Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemprov Sulsel

Inflasi YoY Sulsel 1,77 Persen, Pj Gubernur Zudan: Sangat Terkendali

Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami deflasi secara month to month (m-to-m) atau bulan ke bulan sebesar 0,04 persen pada Agustus 2024.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribun Timur
Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami deflasi secara month to month (m-to-m) atau bulan ke bulan sebesar 0,04 persen pada Agustus 2024.

Sementara secara year on year (y-on-y) atau tahun ke tahun, Sulsel mengalami inflasi sebesar 1,77 persen.

Sedangkan inflasi tahun kalender atau Agustus 2024 terhadap Desember 2023 tercatat 0,61 persen.

Menyikapi rilis Badan Pusat Statistika (BPS), Penjabat (Pj) Gubernur Prof Zudan menyebut angka ini tergolong cukup baik.

Bahkan disebutnya masih dibawah rata-rata nasional.

"Sangat terkendali, kita 1,7 itu dibawah rata-rata nasional. Dari 38 provinsi kita ranking 12 lebih baguslah," kata Prof Zudan pada Senin (2/9/2024) sore

"Harga terkendali karena produknya cukup," lanjutnya.

Penyumbang inflasi Agustus 2024 secara YoY adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 0,92 persen.

Dari kelompok ini, komoditas penyumbang utama inflasi yakni beras.

Lalu penyumbang inflasi Agustus 2024 secara yoy berikutnya adalah kelompok perawatan pribadi (kebersihan pribadi dan kosmetika) dan jasa lainnya dengan andil 0,37 persen.

Baca juga: Selamat! Mendagri Tito Karnavian Sematkan Pj Gubernur Terbaik ke Prof Zudan

Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan.

Kemudian penyumbang inflasi Agustus 2024 secara YoY juga terjadi pada kelompok transportasi dan penyediaan mauanan dan minuman/restoran dengan andil 0,11 persen.

Komoditas penyumbang utama inflasi pada dua kelompok ini adalah bensin dan nasi dengan laut.

BPS juga merilis deflasi antarwilayah cakupan IHK Agustus 2024 di Sulsel.

Meliputi Bulukumba deflasi 0,03 persen, Watampone 0,28 persen, Sidenreng Rappang 0,18 persen.

Kemudian Luwu Timur 0,02 persen, Makassar 0,02 persen, Parepare 0,16 persen, dan Palopo 0,21 persen.

Sementara itu, Wajo satu-satunya wilayah cakupan IHK yang mengalami inflasi, yakni 0,22 persen. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved