VIDEO: 30 Guru dan Nakes Makassar Dilatih Kampanye Cegah Kanker Serviks

TRIBUN-TIMUR.COM - Pencegahan kanker serviks terus digalakkan mulai dari usia dini.

Tenaga kesehatan dan guru pun menjadi garda terdepan dalam edukasi tentang imunisasi Human Papillomavirus Vaccine (HPV).

Imunisasi HPV harus dipercepat dalam mencegah kanker serviks.

Pelatihan komunikator kesehatan untuk imunisasi HPV pun digelar di Hotel Santika Makassar pada Rabu - Kamis (2-3/10/2024).

Pelatihan ini digagas Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas) bersama UNICEF Indonesi dengan Dinas Kesehatan Makassar, Dinas Pendidikan Makassar serta Kelompok Kerja Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat (Pokja RCCE+).

Sebanyak 30 guru dan nakes ikut pelatihan komunikator kesehatan untuk imunisasi HPV.

Studi menunjukkan Kanker Serviks menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi pada perempuan di Indonesia.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI tahun 2023, sekitar 36.000 perempuan terdiagnosis kanker serviks setiap tahunnya.

Lalu pada tahun 2020 kanker serviks menyebabkan 21.000 kematian pada perempuan di Indonesia. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Makassar dr Andi Mariani menyebut Kota Daeng sejak 2018 menjadi piloting program pencegahan kanker serviks.

Sejak saat itu, upaya imunisasi HPV dijalankan dengan menyasar anak usia dini.

"Pelaksanaan vaksinasi HPV ini pada anak sekolah perempuan kelas 5 dan kelas 6 SD, rentang usia 11-12 tahun," jelas Andi Mariani.

Sejak 2018, sebanyak 80 ribu anak sudah mendapat vaksinasi HPV.

Andi Mariani menjelaskan alasan anak usia 11-12 tahun disasar mendapat vaksin HPV.

"Diambilnya usia kelas 5-6 SD itu karena pada saat itu kebanyakan mereka belum masuk dalam fase menstruasi, sehingga di laksanakan sebelumnya agar supaya sudah punya kekebalan di dalam tubuhnya sendiri," lanjutnya.