Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Taruna Ikrar Ungkap Pentingnya Perkuat Sistem Pemantauan untuk Pastikan Kualitas API Impor 

Kepala BPOM RI Taruna Ikrar membuka pelatihan penilaian bahan aktif farmasi (API) di Gedung Merah Putih Kantor BPOM, Jl Percetakan Negara, Jakarta.

Tribun Timur
Kepala BPOM RI Taruna Ikrar. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kepala BPOM RI Taruna Ikrar membuka pelatihan penilaian bahan aktif farmasi (API) di Gedung Merah Putih Kantor BPOM, Jl Percetakan Negara, Jakarta, Selasa (17/9/2024).


Menurut Taruna Ikrar, berdasarkan data dari International Federation of Pharmaceutical Produsen & Associations (IFPMA), sekitar 60 persen API yang digunakan secara global diproduksi di negara-negara Asia.  Terutama India dan Cina. 


“Indonesia adalah salah satu negara pengimpor utama API, dengan impor mencapai lebih dari 90 persen,” katanya via rilis.


Mengingat tingginya impor, Indonesia perlu memperkuat sistem pemantauan untuk memastikan kualitas API yang masuk ke Indonesia. 


Pemantauan diperlukan untuk memastikan bahwa API yang diimpor memenuhi standar kualitas dan keamanan untuk digunakan dalam obat formulasi.

Selain itu, lanjut Taruna Ikrar menurut data dari Penelitian dan Produsen Farmasi Amerika (PhRMA), pengembangan obat baru terutama yang berbasis teknologi tinggi, meningkat sebesar 15 persen setiap tahunnya.

Dimana, sekitar 70 persen adalah obat-obatan bergantung pada API struktur kimia yang lebih kompleks.

Seperti penggunaan bahan baku fermentasi, semi sintetik produk, peptida, dan ekstraksi, serta produk khusus seperti radiofarmasi dan obat-obatan pada alat kesehatan. 

“Di tengah teknologi ini dengan adanya perkembangan ini, FDA Indonesia harus terus menyesuaikan standar dan peraturan agar sesuai tren global dalam penilaian kualitas dan keamanan API, metode analisis, dan pemantauan obat,” katanya.

“Kita semua percaya bahwa pelatihan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi peserta secara individu tetapi juga secara signifikan memperkuat sistem pengawasan obat nasional,” sambungnya.

Ia menambahkan, pengetahuan dan keterampilan didapat dari pelatihan ini dapat diterapkan dalam tugas sehari-hari.

“Serta dapat berkontribusi terhadap peningkatan berkelanjutan dalam bidang farmasi standar di Indonesia dan memastikan bahwa produk kami aman, berkualitas tinggi, dan memenuhi standar standar internasional,” pungkasya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved