Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BPP KKSS

Nasihat Ketua Umum BPP KKSS Muchlis Patahna untuk Legislator DPR RI: Sulsel Mutiara Kemilau

Karena itu juga tidak harus menjadi tanda tanya mengapa Arnold Mononutu tercatat sebagai rektor pertama Universitas Hasanuddin.

|
Editor: AS Kambie
zoom-inlihat foto Nasihat Ketua Umum BPP KKSS Muchlis Patahna untuk Legislator DPR RI: Sulsel Mutiara Kemilau
dok.tribun
Jacobus K Mayong Padang, mantan anggota DPR RI asal Toraja, Sulawesi Selatan

Nasihat Ketua Umum BPP KKSS Muchlis Patahna: Sulsel Mutiara Kemilau

Oleh: Jacobus K Mayong Padang
Jurnalis Senior/Mantan Anggota DPR RI

TRIBUN-TIMUR.COM - Tepat sekali, Ketua Umum  BPP KKSS  Muchlis Patahna menyampaikan nasihat  berkaitan pelantikan sejumlah warga yang berdarah Sulawesi Selatan menjadi  anggota DPR RI dan DPD RI periode 2024-2029.  

Itu pilihan momentum saja tetapi sesungguhnya, nasihat itu tidak untuk  hari ini saja tetapi juga untuk selanjutnya. 

Juga tidak hanya untuk yang menjadi anggota DPR RI dan DPD RI  saja tetapi juga kepada semua yang menduduki jabatan apapun dan di manapun, baik yang menduduki eselon di birokrasi maupun yang noneselon. 

Penting karena bagi saya, entah yang lain, nama Sulawesi Selatan adalah mutiara yang kemilau dan karena itu amat membanggakan. 

Pada tarikan nafas emosional itulah, keharuman nama Sulawesi Selatan harus dijaga oleh siapapun, kapan pun, dan di mana pun. 

Pada titik itu pulahlah saya senang sekali Muchlis Patahna melontarkan nasihat tersebut.

Entahlah kalau saya lupa atau tidak sempat mendengarnya, tetapi baru kali ini saya mendengar petuah indah yang penting dan penuh makna itu. 

Mengapa Sulsel? 

Di era sekarang mungkin tidak banyak lagi yang memendam emosional Sulawesi Selatan sebagai suatu kawasan yang melahirkan  komunitas  yang walaupun secara formal etnik berbeda tetapi jika digali secara mendalam memiliki akar pertalian yang tidak bisa dipisahkan.Prof Dr Zainal Farid, SH,  pakar hukum adat,  dalam berbagai kesempatan menjelaskan untaian benang merah yang menghubungkan semua etnis di Sulsel. 

Dalam hal ini termasuk Mandar karena Sulawesi Barat hanyalah batas administrasi pemerintahan.

Dalam konteks kebangsaan, Sulawesi Selatab dalam hal ini Makassar menjadi titik simpul kawasan timur Indonesia di awal pendirian republik ini.

Karena itu tidaklah mengherankan jika di Kota Makassar kita tidak hanya dapat menyaksikan patung pahlawan Ranggong Dg Romo, tetapi juga Wolter Mongidisi pemuda yang berani menatap peluru meluncur menembus dadanya. 

Juga tidak harus menjadi tanda tanya mengapa Arnold Mononutu tercatat sebagai rektor pertama Universitas Hasanuddin. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved