Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Seto Asapa: Dari Bumi Panritakitta ke Kota Daeng

Apalagi mobil yang saya tumpangi hari itu bukan ‘mobil biasa’ bersama saya duduk di bangku tengah seorang politisi yang akan bertarung dalam pilkada

Editor: Sudirman
Ist
Babra Kamal, Akademisi Universitas Teknologi Sulawesi 

Penjelasannya sedikit menjawab rasa penasaranku tentang latar belakangnya maju di Kota Makassar, sepertinya ia adalah tipe politisi muda yang ingin meluaskan ruang pengabdiannya.

Setahuku ayahandanya Almarhun Andi Rudianto Asapa juga seorang politisi yang cendurung memiliki karakter sama, tidak ingin hanya “terkurung” di kampungnya, ia kemudian maju bertarung di pemilihan Gubernur Tahun 2012.

Setelah beberapa jam perjalanan, sampai juga kami di tempat pertemuan, ratusan orang telah menanti disana yang sepertinya menunggu sejak tadi.

Kak Seto begitu saya memanggilnya, menyapa masyarakat dengan ramah kemudian duduk istirahat sejenak sambil menunggu registrasi peserta oleh panitia.

Ia nampak tak canggung menyapa setiap yang hadir, statusnya sebagai mantan bupati seperti tak membuatnya berjarak dari rakyat.

Setelah semua beres ia mulai memaparkan program-program yang selama ini menjadi konsen-nya dimulai dari Pendidikan.

Ia berharap bisa menularkan program pendidikan yang sebelumnya telah berhasil dilaksanakan di Sinjai yakni penyediaan Seragam gratis bagi siswa.

Yang kedua adalah BPJS Gratis Plus diantaranya program Home Visit dan Rumah singgah bagai warga miskin di Ibukota Provinsi yang ada di bilangan Wesabbe.

Sepertinya itu adalah satu-satunya rumah singgah bagi pasien di kota Makassar yang diadakan oleh Pemerintah Daerah.
Prestasi Seto

Sambil mendengar paparan kampanyenya saya iseng ke mesin pencarian Google mencari Beberapa pencapaian Seto selama menjadi Bupati di Kabupaten Sinjai, di salah satu Web berita ditulis kalau menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Seto berhasil menggenjot pertumbuhan ekonomi dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sinjai.

Pada awal kepemimpinannnya di Kabupaten Sinjai, tingkat pengangguran pada tahun 2018 berada diangka 1,95 persen dan naik menjadi 2,65 persendi tahun 2020 akibat pandemi Covid- 19.

Namun, Seto mampu mengatasi tantangan tersebut dan menurunkan angka pengangguran menjadi 1,69 persen pada Agustus 2023.
Selain itu, tingkat kemiskinan di Sinjai juga mengalami penurunan signifikan.

Di awal masa jabatannya, tingkat kemiskinan berada di angka 9,28 persen dan pada Maret 2023 berhasil turun menjadi 8,55 persen.

Pencapaian ini disebut menjadi bukti efektivitas program-program pengentasan kemiskinan yang diimplementasikan Seto.

Di laman yang sama juga tertulis Seto berhasil memperbaiki kesenjangan distribusi pendapatan di Sinjai, yang tercermin dalam angka Gini Ratio.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved