Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Profil Eddy Hartono, Aida Suwandi Budiman dan Saifullah Yusuf Pembantu Baru Jokowi, Beda Rekam Jejak

Saifullah Yusuf atau Gus Ipul sebagai Menteri Sosial menggantikan Tri Rismaharini atau Risma yang mundur karena maju di Pilkada Jawa Timur.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
Saifullah Yusuf atau Gus Ipul resmi dilantik sebagai Menteri Sosial (Mensos) oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (11/9/2024). Dia menggantikan Tri Rismaharini yang mundur karena maju sebagai cagub di Pilkada Jatim 2024. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Irjen Pol Eddy Hartono dan Aida Suwandi Budiman.

Ketiganya baru saja dilantik untuk jabatan baru oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Jokowi melantik tiga pejabat baru yang akan membantu di sisa masa pemerintahannya, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/9/2024).

Tiga pejabat yang dilantik tersebut yakni Saifullah Yusuf atau Gus Ipul sebagai Menteri Sosial menggantikan Tri Rismaharini atau Risma yang mundur karena maju di Pilkada Jawa Timur.

Selain Gus Ipul, Jokowi juga melantik Aida Suwandi Budiman sebagai anggota Dewan Komisioner LPS.

Kemudian Jokowi juga melantik Irjen Pol Eddy Hartono sebagai Kepala BNPT menggantikan Komjen Pol Mohammed Rycko Amelza Dahniel.

Pelantikan dimulai dengan dikumandangkannya lagu Indonesia Raya yang kemudian dilanjutkan dengan Pembacaan Keppres mengenai pelantikan pejabat baru.

 Adapun pelantikan Menteri Sosial Saifullah Yusuf di sisa masa jabatan periode tahun 2019-2024 berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 104/PTahun 2024 tentang Pengangkatan Menteri Sosial Kabinet Indonesia Maju periode tahun 2019-2024.

Sementara itu pelantikan Irjen Pol Eddy Hartono sebagai Kepala BNPT dilakukan berdasarkan Keppres Nomo2 124/PPA tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Utama di Lingkungan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.

Kemudian pelantikan Aida Suwandi Budiman dilakukan berdasarkan Keppres nomor 101 P tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan.

Pelantikan antara Mensos, kepala BNPT dilakukan secara terpisah dengan anggota dewan Komisioner lembaga penjamin simpanan.

Usai pembacaan Keppres, Presiden Joko Widodo kemudian memimpin pengucapan sumpah jabatan para menteri dan penandatanganan berita acara pelantikan.

Turut hadir dalam acara pelantikan tersebut yakni Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menkoplhukam Hadi Tjahjanto, Menko PMK Muhadjir Effendy, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subianto.

Profil Saifullah Yusuf

profil Gus Ipul, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang juga Wali Kota Pasuruan yang akan dilantik  sebagai Menteri Sosial (Mensos).

Gus Ipul atau Saifullah Yusuf sebagai Mensos akan dilantik pada hari ini, Rabu, 11 September 2024 menggantikan Tri Rismaharini.

Hal itu disampiakan Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana.

 "Hari ini, hari Rabu, 11 September 2024, pukul 09.00 WIB, Bapak Presiden diagendakan akan melantik Bapak Saifulah Yusuf sebagai Menteri Sosial untuk Sisa Masa Jabatan  Tahun 2019-2024," kata Ari Dwipayana.

 Selain Mensos, ada dua pejabat lain yang akan dilantik oleh Presiden. Mereka diantaranya Aida Suwandi Budiman sebagai anggota Dewan Komisioner LPS dan Irjen  Pol. Eddy Hartono sebagai Kepala BNPT.

"Selain itu, Bapak Presiden juga akan melantik Ibu Aida Suwandi Budiman sebagai anggota Dewan Komisioner LPS dan Irjen Pol. Eddy Hartono sebagai Kepala BNPT," katanya.

Profil Gus Ipul 

Gus Ipul lahir di Pasuruan pada 28 Agustus 1964. Dirinya merupakan anak dari putra pasangan Ahmad Yusuf Cholil dan Sholichah Hasbullo. 
 
Pada saat kecil, Gus Ipul ingin menjadi guru madrasah karena menurutnya kondisi madrasah sangatlah menyedihkan. Ayah Gus Ipul berprofesi sebagai pegawai Departemen Agama (Depag) dan guru agama di SD dan SMP.

Untuk pendidikan sendiri, Gus Ipul menempuh pendidikan awal di Madrasah Ibtidaiyah Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur.

Lalu melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Islam Pasuruan, Jawa Timur dan menempuh pendidikan atasnya di sekolah islam yang sama.

Kemudian dirinya berkuliah di Universitas Nasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Fakta lain terkait Gus Ipul adalah ternyata dirinya adalah keponakan dari mantan Presiden RI ke-4 yaitu KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Pada saat Gus Dur menjabat sebagai Ketua PBNU, Gus Ipul memperdalam ilmu kepada Gus Dur.

Saifullah Yusuf mengawali karir politiknya dengan bergabung di GP Ansor yang merupakan organisasi sayap pemuda Nahdatul Ulama (NU).

Lalu pada tahun 1999, ia dipercaya menggantikan posisi Ketua Umum karena pada saat itu, Iqbal Assegaf wafat.

Setahun berselang, Saifullah Yusuf pun menjadi Ketua Umum GP Ansor.

Selanjutnya dirinya terpilih menjadi anggota DPR untuk Fraksi PDI-P.

Hanya saja, Gus Ipul memutuskan untuk keluar dari DPR dan PDI-P lalu berpindah haluan ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada tahun 2001.

Karir politik Gus Ipul pun semakin cemerlang karena ditunjuk sebagai Sekjen PKB pada tahun 2002.

Ditambah dirinya juga sempat menjabat sebagai Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal selama satu periode di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Sayangnya akibat konflik internal, ia pun harus dicopot jabatannya sebagai Sekjen PKB dan menteri.

Selang beberapa tahun, Gus Ipul maju dalam Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur dengan mendampingi Soekarwo.

Mereka pun berhasil menang dan terpilih selama periode 2008-2013.

Kemudian Gus Ipul dan Soekarwo pun kembali terpilih pada Pilgub periode 2014-2019.

Lalu pada tahun 2017, dirinya juga maju sebagai calon gubernur (cagub) dalam Pilgub mewakili PKB.

Dirinya pun berpasangan dengan Bupati Banyuwangi saat itu, Azwar Anas.

Namun Azwar Anas mengundurkan diri dengan mengembalikan mandatnya ke PDI Perjuangan.

Kemudian Putri Guntur Soekarno dipilih PDI-P untuk mendampingi Gus Ipul.

Gus Ipul pun kembali menjadi pejabat publik saat memenangkan Pilkada Walikota di Pasuruan Jawa TImur bersama dengan Adi Wibowo, wakilnya.

Rencana Reshuffle

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka kemungkinan adanya reshuffle atau perombakan Kabinet dalam waktu dekat.

 Hal itu menyusul mundurnya Tri Rismaharini atau Risma dari kursi Menteri Sosial karena maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim).

"Ya bisa," kata Jokowi usai peresmian Fly Over Djuanda di Surabaya, Jawa Timur, Jumat, (6/9/2924) lalu.

Presiden mengatakan bahwa Risma telah mengajukan mundur dari Kabinet Indonesia Maju (KIM). Surat pengunduran diri Risma telah ia tandatangani. 

Namun Presiden belum memutuskan siapa Menteri Sosial pengganti Risma nantinya.

"Saya sudah saya tandatangani keputusan untuk pemberhentiannya tetapi penggantinya nanti sebentar lagi," katanya.

Profil Aida Suwandi Budiman

Aida adalah Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) yang resmi dilantik dengan masa jabatan dari 2022-2027.

Wanita kelahiran Bogor pada tahun 1965 tersebut diketahui sudah berpengalaman di bidang perumusan kebijakan moneter, internasional, dan baurannya dengan kebijakan reformasi struktural yang diperlukan Indonesia.

Dilansir dari laman resmi Bank Indonesia, dia adalah lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) jurusan Sosial-Ekonomi Pertanian Agribisnis pada tahun 1987.

Setelah itu, Aida melanjutkan kuliah S2 di Unversity of Southern California dan berhasil mendapatkan gelar di bidang Economics pada tahun 1996.

Aida juga melanjutkan pendidikan di Claremont Graduate University dan mendapat gelar Phd di bidang Ekonomi pada tahun 2001.

Perjalanan Karier

Sepanjang kariernya di BI sejak 1991, Aida telah menduduki sejumlah jabatan di bank sentral.

Pada 2010, ia dipercaya menjadi Wakil Direktur Eksekutif, International Monetary Fund – IMF South-East Asia Voting Group (SEAVG) Office yang beranggotakan 13 negara.

Aida juga pernah menjabat sebagai Asisten Gubernur BI, membawahi Kebijakan Strategis Sektor Moneter, Bauran Kebijakan Bank Indonesia, dan sinergi dengan bauran kebijakan nasional periode 2020-2022.

Jabatan tersebut diemban Aida setelah dirinya menjadi Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter periode 2018 dan juga Kepala Departemen Internasional periode 2014-2018.

Aida kemudian resmi menjadi Deputi Gubernur BI pada 24 Desember 2021 berdasarkan Keputusan Presiden RI No.147/P Tahun 2021.

Dia mengucapkan sumpah jabatan pada tanggal 6 Januari 2022 dengan masa jabatan sampai 2027.

Dilansir dari laman alumniipbpedia.id, salah satu program kerja Aida di BI adalah bagaimana merumuskan respons kebijakan dengan mengedepankan kebijakan yang dikalibrasi, direncanakan, dan dikomunikasikan dengan baik atau well calibrated, well planned, dan well communicated.

Dalam hal ini, Aida menegaskan bahwa kepedulian BI adalah terhadap perkembangan perekonomian, khususnya sektor riil.

Hal ini disebutnya menjadi bagian dari upaya bank sentral dalam menjaga stabilitas rupiah.

"Bank Indonesia itu harus care (peduli) dengan perekonomian di sektor riil. Tugas kami adalah untuk menjaga stabilitas rupiah, rupiah itu diterjemahkan oleh inflasi dan nilai tukar," katanya.

Bersama BI, Aida juga mendukung pemerintah dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional, yakni melalui pemberdayaan dan peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat.

Terutama dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

“Dunia dipenuhi dengan banyak dan cepatnya perubahan. Tidak dapat dipungkiri bahwa kualitas sumber daya manusia akan menjadi kunci keberhasilan Indonesia di masa yang akan datang,” tandas Aida.

Profil Eddy Hartono

Sosok Irjen Pol Eddy Hartono Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dilantik hari ini.

Presiden Joko Widodo melantik Irjen Pol Eddy Hartono sebagai Kepala BNPT,  Rabu (11/9/2024). 

Irjen Pol Eddy Hartono adalah senior Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di kepolisian.

Listyo adalah Akpol 1991.

Eddy Hartono dikenal sebagai perwira Polri yang beberapa kali menduduki jabatan penting di Densus 88.

Eddy menggantikan Komjen Rycko Amelza Dahniel yang telah purna tugas sejak 14 Agustus lalu. 

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, pelantikan itu bakal berlangsung di Istana Negara.

"Bapak Presiden akan melantik Irjen Pol Eddy Hartono sebagai Kepala BNPT," kata Ari kepada wartawan, Rabu.

Selain itu, Kepala Negara juga diagendakan melantik Aida Suwandi Budiman sebagai anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Saifuillah Yusuf atau Gus Ipul sebagai Menteri Sosial.

Diketahui menteri sosial sebelumnya, Tri Rismaharini mengajukan pengunduran diri karena harus berlaga di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

"Hari ini, hari Rabu, 11 September 2024, pukul 09.00 WIB, Bapak Presiden diagendakan akan melantik Bapak Saifullah Yusuf sebagai Menteri Sosial untuk Sisa Masa Jabatan Tahun 2019-2024," jelasnya.

Adapun pelantikan tiga orang tersebut dibenarkan pula oleh Deputi Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana.

"Pagi ini jam 09.00, Presiden akan melantik Menteri Sosial, Kepala BNPT, dan anggota Dewan Komisioner LPS di Istana Negara," jelasnya.

Profil Irjen Pol Eddy Hartono

Irjen Pol. Eddy Hartono merupakan seorang perwira tinggi Polri yang sejak 25 Agustus 2021 mengemban amanat sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri.

Perwira tinggi Polri yang lahir pada Mei 1967 ini ahli dalam bidang reserse.

 Ia adalah lulusan Akpol 1990.

Di dalam Kepolisian ia pernah menjabat sebagai Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri sampai diangkat menjadi Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri. 

Karier

Jabatannya di Kepolisian dimulai dengan menjadi Penyidik IT dan Cyber Crime (Penyidik Madya) Unit Dit II Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri pada 2008.

Satu tahun kemudian, pada 2009, ia diangkat menjadi Kapolres Hulu Sungai Selatan.

Selain itu Irjen Pol Eddy Hartono juga pernah menjadi Kabid Investigasi Densus 88 Polri.

Pada 2018 ia diangkat menjadi Direktur Penegakan Hukum BNPT dan Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT.

Kemudian pada 25 Agustus 2021 ia percaya untuk mengemban amanat sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri. 

Riwayat Jabatan

- Penyidik IT dan Cyber Crime (Penyidik Madya) Unit Dit II Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri (2008)

- Kapolres Hulu Sungai Selatan (2009)

- Kabid Investigasi Densus 88 Polri

- Wakadensus 88/Antiteror Polri (2014)

- Kadensus 88/Antiteror Polri (2015)

- Wakadensus 88/Antiteror Polri (2017)

- Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT (2018)

- Direktur Penegakan Hukum BNPT (2018)

- Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri (2021) .

Nama: Irjen Pol. Eddy Hartono

Lahir: Mei 1967

Jabatan

Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved