Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Seminar Internasional 4 Ethos 4 Jusuf

Ebrahim Rasool Mantan Dubes Afrika Selatan untuk AS Tokoh Anti-Apartheid

Ebrahim Rasool adalah seorang politikus dan diplomat Afrika Selatan yang pernah menjabat sebagai Duta Besar Afrika Selatan untuk Amerika Serikat dari

Editor: Edi Sumardi
CAPE TOWN PRESS CLUB
Mantan Duta Besar Afrika Selatan untuk Amerika Serikat, Ebrahim Rasool 

TRIBUN-TIMUR.COM - Ebrahim Rasool adalah seorang politikus dan diplomat Afrika Selatan yang pernah menjabat sebagai Duta Besar Afrika Selatan untuk Amerika Serikat dari 2010 hingga 2015.

Dia juga pernah menjabat Anggota Majelis Nasional dari 2009 hingga 2010 dan Perdana Menteri Provinsi Western Cape ke-5 dari 2004 hingga 2008. 

Dia adalah anggota Kongres Nasional Afrika (ANC) dan telah memegang berbagai posisi kepemimpinan dalam partai tersebut.

Rasool lahir pada 15 Juli 1962 di District Six, Cape Town. 

Ketika berusia sembilan tahun, dia dan keluarganya dipaksa keluar dari daerah tersebut karena pemerintah apartheid menetapkan daerah itu sebagai kawasan hunian "khusus orang kulit putih".

Keluarganya kemudian pindah ke Primose Park dekat Manenberg di Cape Flats.

Suami dari Rosieda Shabodien ini menyelesaikan pendidikan menengahnya di Livingstone High School di Claremont pada tahun 1980. 

Dia melanjutkan studi di Universitas Cape Town dan lulus dengan gelar Bachelor of Arts pada tahun 1983, serta meraih Diploma Tinggi dalam Pendidikan pada tahun 1984 dari universitas yang sama.

Selama periode ini, dia terlibat dalam politik mahasiswa.

Pada tahun 1985, dia bekerja sebagai guru di Spine Road High School.

Karier politik

Rasool terlibat dalam gerakan anti-apartheid.

Dia memegang posisi senior di United Democratic Front dan Kongres Nasional Afrika (ANC).

Dia menjalani hukuman penjara dan sering ditempatkan dalam tahanan rumah. Antara 1991 dan 1994, dia menjadi asisten Rektor Universitas Western Cape dan Bendahara struktur provinsi ANC.

Rasool terpilih menjadi anggota Badan Legislatif Provinsi Western Cape pada April 1994 setelah pemilu demokratis pertama di negara itu.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved