Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Karier Jenderal Bintang 3 Asal Sulsel Tak Kalah Moncer, Mampu Bersaing Perwira Tinggi Lain

Para doktor polisi itu menyandang pangkat Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol) atau jenderal bintang 3.

Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
Jenderal polisi asal Sulawesi Selatan mampu bersaing dengan jenderal daerah lain, simak sosoknya. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Jenderal polisi asal Sulawesi Selatan mampu bersaing dengan jenderal daerah lain, simak sosoknya.

Empat jenderal polisi kini sudah bergelar doktor dan masih aktif di kepolisian.

Para doktor polisi itu menyandang pangkat Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol) atau jenderal bintang 3.

Mereka memiliki kehebatan yang beda-beda.

Satu orang dari empat jenderal tersebut adalah putra kelahiran Sulawesi Selatan.

Jenderal Bintang 3 Polri itu punya kehebatan yang beda-beda.

Empat jenderal itu adalah putra kelahiran Sulawesi Selatan, Maluku, Jakarta dan Sumatera.

Komjen adalah pangkat tertinggi sebelum jenderal.

Jenderal bintang empat adalah pangkat Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Berikut empat perwira tinggi aktif Polri yang bergelar Doktor: 

1. Dr Mohammad Fadil Imran, M.Si.

Fadil Imran adalah penyandang doktor dalam bidang kriminologi.

Ia adalah teman angkatan Kapolri Listyo Sigit Prabowo.

Fadil dan Listyo sama-sama jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991. 

Fadil Imran saat ini menjabat Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri.

Jenderal bintang tiga ini mengawali kariernya sebagai Wakasat Sabhara Polres Metro Jakarta Barat.

 Pria kelahiran 14 Agustus 1968, Makassar itu kemudian menjabat sebagai Kapolsek Metro Cengkareng pada 1999.

Lalu Kapolsek Metro Tanah Abang pada 2002.

Fadil kemudian menjabat sebagai Kasat III Ditreskrimum Polda Metro Jaya sekaligus Kapolres KP3 Tanjung Priok pada 2008. 

Selanjutnya, Fadil menjabat Wadirreskrimum Polda Metro Jaya pada 2009.

Setelah itu, pada 2011 Fadil dipromosikan sebagai Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri dan Dirreskrimum Polda Kepulauan Riau.

Fadil menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat pada 2013.

Saat memimpin Polres Metro Jakarta Barat ini meraih gelar doktor dalam bidang kriminologi. 

Dia meraih gelar tersebut dari disertasi yang berjudul “Studi Kejahatan Mutilasi di Jakarta (Perspektif Pilihan Rasional dari Lima Pelaku)”.

Adapun sidang Promosi Doktor itu dilakukan di Auditorium Juwono Sudarsono Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI). 

Sedangkan sidang saat itu dipimpin oleh Prof Dr Bambang Shergi Laksmono, M.Sc, Prof Adrianus E Meliala, Ph.D (Promotor), Dr Kemal Dermawan, M.Si (Ko-Promotor), serta anggota sidang yang terdiri dari Dr Zakarias Poerba, S.I.K., S.H., M.Si, Dr Djaja Surya Atmadja DFM., S.H., SpF., Ph.D, Prof Dr Muhammad Mustofa, M.A., Dr Iqrak Sulhin, M.Si.

Pada 2015, Fadil menjabat sebagai Anjak Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri.

Setelah itu, dia menjabat sebagai Dirreskrimsus Polda Metro Jaya sekaligus Wadirtipideksus Bareskrim Polri pada 2016. 

Kariernya pun makin cemerlang.

Alumni Program Studi Doktor pada Departemen Kriminologi FISIP UI ini diangkat menjadi Dirtipidsiber Bareskrim Polri pada 2017. 

Selanjutnya dia menjabat Dirtipidter Bareskrim Polri pada 2018 dan Sahlisosbud Kapolri pada 2019.

Pria yang berpengalaman dalam bidang penyidikan ini pada 2020 menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur, kemudian Kapolda Metro Jaya.

Saat ini menjabat Kabaharkam Polri berdasarkan surat telegram Kapolri Nomor:ST/713/III/KEP./2023 tertanggal 27 Maret 2023.

Keahliannya di bidang reserse dalam sejumlah kasus ditunjukkan Fadil, misalnya penangkapan tersangka mutilasi Ryan Jombang pada 2008.

Penangkapan tersangka mutilasi Baekuni alias Babe pada 2010, dan penangkapan Hercules dan John Kei pada 2013. 

Selain itu, kasus lain yang pernah dia tangani adalah kasus pembajakan Warkop DKI Reborn pada 2016, menjerat 325 orang tersangka dan 85 perusahaan atas kasus kebakaran hutan seluas 7.264 hektare.

Ia juga membongkar sindikat Saracen pada 2017, dan penangkapan Muslim Cyber Army pada 2018.

2. Dr Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si.

Pria kelahiran 30 Januari 1969, Ameth, Maluku Tengah, Maluku ini juga bergelar Doktor yang seangkatan dengan Kapolri Listyo Sigit Prabowo.

Saat ini, Marthinus menjabat Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). 

Dia banyak mendapat penugasan memburu teroris.

Marthinus terlibat dalam operasi penangkapan teroris Bom Bali 2002 Ali Imron di Desa Sepatin, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur bersama Irjen Pol (Purn) Drs Carlo Brix Tewu. 

Selain itu, Marthinus pernah ikut dalam operasi penangkapan gembong teroris Dr Azahari atau Azahari bin Husin pada November 2005.

 Irjen Pol Marthinus Hukom yang ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). (Kompas.com)
Kemudian, pada 2009 dia dilibatkan pada operasi penangkapan teroris Noordin M Top.

Berbagai jabatan strategis pernah diembannya, di antaranya Pama Polda Jabar dan Pama Polres Purwakarta Polda Jabar pada 1992.

Selanjutnya, Kasatsabhara Polres Purwakarta Polda Jabar (1993), Kasatreskrim Polres Purwakarta Polda Jabar (1994).

Lalu, Panit Subdit 3 Ditreskrimum Polda Jabar dan Kabagdal Roops Polda Jabar pada 1996, Kanit Subdit III Ditreskrimum Polda Jabar (1997), Pama PTIK Lemdiklat Polri (1999).

 Kasat Gaops A Pukodalops Polda Metro Jaya dan Kasiaga I Bagdalops Polda Metro Jaya pada 2001.

Setelah itu, Kanit Resmob Dit Serse Polda Metro Jaya Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Kanit Subditranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada 2002.

Kanit Jatanras Dit Reskrimum Polda Metro Jaya (2003), Pamen Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Pamen Polda Metro Jaya pada 2005. 

Kemudian, Penyidik Madya unit V Dit I/Kam dan Trannas Bareskrim Polri (2006), Dirintelijen Densus 88 AT Polri 2010, Wakadensus 88 AT Polri (2015).

Pamen Densus 88 AT Polri (2017), Pati Densus 88 AT Polri dan Wakadensus 88 AT Polri di 2018, serta Kepala Densus 88 AT Polri pada 2020. 

3. Dr Reynhard Saut Poltak Silitonga, S.H., M.H. 

Reynhard  adalah pria kelahiran Medan, Sumatera Utara, 8 September 1967.

Ia menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. 

Dia merupakan lulusan Akpol 1989 yang berpengalaman dalam bidang reserse. 

Kariernya diawali dengan menjabat Kasat Serse Polres Cianjur.

Setelahnya, beberapa jabatan lain yang pernah diembannya adalah Kasat Serse Polres Bogor, Kapolsek Metro Cilandak, Kapolsek Metro Gambir.

 Komjen Pol Reynhard Saut Poltak Silitonga, baru saja naik pangkat menjadi Jenderal Polisi Bintang 3, Berikut profil serta sepak terjangnya. (Tangkap layar lapaskolonedale.kemenkumham.go.id) (Tribunnews.com)
 Kapolsek Metro Taman Sari, Kasubbag Jarlat Bag Jarlat Lemdiklat Polri, Kapolres Tapanuli Tengah.

Kemudian, Kapolres Hulu Sungai Utara (2009), Wadirreskrimsus Polda Metro Jaya (2010), Kapolres Metro Bandara Soekarno Hatta (2011).

Lalu Dirreskrimum Polda NTB (2012), Dirrekrimsus Polda Lampung (2013), Analis Kebijakan Madya Bidang Pideksus Bareskrim Polri (Dalam rangka Dik Sespimti) pada 2014. 

Dirresnarkoba Polda Sumut (2015), Dirresnarkoba Polda Jateng (2016).

Kabagbanhatkum Divkum Polri (2016), Irbidjemen SDM II Itwil V Itwasum Polri (2018).

Direktur Penyidikan dan Penyelesaian Sengketa Kemenkumham (2019).

Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri (2020), dan Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham (2020).  (

4. Prof Dr Rudy Heriyanto Adi Nugroho, S.H., M.H., M.B.A. 

Pria kelahiran Jakarta, 17 Maret 1968 ini menjabat Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan. 

Dia merupakan alumni Sekolah Perwira Polri 1993 yang berpengalaman dalam bidang reserse.

Ia juga kerap mendapat jabatan strategis diantaranya, Kasubbid Peraturan Bidang Kumdang Div Binkum Polri (2008).

Lalu Kapolres Cimahi (2010), Kasubbagsun UU Bagsunkum Rosunluhkum Divkum Polri (2011), Kaden C Ropaminal Divpropam Polri (2012).

 Komjen Pol Rudy Heriyanto Adi Nugroho saat masih berpangkat Irjen. (Tribunnews.com)
Selanjutnya, Kabaginpam Ropaminal Divpropam Polri (2013), Kapolres Metro Jakarta Barat (2015), Dirreskrimum Polda Metro Jaya (2016), Dirtipidter Bareskrim Polri (2017), Dirtipideksus Bareskrim Polri (2018).

Lalu, Widyaiswara Utama Sespim Polri (2019), Kadivkum Polri (2019), Kapolda Banten (2020), dan pada 2022 dia menerima gelar Profesor dari Universitas Lampung (Unila).

Dia dikukuhkan menjadi Guru Besar dalam Bidang Ilmu Mediasi Kepolisian.

Dilansir dari laman resmi Unila, pemberian gelar secara resmi dilakukan pada kegiatan Pengukuhan dan Orasi Ilmiah Profesor Fakultas Hukum Universitas Lampung, Sabtu, 19 Februari 2022, di GSG Unila.  

Komisaris Jenderal Polisi atau Komjen Pol. Prof. Dr. Rudy Heriyanto Adi Nugroho, S.H., M.H., M.B.A. adalah seorang perwira tinggi (Pati) di dalam Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Saat ini, Komjen Rudy Heriyanto Adi Nugroho ditugaskan di luar struktur Polri.

Jenderal bintang tiga ini diamanahkan untuk mengemban jabatan sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (Sekjen KKP) Republik Indonesia.

 Ia resmi menduduki posisi sebagai Sekjen KKP pada Desember 2023.

Sepanjang kariernya, Komjen Rudy juga pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Banten.

Rudy Heriyanto Adi Nugroho lahir di Jakarta pada tanggal 17 Maret 1968.

Rudy sendiri menjadi polisi melalui Sekolah Periwra Polri atau saat ini disebut Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS).

Ia merupakan lulusan Sekolah Perwira Polri tahun 1993.

Rudy Heriyanto menyelesaikan pendidikan S-1 Fakultas Hukum di Universitas Lampung (Unila).

Ia juga telah selesai mengenyam sutdi hingga S-3.

Nama lengkapnya adalah Komjen Pol. Prof. Dr. Rudy Heriyanto Adi Nugroho, S.H., M.H., M.B.A.

Perjalanan karier

Karier Komjen Rudy sudah malang melintang di dalam kepolisian tanah air.

Berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara sudah pernah diembannya.

Ia tercatat pernah menjabat sebagai Kasubbid Peraturan Bid. Kumdang Div Binkum Polri, Kapolres Cimahi (2010), dan Kasubbagsun UU Bagsunkum Rosunluhkum Divkum Polri (2011).

Selain itu, Rudy Heriyanto juga sempat menduduki posisi sebagai Kaden C Ropaminal Divpropam Polri (2012), Kabaginpam Ropaminal Divpropam Polri, dan Kapolres Metro Jakarta Barat (2015).

Tak sampai di situ, jenderal asal Jakarta ini juga pernah mengisi kursi jabatan sebagai Dirreskrimum Polda Metro Jaya (2016), Dirtipidter Bareskrim Polri (2017), dan Dirtipideksus Bareskrim Polri (2018).

Karier Rudy makin moncer setelah ia didapuk menjadi Widyaiswara Utama Sespim Polri pada tahun 2019.

Di tahun yang sama, dia diangkat menjadi Kadivkum Polri.

Satu tahun kemudian, Rudy ditunjuk untuk menjabat sebagai Kapolda Banten.

Ia juga sempat menjadi Guru Besar Universitas Lampung.

Barulah di tahun 2023, Komjen Rudy Heriyanto Adi Nugroho dipercaya untuk menjabat sebagai Sekjen KKP.

Harta kekayaan

Komjen Rudy Heriyanto tercatat memiliki total harta kekayaan senilai Rp. 2.512.836.252 atau Rp2,5 miliar.

Hartanya itu terdaftar di dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK yang dilaporkannya pada tanggal 17 Maret 2023 untuk periodik 2022.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved