Relawan Sehati Distribusikan Air Bersih untuk 1.000 KK di Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tim Relawan Andi Seto-Rezki (Sehati) distribusikan air bersih menyasar lebih dari 1.000 keluarga yang berada di tujuh titik di Kota Makassar, Senin (7/10/2024).

Kemarau panjang mengakibatkan beberapa daerah di Kota Makassar mengalami krisis air bersih.

Kemarau panjang sudah dirasakan masyarakat Kota Makassar sejak sebulan belakangan.

Air bersih merupakan kebutuhan sehari-hari masyarakat.

Tentu kekurangan air bersih bisa berakibat buruk bagi masyarakat.

Pasangan Calon Wali Kota Makassar dan Calon Wakil Wali Kota Makassar Andi Seto Gadhista Asapa dan Rezki Mulfiati terus memberikan manfaat kepada masyarakat.

Melalui Tim Relawan Sehati, masyarakat di tujuh titik dapat menikmati air bersih.

Permintaan air bersih kepada tim Relawan Sehati yaitu dari Kecamatan Tallo, Kelurahan Kaluku Bodoa, Jalan Teuku Umar 9.

Kecamatan Tallo, Kelurahan Ujung Pandang Baru Jln Gatot Subroto 5 No 11c

Kecamatan Tallo Jl Galangan Kapal Belakang dan Kecamatan Tallo, Jl Galangan Kapal Permandian 1

“Kecamatan Tallo Jl Galangan Kapal Belakang Kurang lebih ada 200 kepala keluarga, Kecamatan Tallo, Jl Galangan Kapal Permandian 1 kurang lebih ada 500 kepala keluarga,” kata Bu RT Hartati.

Lanjut Tim Relawan Sehati terus mendistribusikan air bersih ke Kecamatan Tallo, Kelurahan Tallo, Jl Sultan abdullah, lalu ke Kelurahan Buloa Jl Sultan Abdullah 1.

Terakhir di Kelurahan Kaluku Bodoa, Jl Sinassara RW 8.

“Terimakasih Sehati, andalan hati sudah pasti Sehati,” kata Faridah setelah mendapat bantuan air bersih.

Pasangan nomor urut 2 ini memang sosok yang peduli masyarakat.

Andi Seto-Kiki tidak bekerja sendirian melainkan dibantu oleh relawan-relawan.

Sehingga bantuan kepada masyarakat dapat tersalurkan dengan maksimal.

Selain itu, Andi Seto juga tidak henti-hentinya mendengarkan aspirasi masyarakat.

Seperti saat mantan Bupati Sinjai itu berdialog dengan pedagang Pasar Hartaco.

Andi Seto pernah tinggal di daerah Hartaco.

Ia kemudian mengingat gambaran pasar semasa kecilnya.

Pria 40 tahun itu kaget karena tidak ada perubahan di pasa tersebut.

Seto kemudian masuk ke dalam pasar bercengkramah dan menyerap aspirasi dari para pedagang pasar.

"Ini pasar Parangtambung merupakan pasar tradisional apalagi saya pernah tinggal di Hartaco cukup kaget melihat keadaan dan kondisi yang ada,” kata Seto.

“Karena dari kecil saya sering lewat di sini, saya liat tidak ada perubahan,"jelasnya.

Pedang pun mengeluh kepada Seto.

Yaitu terkait uang retribusi pasar yang mahal dan infrastruktur yang masih minim.

Sebagai pasar tradisional, kehadiran pengunjung menjadi ujung tombak para pedagang.

Pendapatan bergantung dari daya beli masyarakat.

Tentu harus didukung fasilitas yang memadai.

"Mudah-mudahan aspirasi masyarakat yang didapati terutama retribusi mungkin lebih dari pasar yang lain. Mereka juga butuh perbaikan, nanti kita usahakan bagaimana meningkatkan pengunjung ke pasar," ujar Seto.

Salah satu pedagang, H Muhtar menaruh harapan kepada Seto, sebab sejak 30 tahun menjual, kondisi pasar tidak pernah mengalami perubahan.

Hal itu mempengaruhi minat pembeli untuk datang ke Pasar Hartaco.

"Bagaimana perkembangan pasar kalau pasar selalu ngantuk, kurang pengunjung, saya berjualan selama 30 tahun tamat SMA," tutur Muhtar.

Dia menilai butuh sosok yang muda dan visioner untuk membawa perubahan khususnya bagi kalangan menengah ke bawah.

Terlebih Andi Seto mempunyai program visioner dan berpihak kepada masyarakat kecil.

Muhtar menilai Sehati bisa memberi dampak positif kepada masyarakat.

"Mudah-mudahan Pak Seto membawa perubahan kepada pasar Parangtambung," harapnya.

Pedagang lain, Dg Muntu mengeluhkan retribusi pasar yang cukup tinggi.

Dengan kondisi pasar yang sepi, hal itu dinilai melilit pedagang.

"Distribusi pasar tinggi sekali, penjual kesusahan. Kita doakan Andi Seto terpilih supaya bisa dikasih turun itu," tandasnya.

Laporan Kontributor TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR, M.Yaumil