Pilkada 2024
Pengamat: Pilkada Jadi Momentum Penting Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 disebut akan memberikan dampak besar bagi pertumbuhan ekonomi.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 disebut akan memberikan dampak besar bagi pertumbuhan ekonomi.
Pengamat Ekonomi dari Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Dr Abdul Muttalib, menilai prediksi Pilkada akhir tahun akan mendongkrak perekonomian Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 2024 memiliki dasar yang kuat.
Sebab, kegiatan politik seperti Pilkada biasanya membawa dampak signifikan terhadap perputaran uang dan aktivitas ekonomi.
Muttalib memaparkan, Pilkada mendorong peningkatan belanja kampanye oleh calon dan partai politik.
Belanja ini mencakup iklan, logistik, acara-acara publik, dan lain-lain.
“Ini dapat meningkatkan permintaan di berbagai sektor seperti media, percetakan, dan jasa komunikasi,” kata Muttalib, saat dihubungi Tribun-Timur.com, Minggu (25/8/2024).
Saat Pilkada, kata Muttalib, ada peningkatan pengeluaran oleh para peserta kampanye dan tim sukses.
Hal ini pun disebut bisa menciptakan multiplier effect mendorong konsumsi rumah tangga, yang menjadi salah satu komponen utama dalam perhitungan PDB.
Di sektor jasa, khususnya transportasi, akomodasi, dan makanan/minuman, akan mendapatkan manfaat dari meningkatnya aktivitas politik.
Sebab, acara-acara kampanye biasanya membutuhkan layanan tersebut dalam skala besar.
Baca juga: Jelang Pendaftaran Pilgub Sulsel 2024, Bawaslu Ingatkan Cagub-Cawagub dan KPU Patuhi Aturan MK
Muttalib juga menyebut, ada kemungkinan peningkatan investasi dari pihak swasta dan pemerintah daerah untuk mendukung suksesnya Pilkada.
Infrastruktur pendukung seperti jalan, fasilitas umum, dan lainnya mungkin akan diperbaiki atau ditingkatkan.
Mobilitas tinggi selama kampanye dan hari pemilihan juga dinilai akan meningkatkan permintaan jasa transportasi dan logistik.
Lebih dari itu, Pilkada juga dapat meningkatkan aktivitas di sektor ini, terutama di kota-kota besar yang menjadi pusat kegiatan politik.
Hotel, restoran, dan layanan terkait lainnya pun akan mengalami peningkatan permintaan.
Kendati demikian, Muttalib mengingatkan bahwa efek positif ini biasanya bersifat sementara, terkait dengan periode kampanye dan pelaksanaan Pilkada.
Oleh karena itu, ia menyarankan penting bagi pemerintah daerah dan sektor swasta untuk mengelola momentum ini dengan baik agar dampaknya bisa berlanjut lebih lama.
Terutama dengan memastikan keberlanjutan investasi yang masuk serta memperkuat daya saing lokal.
“Jadi, dari sudut pandang saya, Pilkada memang berpotensi menjadi pendorong ekonomi, khususnya dalam sektor-sektor yang terkait langsung dengan aktivitas politik dan konsumsi masyarakat. Tetapi, perlu ada strategi yang tepat untuk memanfaatkan momentum ini agar bisa memberikan dampak jangka panjang,” jelas Muttalib.
UMKM Bakal Tumbuh
Muttalib menilai, meningkatnya aktivitas politik dan kampanye akan meningkatkan permintaan makanan dan minuman, terutama untuk acara-acara resmi dan kampanye.
Hal ini dapat memicu pertumbuhan di sektor makanan dan minuman.
Pilkada juga akan meningkatkan permintaan produk tekstil dan garmen untuk bahan pakaian kampanye dan acara-acara resmi, sehingga dapat memicu pertumbuhan di sektor garmen dan tekstil.
“Dengan meningkatnya investasi dan aktivitas infrastruktur untuk mendukung Pilkada, sektor konstruksi dan pengolahan juga akan melihat peningkatan. Hal ini dapat memicu pertumbuhan di sektor industri pengolahan dan konstruksi,” katanya.
Pilkada juga dinilai akan meningkatkan aktivitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Hal itu karena banyak calon dan partai politik yang membutuhkan jasa-jasa lokal.
“Ini dapat memicu pertumbuhan di sektor jasa dan UMKM,” tambah Muttalib.(*)
Pasangan Mari-Yo Unggul Sementara di PSU Pilgub Papua 2025 Berdasarkan Exit Poll |
![]() |
---|
Cetak Sejarah Suara Terkecil, Putri Dakka-Haidir Basir Anjlok di PSU Palopo Sentuh 0,3 Persen |
![]() |
---|
Bawaslu Palopo Imbau Penertiban APK Jelang Masa Tenang PSU Pilkada |
![]() |
---|
Sosok Santi Parida Dewi, Dibayar Rp64 Juta Supaya Memilih di Pilkada Barito Utara |
![]() |
---|
Ayah-Anak Gagal Pilkada 2024, Nadalsyah Kalah Pilgub Kalteng, MK Gugurkan Akhmad Gunadi karena Uang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.