Nasib Sersan Arifuddin Sulaiman Oknum TNI Penodong Senjata di Makassar, Denpom Sudah Putuskan
Baliho itu bertuliskan 'Segera tangkap oknum TNI penindas rakyat, copot panglima Kodam XIV Hasanuddin jika tak mampu marwah TNI #Anak Bangsa'.
TRIBUN-TIMUR.COM - Nasib apes Sersan Mayor Andi Arifuddin Sulaiman oknum tentara bersenjata gedor-gedor rumah ibu rumah tangga di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Serma Andi Arifuddin Sulaiman kini ditahan setelah terbukti melanggar.
Sebelum ditangkap, beredar sejumlah baliho di Makassar yang meminta Andi Arifuddin Sulaiman ditangkap.
Baliho itu bertuliskan 'Segera tangkap oknum TNI penindas rakyat, copot panglima Kodam XIV Hasanuddin jika tak mampu marwah TNI #Anak Bangsa'.
Andi Arifuddin Sulaiman jadi sorotan setelah videonya todongkan senjata di depan anak-anak di perumahan di Makassar, viral di media sosial.
Aksi Serma Andi Arifuddin Sulaiman beserta tiga rekannya terjadi di rumah ibu rumah tangga bernama Reni, Perumahan Bumi Husada, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Rabu (4/9/2024)
Tak hanya todongkan senjata, Andi Arifuddin Sulaiman juga menggedor-gedor rumah milik Reni.
Belakangan diketahui Reni merupakan istri kader Gerindra Sulsel sekaligus anggota tim pemenangan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024, Harmansayah.
Terbaru, penyelidikan kasus itu oleh Detasemen Polisi Militer (Denpom 4) Makassar, telah dianggap rampung.
Hal itu diungkapkan Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XIV Hasanuddin, Kolonel Inf Mangapul Hutajulu dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Rabu (18/9/2024) malam.
Dalam keterangannya, Kolonel Mangapul Hutajulu menjelaskan, terkait dengan hasil dari proses penyelidikan yang dilakukan oleh Denpom XIV/4 Makassar kepada ke lima oknum anggota yang mendatangi rumah Harmansah, telah dilakukan pemeriksaan sesuai dengan ketentuan prosedur, mekanisme aturan hukum yg berlaku di lingkungan TNI.
"Oleh karena tidak adanya cukup bukti untuk dilanjutkan ke tingkat penyidikan, maka Denpom XIV/4 Makassar telah menyerahkan ke 5 oknum anggota tersebut kepada masing-masing Ankumnya/Dansatnya," ujarnya.
Kelimanya lanjut Mangapul, diserahkan ke komandan satuan masing-masing, untuk ditindaklanjuti.
"Agar dapat ditindaklanjuti oleh Ankum/Dansat yang bersangkutan untuk memberikan hukuman Disiplin kepada satu orang Oknum anggota, dan dilakukan penahanan serta mutasi jabatan," jelasnya.
Saat dikonfirmasi terkait satu oknum anggota yang ditahan dan dimutasi itu, Mangapul Hutajulu mengatakan, oknum itu adalah yang terekam membawa dan mengacungkan pistol.
Lantas siapa Serma Andi Arifuddin Sulaiman?
Serma Andi Arifuddin Sulaiman disebut bekerja di Kantor Administrasi Veteran (Minvet) Bulukumba.
Diketahui, Serma adalah pangkat bintara peringkat ketiga dalam kemiliteran di Indonesia.
Satu tingkat di bawah pembantu letnan dua, satu tingkat di atas sersan kepala.
Serma setara dengan Brigadir Polisi Kepala dalam Kepolisian Republik Indonesia/Polri.
Lambang Pangkat berupa 4 buah segitiga kuning bersusun berlatar belakang hitam untuk pakaian dinas upacara dan 4 buah segitiga kuning bersusun berlatar belakang hijau pakaian dinas harian sedangkan 4 buah segitiga hitam bersusun berlatar belakang hijau untuk pakaian dinas lapangan.
Usai aksinya, Serma Andi Arifuddin Sulaiman beserta tiga rekannya diproses Detasemen Polisi Militer (Denpom) XIV Hasanuddin.
Hal itu ditegaskan, Kepala Penerangan Kodam XIV Hasanuddin, Kolonel Inf Mangapul Hutajulu saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (5/9/2024) pagi.
"Sementara untuk oknum anggota yang bersangkutan tersebut, saat ini sedang dalam pemanggilan oleh pihak Denpom IV/Makassar untuk dilakukan pemeriksaan dalam proses penyelidikan," kata Kolonel Inf Mangapul Hutajulu dalam keterangan tertulisnya.
Kronologi versi Istri Harmansyah
Kronologi oknum TNI todongkan senjata diungkap Reni, istri Harmansyah, lewat sebuah video berdurasi 3.02 menit, yang diterima Tribun-Timur.com, Kamis (5/9/2024).
Dalam video tersebut Reni mengungkapkan aksi oknum TNI itu terjadi sekitar pukul 5 sore.
Kata Reni, sore hari, datang beberapa oknum marah-marah mencari suaminya.
Oknum TNI mengacam memukul kepala Harmansyah sampai berdarah.
"Bahkan dia mengucap akan menembak suami saya, jika tidak ketemu dengan suami saya," kata Reni, dilansir Tribun-Timur.com dari video itu.
"Jika tidak ketemu dengan suami saya, maka saya istri dan anak-anak saya, katanya akan diculik," ujarnya.
Setelah itu, lanjut Reni, oknum TNI mendobrak pagar hingga akhirnya berhasil masuk rumah.
Tak berhenti di situ, oknum TNI menggedor pintu ruang tamu.
"Di mana dalam rumah itu ada anak kecil saya, dua orang, umur tujuh tahun dan sembilan tahun," kata Reni suara bergetar.
"Dia (oknum TNI) mainkan saklar lampu, mati hidup, mati hidup, akhirnya anak saya ngintip di jendela," lanjut Reni.
Oknum TNI itupun bertanya kepada sang anak tentang keberadaan sang ayah.
"Oknum itu bertanya kepada anak saya, sambil marah-marah, bapak mana?," kata Reni menirukan oknum TNI.
Anak Reni pun menjawab ayahnya kerja.
Oknum TNI bertanya lagi, sang ayah kerja di mana.
“Anak saya tidak menjawab," lanjut Reni.
Aksi oknum TNI terus berlanjut.
Oknum TNI masih terus menggedor-gedor pintu dan mematikan saklar lampu hingga membuat anak Harmansyah dan Reni ketakutan dalam kegelapan.
"Dan tentara itu teriak-teriak sambil berbicara kotor," jelas Reni.
Di akhir video, Reni meminta bantuan Panglima TNI, KSAD, dan Panglima Kodam Hasanuddin.
“Saya mohon dengan ini bantuannya kepada bapak Panglima TNI, bapak KSAD TNI, bapak Pangdam Hasanuddin, kiranya kami sekeluarga, saya, suami, dan anak anak saya, dapat dilindungi dari perilaku beberapa oknum TNI yang melakukan tindakan kekerasan," pinta Reni.
"Sekali lagi saya mohon bantuannya pak, saya sebagai manusia biasa mohon bantuannya. Nyawa saya, anak-anak saya dan suami saya, merasa terancam," kata Reni dengan suara bergetar.
Klarifikasi Keluarga Andi Amran Sulaiman
Usai viral, perwakilan keluarga Andi Amran Sulaiman, Andi Rasdi Sumange memberi klarifikasi.
Andi Rasdi mengatakan, sebelum kejadian viral, ada kejadian terlebih dahulu yang melibatkan Hermansyah dengan anak Andi Amran Sulaiman, Andi Amar Ma'ruf Sulaiman.
Hermansyah disebut meneror Andi Amar beberapa hari sebelumnya.
"Justru sebaliknya, anak Pak Andi Amran Sulaiman lah (Andi Amar ) yang dikepung Harmansyah bersama sekitar 100 anggota geng motornya, dua hari lalu, dan dilempari petasan," katanya melalui keterangan tertulis diterima Tribun-Timur.com.
Andi Rasdi juga mengatakan, Harmansyah mengaku dibekingi oknum polisi.
"Malah katanya Harmansyah bilang dia dibeking oknum polisi. Ini sudah kita laporkan juga ke kepolisan,” jelas Andi Rasdi.
Lanjut Andi Rasdi, ia membantah Serma Andi Arifuddin akan menculik Harmansyah.
"Tidak mungkin ada penculikan di siang bolong, dan juga pengancaman. Bagaimana bisa diancam sementara Harmansyahnya tidak ada," ucapnya.
“Keluarga datang itu untuk menanyakan baik-baik kepada Harmansyah soal pengepungan terhadap Andi Amar dan pelemparan mercon,” jelas Andi Rasdi.
Video Rekaman CCTV Viral
Diberitakan sebelumnya, aksi oknum TNI ancam warga Antang, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dengan senjata api, terekam CCTV.
Rekaman CCTV itupun viral di media sosial, termasuk grup WhatsApp.
Ada beberapa potongan video rekaman CCTV yang beredar di media sosial.
Salah satunya video rekaman CCTV durasi 44 detik.
Dalam video itu, tampak sejumlah anggota TNI mendatangi kawasan Perumahan Bumi Husada, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, Makassar.
Lalu mereka singgah di depan sebuah rumah.
Beberapa saat kemudian, seorang oknum TNI mengeluarkan senjata api dan mengancungkannya kepada warga di sekitar lokasi.
Dalam video, tampak sejumlah anak kecil menyaksikan ulah oknum TNI itu.
Dari informasi yang dihimpun Tribun-Timur.com, aksi oknum TNI terjadi di Perumahan Bumi Husada, Blok DD 12, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala.
Rumah itu disebut milik Hermansyah, Ketua Bappilu Gerindra Sulsel. (Tribun-Timur.com)
| Waspada Pohon Tumbang, Kasus Urip Sumoharjo Kedua Kalinya di Bulan Oktober 2025 |
|
|---|
| BREAKING NEWS: Pohon Tumbang, Jalan Urip Sumoharjo Terblokir |
|
|---|
| Berkendara Lebih Nyaman dan Aman, Cara Mudah Pakai Fitur Honda RoadSync di ADV160 |
|
|---|
| Grup Astra Makassar Latih Tim Hadapi Situasi Darurat, Fokus Antisipasi Banjir |
|
|---|
| PSM Makassar Tanpa Kapten Yuran Fernandes di Hari Jadi ke-110 |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.