Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Maulid di Istana Shalawat Puang Makka Dilarang Datangkan Calon Gubernur dan Wali Kota

Maulid Nabi Muhammad SAW akan digelar di Istana Shalawat, Jl Baji Bicara Makassar, Minggu (6/10/2024), pukul 08.00 Wita.

Editor: Sudirman
Ist
Undangan Maulid di rumah Puang Makka 

TRIBUN-TIMUR.COM - Jam'iyah Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makassariy akan menggelar perayaan Maulid.

Maulid Nabi Muhammad SAW akan digelar di Istana Shalawat, Jl Baji Bicara, Makassar, Minggu (6/10/2024), pukul 08.00 Wita.

Khatim ‘Am Jam’iyyah Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makassary, Mahmud Suyuti, ada tiga larangan dilakukan saat acara Maulid Nabi Muhammad.

Yaitu dilarang mendatangkan pasangan calon gubernur, wali kota, dan bupati.

Larangan lainnya yaitu, warga juga dilarang memakai, memasang, mengedarkan simbol, atribut pasangan calon gubernur, wali kota, dan bupati.

Terkahir juga dilarang berbincang persoalan politik.

Sering Didatangi Politisi

Rumah Paung Makka seringkali didatangi politisi.

Menariknya ada politisi yang datang berkunjung jelang Pilkada.

Puang Makka bernama lengkap Anre Gurutta Haji (AGH) As-Syekh Sayyid Habib A Rahim Assegaf Puang Makka.

Seorang ulama yang fokus membina tarekat. 

Puang Makka lahir di Makassar, 14 September 1960.

Sejak kecil dikirim ayahnya nyantri di Pesantren Tebuireng Jombang selama 6 tahun (1975-1982).

Kemudian berguru langsung pada Habib Lutfi bin Yahya di Pekalongan selama 20 tahun untuk mendalami tasawuf.

Pendidikan formalnya di Makassar yakni Perguruan Islam Balang-Balang. 

Kemudian di SMA 3 hingga meraih gelar sarjana Ilmu Sosial Politik di Universitas Hasanuddin.

Puang Makka juga merupakan Mursyid Jam'iatul Khalwatiyah Syekh Yusuf al-Makassary.

Amanah itu diwarisi ayahnya yang bernama AGH As-Syekh Sayyid Jamaluddin Assegaf Puang Ramma.

Ia tercatat sebagai mursyid ke-11 dari Syekh Yusuf. Secara geneologis merupakan keturunan nabi.

Fam-nya Assegaf sebagai leluhur induk dari banyak keluarga Alawiyin Abdurrahman Assegaf bin Muhammad Mauladawilah.

Generasi ke-22 dari Nabi SAW yang menurunkan ulama-ulama sufi besar bertaraf waliyullah dengan kharisma.

Dalam kesaksian Mahmud Sayuti, Puang Makka setiap malam tidurnya hanya cukup dua jam.

Puang Makka dikenal sebagai ulama yang tegas, istiqamah, mursyid tarekat serta memiliki jaringan yang luas.

Kharisma sebagai ulama yang memiliki banyak jamaah kerapkali dikunjungi banyak kalangan.

Tidak terkecuali politisi yang datang minta restu sekaligus doa.

Sehari-hari Puang Makka membina pengajian tarekat. 

Nasihat-nasihatnya senantiasa menyejukkan dengan tema-tema sufistik.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved