Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Seminar Internasional 4 Ethos 4 Jusuf

Syekh Yusuf Guru Penyelamat Kita dari Gowa yang Digelari Putra Afrika Terbaik

Keteladanan, Syekh Yusuf, kata Hasrullah, bahkan menjadi salah satu inspirasi tokoh dunia, Nelson Mandela dan yebutnya sebagai Salah Satu Putra Afrika

Editor: Edi Sumardi
DOK PEMKAB GOWA
Mahasiswa KKN Internasional Unhas foto bersama di Cape Town, Afrika Selatan, September 2016. Mereka KKN di Afsel dalam rangka meneliti jejak sejarah ulama asal Gowa, Syekh Yusuf. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Delapan tahun lalu, September 2016, 10 mahasiswa Universitas Hasanuddin berangkat ke Afrika Selatan (Afsel). 

Keberangkatan putra Sulawesi Selatan ke negara di ujung selatan benua Afrika itu dalam rangka menjalankan program KKN, bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Namun, KKN-nya pada saat itu amatlah berbeda dari lazimnya.

KKN selalu identik dengan mahasiswa mengabdi di desa-desa pelosok di dalam negari.

Namun, ketujuh mahasiswa Unhas dari berbagai fakultas itu justru KKN di luar negeri.

Didampingi Kepala UPT KKN Unhas, Dr Hasrullah MA, mereka membawa misi meneliti jejak sejarah ulama Syekh Yusuf atau Syekh Yusuf Abul Mahasin Tajul Khalwati Al-Makasari Al-Bantani atau Tuanta Salamaka ri Gowa.

Dari hasil penelitian itu, akan dihasilkan referensi baru terkait jejak-jejak pahlawan nasional dari Gowa itu.

Keberangkatan mereka pun sepenuhnya dibiayai Pemkab Gowa.

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni Kr Kio, Ketua DPRD Gowa Anzar Zaenal Bate, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa Priska Paramita turut mengantar mahasiswa.

Adnan pada saat itu mengatakan, rekam jejak Syekh Yusuf tidak hanya sekedar melihat makam saja di Afsel, namun dilengkapi riset sebagai pencarian informasi yang akan menjadi inspirasi kepada mahasiswa terkait kepemimpinan, keteladanan, keilmuan seorang ulama besar yang namanya tidak hanya terkenal di kampung halamannya bahkan hingga ke luar negeri.

Keteladanan, Syekh Yusuf, kata Hasrullah, bahkan menjadi salah satu inspirasi tokoh dunia, Nelson Mandela.

Nelson Mandela menyebutnya sebagai 'Salah Seorang Putra Afrika Terbaik'.

Keseriusan Pemkab Gowa dalam membantu meneliti  jejak sejarah Syekh Yusuf rupanya berlanjut pada tahun.

Tujuh tahun lalu, 7 mahasiswa Unhas dari angkatan berbeda kembali diberangkatkan ke Cape Town, Afrika Selatan guna kembali meneliti bagaimana Syekh Yusuf menyebarkan Islam lintas benua.

Konflik dengan pemerintah kolonial Belanda di Nusantara memaksa Syekh Yusuf untuk meninggalkan tanah airnya dan mencari perlindungan di berbagai wilayah.

Setelah singgah di beberapa tempat, akhirnya beliau tiba di Afrika Selatan pada abad ke-17. 

Di sana, Syekh Yusuf disambut baik oleh masyarakat setempat dan segera diterima sebagai seorang ulama yang dihormati.

Setibanya di Afrika Selatan, Syekh Yusuf aktif menyebarkan ajaran Islam.

Beliau mendirikan pesantren dan mengajarkan ilmu agama kepada masyarakat setempat. 

Dengan kesabaran dan keteladanannya, Syekh Yusuf berhasil menarik banyak orang untuk memeluk Islam. 

Selain itu, beliau juga turut mengembangkan sistem pendidikan Islam di Afrika Selatan.

Pengaruh Syekh Yusuf terhadap masyarakat lokal sangat besar. Beliau tidak hanya mengajarkan agama, tetapi juga nilai-nilai kemanusiaan, seperti toleransi, persaudaraan, dan keadilan.

Sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasanya, Syekh Yusuf dinobatkan sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah Afrika Selatan pada tahun 2009.

Penghargaan ini menunjukkan betapa besar pengaruh Syekh Yusuf terhadap sejarah dan perkembangan masyarakat Afrika Selatan.

Hingga saat ini, warisan Syekh Yusuf masih terasa di Afrika Selatan.

Banyak masjid dan lembaga pendidikan Islam yang berdiri atas dasar ajaran-ajaran beliau.

Nama Syekh Yusuf juga menjadi simbol perjuangan dan perlawanan terhadap penjajahan.

Ketika beliau wafat pada tanggal 23 Mei 1699, pengikutnya di Afrika Selatan menjadikan hari wafatnya sebagai hari peringatan.

Ketokohan Syekh Yusuf akan dibahas dalam Seminar Internasional Prinsip dan Karakter Bugis-Makassar 4 Ethos 4 Jusuf.

Seminar ini akan jadi satu dari 34 event di rangkaian Dies Natalis ke-68 Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Senin (2/9/2024) mendatang.(*)

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved