Video Viral di Luwu
Pohon Cengkih Ditebang Paksa Perusahaan Tambang, Warga Luwu Sulsel Ngadu ke LBH Makassar
Usai tindakan tidak mengenakkan yang dilakukan perusahaan tambang emas itu, Cones yang merasa dirugikan ngadu ke LBH Makassar.
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Warga Dusun Nase, Desa Rante Balla, Kecamatan Latimojong menangis histeris usai pohon cengkih miliknya ditebang awak PT Masmindo Dwi Area (MDA), Senin (16/9/2024).
Cones (46), pemilik kebun cengkih, tidak bisa berbuat apa-apa lantaran aparat Brimob dan TNI berseragam lengkap dikerahkan perusahaan untuk pengamanan.
Mendengar tangisan istri dan anak perempuan Cones yang makin pecah, awak PT Masmindo Dwi Area tak bergeming.
"We puang la taala. Tae sia raka karma la rua perusahaan susi te (Tuhan, tidak kamu beri karma bagi perusahaan ini)," teriak istri Cones.
Usai tindakan tidak mengenakkan yang dilakukan perusahaan tambang emas itu, Cones yang merasa dirugikan tidak tinggal diam.
Baca juga: Viral Video 52 Detik Warga Nangis Kejer Tanaman Cengkih Ditebang Demi Tambang di Luwu Sulsel
Dia diwakili putrinya, Ilyushi (22) melaporkan insiden penyerobotan ini kepada Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kota Makassar.
Lewat sambungan telepon Ilyushi, Cones menjelaskan setiap detail penyerobotan lahan miliknya kepada pengacara pro bono LBH Makassar.
"Sudah diproses laporannya. Tadi bapak ku cerita langsung dengan orang LBH Makassar lewat telepon. Ada beberapa pertanyaan. Soal surat yang ada, berapa pohon cengkih yang ditebang dan berapa orang yang datang," aku Ilyushi saat dimintai keterangan Tribunluwu.com, Rabu (18/9/2024).
Ilyushi mengaku, sekitar tiga hari sebelum insiden itu terjadi, orang tuanya sempat didatangi tim PT Masmindo Dwi Area di rumahnya.
Saat itu, perwakilan PT Masmindo Dwi Area meminta agar ayahnya mau melepas lahan dan rumah dengan harga yang sudah ditentukan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).
Dari informasi yang dihimpun, KJPP memasang nominal Rp70 ribu, untuk per meter tanah beserta tanaman tumbuh milik Cones.
Sementara rumah miliknya dibandrol Rp180 juta.
"Bapak ku tolak, karena harga yang ditawarkan tidak sesuai," jelas Ilyushi.
Usai penolakan itu, sambung Ilyushi, tanpa adanya konfirmasi, awak PT Masmindo pun nekat langsung menebang dua pohon cengkih milik Cones.
"Jadi pas datang memang sudah ada polisi sama TNI berseragam lengkap diikutkan Masmindo. Tanpa konfirmasi, langsung menebang dua pohon cengkih bapak ku," bebernya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.