UMI
Gugatan tak Diterima PN Makassar, Kuasa Hukum Basri Modding Minta UMI Minta Maaf
Pengadilan Negeri Makassar menolak gugatan perdata Yayasan Wakaf UMI kepada mantan rektor UMI, Prof Basri Modding.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Pengadilan Negeri Makassar menolak gugatan perdata Yayasan Wakaf UMI kepada mantan rektor UMI, Prof Basri Modding.
Berdasarkan putusan nomor 112/pdt.G/2024/PN Mks, hakim memutuskan menolak eksepsi tergugat I, VI dan VII.
Kemudian, dalam pokok perkara menyatakan gugatan dari penggugat tak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard).
Gugatan UMI ini adalah menduga Basri Modding merugikan pihak kampus sebesar Rp11 miliar.
Kuasa Hukum Basri Modding, Dr Muhammad Nur menyatakan, masih menunggu arahan dari kliennya soal langkah hukum.
“Kami menunggu 14 hari dulu sebelum mengambil langkah hukum selanjutnya,” katanya kepada wartawan, Jumat (30/8/2024).
Ia menyampaikan, penggugat tak bisa membuktikan dalilnya.
“Terkait persoalan kedepannya, kami akan konsultasikan ke klien. Kami di posisi menang. Kalau untuk langkah hukum kami menunggu 14 hari menunggu,” katanya.
Dr Muhammad Nur SH MH mengungkapkan, tuduhan yang dialamatkan kepada kliennya tidak terbukti di persidangan.
"Kemarin Kamis sudah ada putusan dari PN Makassar gugatan tidak diterima, menurut kuasa hukum dari fakta persidangan tidak bisa dibuktikan penggugat karenanya g membuktikan itu kan penggugat terkait kerugian UMI Rp11 M sekian itu,"katanya kepada wartawan, Jumat (30/8/2024).
Semua tuduhan kata dia seperti mark up anggaran tidak terbukti selama persidangan. Sehingga kesan yang selama tertanam di masyarakat merugikan kliennya.
"Di dalam fakta persidangan seperti Mark up tidak ada sama sekali, jadi apa yang dituduhkan UMI berpotensi fitnah, sikap politis yang tidak wajar,"bebernya.
Muhammad Nur menduga sejak awal kasus ini bermuatan politik. Kliennya Prof Basri Modding sengaja ingin dilenserkan dari jabatannya.
"Karena ada indikasi memang sasarannya pak rektor untuk dilengserkan. Dibuatkan segala macam cara untuk dilengserkan,"jelasnya.
Untuk itu, pihak dari Prof Basri Modding ingin pihak kampus UMI maupun yayasan membersihkan nama baiknya di masyarakat dan melakukan permintaan maaf secara terbuka.
"Permintaan klien kami, pihak UMI melakukan presscon memulihkan nama baik beliau, supaya pemberitaan sebelumnya tidak liar, pihak rektorat yayasan dan melakukan permintaan maaf secara terbuka,"pungkasnya.(*)
Mahasiswa UMI Muwahiddul Umam dan Zulfi Zain Juara MTQ Usai Bersaing dengan 1.500 Kafilah |
![]() |
---|
UMI Bakal Buka Program Pendidikan Profesi Guru Agama |
![]() |
---|
Dosen Indonesia Bisa Kuliah S3 di 4 Prodi di UMI Pakai Beasiswa PDDI |
![]() |
---|
UMI Cetak Sejarah: Setelah Wisuda 21 Nonmuslim, Kini Tunanetra - Prajurit TNI Sandang Gelar Sarjana |
![]() |
---|
UMI Wisuda 21 Nonmuslim, Wisudawati: Walaupun Lembaga Pendidikan Islam, Kami Diperlakukan Adil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.