Universitas Negeri Makassar
Workshop EFT Goes to Campus di UNM Dorong Keterlibatan Anak Muda dalam Pendanaan Lingkungan
Acara dibuka Wakil Rektor IV UNM, Prof. Dr. Syahruddin, M.Kes., sekaligus menandatangani nota kesepahaman (MoU) antara UNM dan Pinus Sulsel.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pilar Nusantara (Pinus) Sulawesi Selatan bekerja sama dengan Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) Universitas Negeri Makassar (UNM) sukses menggelar Workshop Ecological Fiscal Transfer (EFT) Goes to Campus.
Workshop ini berlangsung di Ballroom Menara Pinisi UNM, Selasa (22/7/2025).
Mengangkat tema “Keterlibatan Anak Muda dalam Memperkuat Pendanaan Lingkungan Hidup," kegiatan ini menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi, praktisi, hingga aktivis lingkungan.
Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor IV UNM, Prof. Dr. Syahruddin, M.Kes., yang sekaligus menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama antara UNM dan Pinus Sulsel.
Dalam sambutannya, ia mengapresiasi pelaksanaan workshop yang dinilainya bukan hanya memberikan wawasan baru terkait pendanaan lingkungan hidup.
Tetapi juga memperkuat sinergi antara dunia akademik dan organisasi masyarakat sipil.
“Kami sangat menyambut baik inisiatif ini. Semoga kerja sama ini terus berlanjut dan melahirkan banyak gerakan nyata di bidang lingkungan hidup, khususnya melalui peran aktif anak muda,” ujarnya.
Workshop menghadirkan empat narasumber utama yang memaparkan perspektif multidisipliner terkait konsep dan implementasi EFT sebagai strategi peningkatan pendanaan untuk perlindungan lingkungan.
Baca juga: Tim PKM UNM Kembangkan Dasawisma Lewat Pengolahan Hasil Laut untuk Cegah Stunting di Barrang Lompo
Wakil Dekan IV FISH UNM, Dr. Supriadi Torro, M.Si., menekankan pentingnya integrasi isu lingkungan dalam pendidikan tinggi.
Menurutnya, keterlibatan mahasiswa dalam isu ekologis perlu difasilitasi melalui kolaborasi lintas sektor.
“Ecological Fiscal Transfer bukan hanya isu fiskal, tapi juga tentang keadilan ekologis dan keberpihakan pada daerah yang melestarikan lingkungan,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Pinus Sulsel Syamsuddin Awing memaparkan urgensi penerapan EFT di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan.
Ia menekankan bahwa daerah yang menjaga lingkungan, seperti hutan lindung atau kawasan konservasi, berhak memperoleh insentif fiskal dari pemerintah.
“Kami ingin mengajak generasi muda menjadi bagian dari perubahan ini, bukan sekadar penonton, tapi pelaku yang mendorong kebijakan lebih adil dan berkelanjutan,” katanya.
Dosen UNM sekaligus peneliti pendidikan lingkungan, Dr. Salma Samputri, M.Pd., menambahkan bahwa pendekatan transdisipliner sangat diperlukan dalam menyelesaikan persoalan lingkungan.
| BASAsulsel Wiki - FISH UNM Gelar Workshop Critical Thinking, Problem Solving dan Persuasive Writing |
|
|---|
| Dosen Ekonomi UNM Latih Ibu-ibu Bonto Perak Pangkep Olah Bandeng Jadi Pempek dan Dinsum |
|
|---|
| Tim Sosiologi UNM - PM Wija To Cerekang Laksanakan Program ISF Pulitzer Center |
|
|---|
| Tim PPK Ormawa HIMA Sosiologi UNM Gelar Aksi Bersih di Pulau Barrang Lompo Makassar |
|
|---|
| Berulang Kali Ketum IKA Nurdin Halid Bagi Umrah Gratis di Jalan Sehat UNM |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/20250924-Workshop-Ekologi-Pendidikan-Sosiologi-UNM.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.