Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ditjen Bina Pembangunan Daerah Gelar Workshop Percepatan Penurunan Stunting di Labuan Bajo

Workshop ini bertujuan mempercepat penurunan prevalensi stunting di Indonesia melalui koordinasi lintas sektor, sosialisasi.

Istimewa
Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengadakan Workshop Fasilitasi Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan Pusat dan Daerah, Selasa (3/9/2024).  

TRIBUN-TIMUR.COM - Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengadakan Workshop Fasilitasi Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan Pusat dan Daerah, Selasa (3/9/2024). 

Kegiatan ini bertujuan untuk mempercepat penurunan prevalensi stunting di Indonesia melalui koordinasi lintas sektor, peningkatan kapasitas pemerintah daerah, dan sosialisasi program terkait.

Workshop dibuka dengan laporan oleh Dr. TB. Chaerul Dwi Sapta selamh Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah III Ditjen Bina Pembangunan Daerah. 

Chaerul menjelaskan bahwa acara ini adalah bagian dari upaya Ditjen Bangda untuk mendukung harmonisasi perencanaan pembangunan daerah dan meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dalam penurunan stunting pada tahun 2024 dan 2025.

Acara ini melibatkan berbagai narasumber dari pemerintah pusat dan 38 provinsi, serta peserta yang bergabung secara daring melalui Zoom. 

Fokus utama workshop adalah memperkuat kapasitas pemerintah daerah dengan melaksanakan 8 aksi konvergensi untuk memastikan intervensi yang efektif dalam penurunan stunting.

Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Barat, Drs. Fransiscus Sales Sodo, menyambut para peserta dan memperkenalkan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata unggulan. 

Dia juga mengapresiasi upaya pemerintah daerah Kabupaten Manggarai Barat dalam mendukung penurunan stunting.

Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Kemendagri, Ir. Restuardy Daud, M.Sc., CGRE, memberikan arahan penting, menekankan bahwa meskipun prevalensi stunting nasional telah menurun 9,3 persen dalam lima tahun terakhir, penurunan tersebut masih perlu ditingkatkan untuk mencapai target 2025. 

Restuardy menggarisbawahi pencapaian penurunan stunting yang lebih cepat dan pentingnya integrasi program dalam perencanaan seperti RKPD dan RENJA OPD.

Sesi dialog yang dipandu oleh Arifin Hutagalung, Koordinator Substansi Kesehatan Kemendagri, menghadirkan pembicara dari BKKBN, Kemendes, Kemenkeu, Kemenkes, dan Bappenas. 

Pembicara membahas pemanfaatan dana, integrasi perencanaan, dan dukungan anggaran untuk percepatan penurunan stunting.

Materi yang dibawakan mencakup pemanfaatan Dana Biaya Operasional Kegiatan (BOKB) Stunting dari Pingkan Awalia, S.Stat dari BKKBN, serta dukungan anggaran dari Ermawan, SKM., MPH dari Kemenkes. 

Tiga pemateri daring dari Kemendes, Kemenkeu, dan Bappenas juga menyampaikan materi terkait integrasi perencanaan, mekanisme pemberian dana insentif fiskal, dan kebijakan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2025.

Workshop ini diharapkan dapat meningkatkan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, memperkuat upaya penurunan stunting, dan mencapai target nasional. 

Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri berkomitmen untuk terus mendukung dan memantau implementasi program-program ini.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved