Citiizen Reporter
STIKES Panakkukang Berdayakan Orang Tua dan Guru Cegah Bullying dan Tangani Tantrum di SLB C YPPLB
Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru dan orang tua dalam mencegah bullying serta menangani tantrum, terutama pada ABK
Penulis: CitizenReporter | Editor: Muh. Abdiwan
Laporan dari Penanggung jawab kegiatan Rizky Pratiwi, S.Kep., Ns., M.Kep dan Tim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Anak berkebutuhan khusus seringkali menjadi sasaran empuk perundungan (bullying) yang berdampak buruk pada kesehatan mental dan emosional mereka.
Menyikapi hal ini, dosen dan mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan STIKES Panakkukang berkolaborasi dengan SLB C YPPLB Makassar dalam upaya memberdayakan elemen sekolah dan orang tua siswa melalui program pengabdian masyarakat.
Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru dan orang tua dalam mencegah bullying serta menangani tantrum, terutama pada anak dengan kebutuhan khusus.
Ketua tim pengabdian, Ns. Rizky Pratiwi, S.Kep., M.Kep., menjelaskan bahwa bullying masih sering terjadi di sekolah inklusif di Kota Makassar, termasuk di SLB C YPPLB, yang merupakan sekolah tertua bagi anak berkebutuhan khusus di Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari dukungan dana dari DRTPM Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi RI, serta bagian dari Tri Dharma perguruan tinggi STIKES Panakkukang.
Mahasiswa juga terlibat dalam skema proyek kemanusiaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), sehingga dapat mengaplikasikan ilmu keperawatan anak dan keperawatan jiwa secara langsung di lapangan.
Pada 11 Oktober 2024, Tim Pengabdian Masyarakat kembali mengadakan diskusi kelompok terarah (Focus Group Discussion) yang menghasilkan pembentukan Satgas Tanggap Anti-Bullying di SLB C YPPLB.

Satgas ini melibatkan guru, orang tua, dan tokoh masyarakat untuk bekerja sama dalam mencegah perundungan dan merespons kejadian tantrum pada anak-anak berkebutuhan khusus.
Rizky menekankan pentingnya keterlibatan komunitas orang tua sebagai garda terdepan dalam pencegahan bullying dan menangani tantrum. Selain itu, kegiatan ini juga menggunakan inovasi edukasi berupa video untuk membantu masyarakat lebih memahami cara mencegah bullying dan menangani tantrum.
"Harapannya, melalui kegiatan ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya mencegah bullying dan menangani tantrum akan meningkat, khususnya bagi anak berkebutuhan khusus, sehingga mendukung kesehatan anak dalam program global MDGs," ujar Rizky.
Dengan pendampingan dan evaluasi dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKES Panakkukang, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi komunitas dan masyarakat luas.
Dakwah Trotoar: Seruput Kopi, Bicara Kebenaran dan Hijrah |
![]() |
---|
Mahasiswa KKN UIN Alauddin di Barru Gelar Spirit Olahraga dan Agama |
![]() |
---|
95 Peserta Ikut Festival Anak Sholeh di Kampus 2 PPTQ An Nail Gowa |
![]() |
---|
Inovasi Biskuit Jantung Pisang sebagai Solusi Cegah Stunting di Kecamatan Mariso |
![]() |
---|
SDN 27 Buludua Gelar Maulid Nabi Muhammad SAW, Bakal Jadi Agenda Tahunan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.