Kasus Kebakaran
Dalam 8 Bulan 32 Kasus Kebakaran di Luwu Sulsel, Kerugian Rp1,9 M
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Luwu, Yusuf Djafar mengatakan korsleting listrik menjadi penyebab yang paling banyak.
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Kebakaran beberapa kali menimpa rumah warga di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Dinas Pemadam Kebakaran Luwu mencatat ada 32 kasus kebakaran sepanjang Januari hingga Agustus 2024.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Luwu, Yusuf Djafar mengatakan korsleting listrik menjadi penyebab yang paling banyak.
"Penyebab kebakaran antara lain, korsleting listrik sebanyak 9 kasus, tabung gas sebanyak 8 kasus, pembakaran sampah 6 kasus, api dapur sebanyak 3 kasus, pembakaran batu nata 1 kasus dan travo listrik 1 kasus. Ada juga 4 kasus yang tidak tercatat," bebernya, Jumat (6/9/2024).
Akibat dari kebakaran itu, tercatat kerugian materil mencapai Rp1.959.700.000.
Baca juga: 35 Kasus Kebakaran Tercatat di Kabupaten Wajo per September 2024, Kerugian Capai Rp1 Miliar
Salah satu kasus kebakaran yang menghanguskan satu bangunan rumah pernah terjadi di Dusun Tondo Tanga, Desa Lumaring, Kecamatan Larompong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan rata dengan tanah.
Rumah milik Aras (50) hangus dilalap api pada pukul 09.39 Wita, Kamis (6/6/2024).
Bangunan rumah dan perabotan rumah milik Aras hangus tak tersisa.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Luwu, Karyadi mengaku, material rumah yang terbuat dari kayu membuat api cepat membesar.
"Ditambah atap rumah korban, terbuat dari atap rumbia. Ini salah satu penyebab, api dengan mudah membesar dan menghanguskan rumah," jelasnya, Jumat (7/6/2024).
Dari laporan yang diterima, satu unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi sekitar pukul 09.47 Wita.
"Dari kantor pemadam kebakaran sektor Larompong, kurang lebih 4 kilometer jaraknya," tandasnya.
Api baru bisa dipadamkan setelah 57 menit pemadam kebakaran tiba di lokasi.
"Kemudian petugas Damkar melakukan pemadaman atau pendingan selama 57 menit hingga akhirnya api padam," ujar Karyadi.
Kebakaran di Maros
Sebanyak 95 kasus kebakaran terjadi di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan sejak Januari hingga 6 September 2024.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Pemadan Kebakaran dan Penyelamatan, Eldrin Saleh Nuhung mengatakan dalam dua minggu terkahir ini saja, rata-rata terjadi tiga kebakaran dalam sehari.
“Dalam sehari itu terjadi dua sampai tiga titik kebakaran dalam tiap hari,” katanya, Jumat (6/9/2024).
Ia mengatakan sejauh ini objek yang paling banyak terbakar adalah lahan kosong.
Sebagiannya juga adalah pemukiman rumah warga.
Eldrin mengatakan jumlah kasus kebakaran tahun sebelumnya sebanyak 342 kasus.
“Terdiri dari 274 lahan kosong, sisanya rumah dan objek lainnya,” sebutnya.
Mantan Sekwan DPRD Maros telah megeluarkan imbauan ke kecamatan.
Sebab kata dia kasus kebakaran paling banyak disebabkan oleh puntung rokok.
“Kebakaran di lahan hutan itu kebayakan disebabkan oleh puntung rokok, banyak yang buang sembarangan, dan juga adanya gesekan pohon karena pengaruh panas,” ujarnya.
Saat ini ada 17 armada Damkar yang tersebar di beberapa kecamatan.
“Tapi sementara ada lima yang lagi rusak. Masing-masing satu unit di Camba, Bantimurung, Bontoa, Moncongloe, Marusu dan Tanralili,” tutupnya.(*)
Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.