Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Terungkap Sosok yang Polisikan Airlangga Hartarto hinga Akhinya Mundur sebagai Ketum Golkar

Airlangga menyebut bahwa keputusannya ini diambil demi menjaga keutuhan Partai Golkar dan memastikan stabilitas transisi pemerintahan

Editor: Saldy Irawan
IST
Airlangga Hartarto. Ia mengundurkan diri dari kursi Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sejumlah kasus mencuat di tengah pengunduran diri Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Salah satunya terkait kebijakannya mengenai minyak goreng, serta laporan ke Bareskrim Polri atas pelepasan 26.415 kontainer yang sempat tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak Surabaya.

Airlangga resmi mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar pada Sabtu malam (10/8/2024), dan pengumuman resmi disampaikan ke publik pada Minggu (11/8/2024).

"Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim serta atas petunjuk Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar," ujar Airlangga dalam sebuah video yang diterima Kompas.com, Minggu (11/8/2024).

Sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga menyebut bahwa keputusannya ini diambil demi menjaga keutuhan Partai Golkar dan memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan datang.

“Setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar serta memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan datang,” ujar Airlangga.

Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, termasuk jajaran pengurus DPP Partai Golkar, yang meskipun terkejut, tetap menghargai langkah tersebut.

Reaksi dan Bantahan Pengunduran Diri karena Kasus

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, menyatakan bahwa keputusan ini merupakan hasil rapat keluarga dan bukan karena tekanan dari kasus-kasus yang melibatkan Airlangga.

“Ini alasan yang sangat pribadi. Sebelum kami diundang, sudah ada rapat keluarga Pak Airlangga dengan istri tercinta, anak-anak, adik, segala macam. Dan keputusan pengunduran diri itu sudah dirapatkan dan menjadi keputusan keluarga," kata Doli.

Doli juga menepis kabar yang menyebut bahwa Airlangga mundur karena terkait kasus korupsi, terutama terkait pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan produk turunannya pada tahun 2021 serta krisis minyak goreng yang sedang diselidiki oleh Kejaksaan Agung.

Kasus Pelepasan Kontainer yang Menjadi Sorotan

Tiga hari sebelum pengunduran dirinya, tepatnya pada Jumat (9/8/2024), Airlangga dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Ali Hasan dan rekan-rekannya dari Koordinator Ampera.

Laporan tersebut terkait pelepasan 26.415 kontainer yang sempat tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak Surabaya, yang dilakukan oleh Airlangga bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga pada 18 Mei 2024.

Ali Hasan mengungkapkan adanya dugaan kuat mengenai kejanggalan dalam kebijakan pelepasan kontainer tersebut, termasuk perbedaan jumlah kontainer yang dilepas dibandingkan dengan data awal yang disampaikan oleh Dirjen Bea Cukai.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved