Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba Kemarau Panjang hingga November

BMKG Wilayah IV Makassar memprediksi wilayah pesisir barat dan selatan akan merasakan musim kemarau lebih panjang.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Hasriyani Latif
ist
Penyaluran Air bersih di Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan imbas kekeringan. Wilayah Selatan Sulsel diprediksi kemarau panjang hingga November. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Warga Sulawesi Selatan (Sulsel) harus bersabar.

Musim kemarau masih menyelimuti Sulsel hingga Oktober - November mendatang.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memprediksi wilayah pesisir barat dan selatan akan merasakan musim kemarau lebih panjang.

"Wilayah pesisir barat ke selatan, dari Parepare, Barru, Pangkep sampai ke Jeneponto Sebagian wilayah Bantaeng, Bulukumba, Selayar itu hampir 30 sampai 68 hari tidak turun hujan," jelas Forecaster BMKG Rizky Yudha, Kamis (19/9/2024).

Secara umum cuaca cerah hingga cerah berawan menyelimuti langit Sulsel.

Suhu Udara berkisar 34-35 derajat celcius.

Baca juga: Air Bendung Leko Pancing Maros Sulsel Susut, Kapan Musim Hujan? Ini Prediksi BMKG

BMKG memprediksi hujan baru akan turun di periode bulan Oktober.

Curah hujannya pun diprediksi masih rendah dan hanya terjadi di pesisir barat.

Sementara itu, pesisir selatan hujan baru akan turun November mendatang.

"Untuk pesisir barat bulan oktober dan pesisir selatan November. Jadi Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba diperkirakan November," lanjutnya.

Meski hujan mulai turun di Oktober, namun Rizky menyebut intensitasnya rendah.

Secara bertahap akan meningkat hingga November mendatang. 

Pesisir barat menyelimuti Parepare, Barru, Pangkep sampai Maros.

Makassar pun terancam kekeringan imbas musim kemarau yang berkepanjangan.

Debit air Bendung Leko Pancing terus turun sampai dibawah 10 cm.

Wali Kota Makassar Danny Pomanto meminta Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Kota Makassar memaksimalkan layanan air bersih kepada pelanggan di tengah ancaman kekeringan. 

Danny menyampaikan, kekeringan disebabkan oleh puncak kemarau.

Akibatnya sumber air baku PDAM yang ada di Bendung Leko Pancing Maros mengalami gangguan. 

Danny menyampaikan, PDAM juga telah melakukan beberapa langkah antisipatif agar kekurangan air tidak semakin parah. 

Misalnya, pemasangan intake atau penangkap air di muara Sungai Tallo. 

"Jadi kita sudah ramalkan itu (kekeringan), makanya PDAM membuat intake baru di muara sungai Tallo, kita sudah stand by betul, kan sudah seperti tahun lalu, dan inikan akan terjadi tiap tahun," ucap Danny Pomanto.

Disamping itu kata Danny, Pemerintah Kota Makassar juga menjalankan program sumur bor. 

Sumur bor ini dibuat di wilayah permukiman warga yang kerap dilanda kekeringan, khususnya di wilayah utara Kota Makassar

"Tahun lalu ada 11 (sumur bor), tahun ini kalau tidak salah ada 12 atau 15 dan itu kita manfaatkan dengan bagus dan baik," ujarnya. 

Jika kondisi kekeringan semakin parah, maka Pemerintah Kota Makassar akan menurunkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mendistribusikan air bersih.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved