Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Umur 5 Tahun Masuk SD, Ravindo Ramadhan Kini Raih Gelar Doktor UGM di Usia 26 Tahun IPK Sempurna

Doktor di usia 26 Tahun, Ravidho Ramadhan tercatat sebagai lulusan S3 FMIPA UGM termuda dengan IPK sempurna atau 4.00.

Editor: Alfian
ugm.ac.id
Ravidho Ramadhan dan keluarganya pada saat wisuda pascasarjana yang berlangsung pada, Rabu (24/7/2024), lalu di Grha Sabha Pramana UGM. 

Mengenakan jas almamater, Nia, biasa ia dipanggil, tampak bangga menceritakan kegiatannya di hari pertama sebagai mahasiswa baru Program Studi Teknik Nuklir, Fakultas Teknik UGM

Nia menjadi salah satu dari 10.678 mahasiswa baru yang diterima di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2024 dan wajib mengikuti kegiatan PIONIR sebelum kegiatan perkuliahan dimulai.

PIONIR Gadjah Mada merupakan kegiatan pembelajaran, pengenalan, penggalian potensi, dan orientasi untuk mendidik calon pemimpin muda yang memiliki visi seiring dengan nilai-nilai ke-UGM-an, dan akan berlangsung hingga 3 Agustus nanti.

Nia merupakan anak buruh tani yang tinggal di Desa Lhang, Kecamatan Setia, Kabupaten Aceh Barat Daya, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Ayahnya, Arman (45), hanyalah tamatan SMP yang bekerja sebagai buruh tani harian lepas yang menggarap lahan sawah orang lain.

Sedangkan ibunya, Muasiah (43), adalah Ibu Rumah Tangga yang terkadang membantu suaminya jika ada panggilan kerja.

“Penghasilan tiap bulan tidak menentu, terkadang 700ribu, bisa sampai satu juta kalau sedang banyak yang butuh tenaga buruh,” ujar Arman. 

Untuk menutupi kebutuhan rumah tangga, terkadang Arman juga bekerja sebagai buruh bangunan jika sedang tidak pergi ke ladang. Dari pekerjaan tidak tetap inilah, Arman memenuhi kebutuhan sekolah bagi kedua anaknya.

Beruntung bagi Arman, Nia anak sulungnya memiliki prestasi akademik dan non-akademik yang baik di sekolah.

Selain pernah menjabat sebagai Ketua OSIS, Nia juga pernah terpilih menjadi Duta Pelajar Kamtibmas se-Kabupaten Aceh Barat Daya, serta menjuarai Lomba Desain Poster FLS2N tingkat Kabupaten.

“Tadinya saya tidak yakin kalau Nia bisa kuliah di UGM. Selain keterbatasan ekonomi, saya tidak bisa membayangkan kalau dia merantau ke Pulau Jawa sendirian. Kami tidak punya sanak saudara dan kenalan di Jogja,” ungkap Arman.

Kini, dengan adanya kepastian beasiswa, Arman pun mulai melunak.

Dia mendoakan Arnia bisa menjalani kuliah dengan baik dan lulus tepat waktu.

Ia pun mengikuti kegiatan Temu Orang Tua Mahasiswa Baru Program Sarjana dan Sarjana Terapan Tahun Akademik 2024/2025 di Grha Sabha Pramana pada Senin (29/7/2024) kemarin.

“Ternyata ada banyak mahasiswa baru yang dapat beasiswa seperti Nia. Terima kasih UGM sudah memberikan kesempatan ke anak-anak tidak mampu ini untuk bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” ucapnya penuh syukur.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved