GPFI Dukung Taruna Ikrar Wujudkan Obat Murah Berkualitas Global
GPFI mendukung keinginan Taruna Ikrar berkomitmen memperkuat kemandirian kesehatan nasional dengan menjamin ketersediaan obat dan vitamin
TRIBUN-TIMUR.COM - Gabungan Pengusaha Farmasi Indonesia (GPFI) mendukung Kepala BPOM Taruna Ikrar mewujudkan obat murah berkualitas global di Indonesia.
Dukungan itu disampaikan saat acara intensifikasi asistensi regulatori obat tingkatkan kemandirian dan akses obat aman, bermutu dan berkhasiat di Medan, Kamis (3/10/2024).
GPFI mendukung keinginan Taruna Ikrar berkomitmen memperkuat kemandirian kesehatan nasional dengan menjamin ketersediaan obat dan vitamin di seluruh Indonesia.
"Dengan melibatkan 160 pabrik farmasi yang memproduksi kurang lebih 2.000 jenis zat obat dan kekuatan saluran distribusi anggota, kami optimistis dapat berkontribusi dalam mengurangi ketergantungan obat-obatan impor," ujar Sekretaris Jenderal, Andreas Bayu Aji.
Sementara Taruna Ikrar menyebutkan sudah banyak obat-obatan yang sebetulnya sudah menjadi obat baru.
Seperti produk inovasi, produk biologi, sudah disahkan misalnya di Eropa atau di Amerika.
Namun belum masuk ke Indonesia sehingga menyebabkan semakin mahalnya obat.
"Nah, ternyata ada aspek dalam jangkauan tersebut yang perlu di-trick secara spesifik dengan dukungan GPFI akan makin mempercepat keinginan itu," tutur Taruna.
Apalagi arahan presiden Jokowi berpesan pentingnya inovasi.
Salah satunya inovasi obat-obat produk biologi, misalnya terapi genetik.
"Dan itu obat, makanan, minuman, dan sebagainya juga kan perlu dikembangkan lebih jauh. Kita lihat makanan-makanan produk yang hasil inovasi banyak sekali," ujarnya.
Taruna Ikrar menambahkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dapat melaksanakan kegiatan intensifikasi asistensi regulatori obat tingkatkan kemandirian dan akses obat
bermutu, aman dan berkhasiat.
Kemandirian dan akses obat adalah sinergi yang harus diupayakan bersama.
Secara khusus, Presiden memberikan arahan kepada BPOM agar mendukung kemandirian penyediaan obat dan mempermudah akses obat di dalam negeri sehingga lebih terjangkau bagi masyarakat.
Hal ini dilakukan melalui upaya untuk menurunkan harga, mendorong inovasi, mempercepat proses perizinan, meningkatkan kerja sama lintas sektor, dan membangun reputasi global di bidang regulatori.
Politeknik Pengawasan Obat dan Makanan Pertama di Indonesia Bakal Dibangun di Pucak Maros |
![]() |
---|
BPOM Target Kontribusi Rp6 Ribu Triliun untuk Perekonomian Nasional 2025, Berikut Rinciannya! |
![]() |
---|
Dokter Hewan YHF Jadi Tersangka Stem Cell Ilegal, Disuntikkan ke Manusia, Barang Bukti Rp 230 Miliar |
![]() |
---|
Amanah Religius dan Visi Indonesia Emas, Setahun Taruna Ikrar Kepala BPOM |
![]() |
---|
BPOM Peringati HUT ke-80 RI dengan Donor Darah dan 1.000 Paket Makanan Gratis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.