Citizen Reporter
Gawat! Karaeng Di IGD, Terungkap Biro Jasa Sertifikat Karaeng dan Gelar Andi di Makassar
Padahal gelar Karaeng dan Andi secara tarik garis lurus ke atas sudah ditentukan. Tidaklah muda. Karaeng dan gelar Andi berdasarkan garis aliran darah

Oleh: Moeh David Aritanto
Seniman Makassar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Setelah menonton pementasan drama yang dipentaskan Sinergi Teater Makassar dalam judul Karaeng Di IGD yang naskahnya ditulis dan disutradarai sahabat berkesenian saya sejak tahun 1980an kebawa, Eddy Thamrin, santer dikenal Yudhistira Sukatanya.
Pementasannya berlangsung berturut digedung perpustaan Makassar pada tanggal 20-21 September 2024. Selasa (24/9)
Maka sebagai penulis, naluri metafora saya menangkap ada beberapa pesan moral dan sosial yang ingin disampaikan penulis naskah dan sutradara Yudhistira Sukatanya, Karaeng Di IGD.
Tiap sebut kata IGD selalu terkait rumah sakit dan tim medisnya.

Antaranya kehidupan masyarakat di era digital ini.
Kehidupan yang masih dikuasai manusia-manusia kepo atau terlalu memusingi kondisi dan kehidupan orang lain tapi mereka lihat kondisi diri dan kehidupannya sendiri.
Kedua dugaan adanya biro jasa untuk meraut untung menerbitkan sertifikat lisensi garis keturunan untuk peroleh gelar seperti Karaeng, Andi, dan sebagainya.
Padahal gelar Karaeng dan Andi secara tarik garis lurus ke atas sudah ditentukan. Tidaklah muda.
Karaeng dan gelar Andi berdasarkan garis aliran darah secara turun temurun dan memakai aturan dan ketentuan.
Karaeng dan gelar Andi diharuskann bertutur kata santun dan berpreilaku bijak. Rendah hati dan bijaksana dalam mengambil keputasan.
Karaeng dan Andi harus tidak munafik. Tidak mementingkan diri sendiri, keluarga mapun kelompoknya. Dapat memanusiakan manusia disegala lini kehidupan.
Ketiga, adanya oknum yang antara taat dan tidak taat oleh aturan dan undang undang dalam hadapi kolusi, nepotisme, suap dsbnya.
Seperti yang diperankan seorang petugas penjaga IGD saat Karaeng masuk di IGD. Seseorang yang mengaku wakil rakyat berupaya memaksakan kehendaknya.
Karena takut viral akibat ancaman balik sang petugas IGD untuk dimedsoskan.
Akhirnya yang mengaku wakil rakyat berubah jurus persilatan kata kata.
Yang keempat, tujuan dari penulis naskah drama Karaeng Di IGD adalah sebuah himbauan untuk siapa saja.
Rajin-rajinlah baca buku jangan hanya andalkan google. Jangan karena tidak pernah baca buku atau baca buku setengah setengah lalu, sudah berani mengeluarkan pendapat berkoar-koar bagai ilmuan tanpa landasan.(*)
HUT ke-80 RI, Disperpus Parepare Gelar Pameran Buku Kemerdekaan |
![]() |
---|
Tim Halal Center UMI Didik Pengusaha UMKM di Sanrobone Takalar soal Sertifikasi Halal |
![]() |
---|
Kampung Qur'an Makassar Sambut HUT RI Ke-80 dengan Simaan Juz 30 |
![]() |
---|
500 Mahasiswa, Dosen, Tenaga Pendidik Fakultas Kedokteran UMI Dilatih Jadi Dai |
![]() |
---|
Mahasiswa KKN Unhas dan Puskeswan Sinjai Bagikan Vitamin Cegah Penyakit Mulut dan Kuku |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.