Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

DPRD Sulsel

Rahman Pina Kandidat Kuat Duduki Kursi Wakil Ketua DPRD Sulsel Fraksi Golkar

Rahman Pina sudah periode kedua menjadi legislator DPRD Sulsel, kini berpotensi duduki kursi wakil ketua.

Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Hasriyani Latif
Tribun Timur
Ketua Komisi E DPRD Sulsel Rahman Pina jadi kandidat terkuat mengisi posisi wakil ketua DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) dari fraksi Golkar. 

Mereka adalah Rahman Pina, Sofyan Syam, Kadir Halid, dan Ayu Andira.

Diketahui, Golkar saat ini meloloskan 14 kadernya di parlemen Sulsel pada Pemilu 2024.

Hasil itu membawa Golkar menempati posisi wakil ketua DPRD Sulsel untuk periode 2024-2029.

Lalu, untuk pelantikan anggota DPRD Sulsel terpilih akan dilaksanakan pada 24 September 2024.

Sekretaris DPD I Golkar Sulsel Andi Marzuki Wadeng mengatakan DPD I Golkar telah melakukan rapat pleno pengurusan.

Awalnya, dari 14 anggota hanya ada tiga usulan nama saja.

Namun dari hasil rapat pleno mereka memutuskan untuk ada keterlibatan perempuan dalam pemilihan tersebut.

"Memang itu diizinkan supaya ada keterlibatan perempuan sehingga menjadi empat orang," katanya setelah rapat pleno di Kantor DPD I Golkar Sulsel, Jl Amanagappa, Kota Makassar, Selasa (27/8/2024).

Dalam rapat pleno tersebut, kata Marzuki, nama-nama yang diusul adalah Rahman Pina, Sofyan Syam, Kadir Halid, dan Ayu Andira.

Baca juga: Deretan 9 Anggota DPRD Sulsel Terpilih Siap Mundur Demi Maju Pilkada 2024, Terbaru Adik Fadil Imran

Adapun pertimbangan usulan tersebut karena pengalaman masing-masing kandidat menjadi tolak ukur dari Golkar itu sendiri.

"Di DPR Sulsel bahkan empat orang ini tidak bisa dipisahkan sehingga sulit untuk kita tidak bisa menentukan tiga orang saja dan juga memang harus ada keterwakilan perempuan," ungkapnya.

"Apalagi ketua DPRD kami yang baru-baru ini kan perempuan supaya tetap ada mencerminkan keterwakilan perempuan apalagi dalam undang-undang mengatakan 30 persen ada perempuan. Jadi itulah pertimbangannya," tambahnya.

Lalu, untuk kriteria pemimpin, Golkar tak membeda-bedakan mana perempuan dan laki-laki.

Mereka melihat mulai dari cara kepengurusan dan loyalitas kader tersebut di partai atau di fraksi dan cara kepemimpinan.

"Kemudian tingkat pendidikan prestasi dedikasi dan orientasi dan semuanya ini memenuhi syarat dan pada akhirnya juga yang menentukan adalah DPP berdasarkan pertimbangan yang kita kirim," jelasnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved