Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Demi Prabowo Subianto, Putra Bone Haji Isam Bangun Jalan Ratusan Kilometer dan Pelabuhan di Papua

Jhonlin Grup, perusahaan milik pengusaha tambang batu bara Syamsudin Andi Arsyad alias Haji Isam kini menggarap proyek food estate di Papua.

Editor: Edi Sumardi
DOK JHONLIN GROUP
Pengusaha sekaligus pemilik Jhonlin Grup, Syamsudin Andi Arsyad alias Haji Isam saat memantau proyek jalan di Merauke, Papua Selatan, Sabtu (10/8/2024). Haji Isam membangun jalan ratusan kilometer di Merauke melalui perusahaannya, PT Batulicin Beton Asphalt (BBA). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Jhonlin Grup, perusahaan milik pengusaha tambang batu bara Syamsudin Andi Arsyad alias Haji Isam kini menggarap proyek food estate di Papua.

Proyek ini merupakan proyek dari Kementerian Pertanian atau Kementan yang dipimpin Andi Amran Sulaiman, sepupu Haji Isam.

Sebagai langkah awal berjalannya proyek food estate, Haji Isam membeli 2 ribu ekskavator senilai Rp 4 triliun dari SANY di China.

Ekskavator itu digunakan untuk menggarap lahan food estate.

Setelah membeli ekskavator, Haji Isam kini membangun jalan dan pelabuhan di Papua.

Jalan sepanjang ratusan kilometer mulai dibangun di Distrik Ilwayab, Kabupaten Merauke, Papua Selatan.

Jalan yang membelah hutan itu akan menghubungkan empat distrik, yaitu Distrik Ilyawab, Kaptel, Ngguti, dan Distrik Muting.

Agar proyek berjalan lancar, Haji Isam "turun gunung" memantau jalannya proyek yang dikerjakan PT Batulicin Beton Asphalt (BBA), anak perusahaan Jhonlin Group.

Baca juga: Bos di Perusahaan Haji Isam Siap Ratakan Sulsel di Pilgub 2024, Kecil-ji Kalau Rp 50 Miliar

Pada Sabtu (10/8/2024), Haji Isam ke Merauke melihat langsung pengerjaan jalan yang akan membuka akses bagi sebagian daerah di Merauke yang selama ini masih terisolasi.

Selain membangun jalan ratusan kilometer, Haji Isam juga membangun pelabuhan seluas 1 Km di Papua Selatan.

Proyek pembangunan pelabuhan ini sempat diprotes warga setempat.

Namun, Masyarakat Adat Merauke, Papua kemudian menyetujui setelah mendengar penjelasan Haji Isam beserta pejabat setempat terkait manfaat dari program lumbung pangan nasional.

Dalam pertemuan itu, turut hadir Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Yohanis Mahuze dan koordinator masyarakat adat Basilius Awabali berserta 60 masyarakat setempat.

Sementara Haji Isam sendiri didampingi  Dansatgas Hanpangan Mabes TNI Mayjen TNI A Rizal R, Hermanto dan Johanes Gluba Gabzi dari perwakilan pemerintah.

“Kesepakatanya mereka setuju dengan program pemerintah tapi mereka juga berhak atas tanah ulayat mereka serta kayu limbahnya akan diambil oleh masyarakat khusus pemilik ulayat disana,” kata Haji Isam dalam keterangan resminya, Senin (12/8/2024).

Baca juga: Deretan Bakal Calon Gubernur, Bupati, Wali Kota Didukung Haji Isam, Termasuk dari Sulsel dan Artis

Haji Isam sendiri benar-benar serius untuk mewujudkan program Presiden Terpilih Prabowo Subianto, mencetak sejuta hektare sawah di Merauke, Papua Selatan, makin kelihatan.

“Dalam benak saya hanya terlintas, bagaimana gagasan Presiden terpilih Bapak Prabowo Subianto bisa tercapai. Bagaimanapun caranya, agar satu juta hektare bisa terealisasi, dan berhasil dalam tiga tahun, tanpa berpikir untung rugi,” kata Haji Isam.

Kekayaan Haji Isam

Berapa sih sebenarnya kekayaan Haji Isam yang membangun infrastruktur di Papua?

Pengusaha tambang batu bara, sawit, dan maskapai itu belum pernah mengumumkan harta kekayaannya kepada publik.

Dia juga belum pernah menjadi penyelenggara negara sehingga tak ada kewajiban untuk melaporkan harta kekayaan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.

Kendati demikian, ada "bocoran" soal berapa harta kekayaan pengusaha asal Bone, Sulawesi Selatan itu.

Baca juga: Sosok Haji Isam Crazy Rich Kalsel Punya Harta Triliunan, Dulunya Sopir Truk dan Tukang Ojek

"Bocoran" itu didapatkan dari nilai zakat, infaq, dan sedekah Haji Isam.

Pada tahun 2022 lalu, Haji Isam diberitakan mengeluarkan zakat, infaq, dan sedekah senilai Rp 250 miliar melalui Yayasan Assalam Fil Alamin atau ASFA Foundation.

Jika Rp 250 miliar itu adalah 2,5 persen dari harta kekayaannya, maka harta kekayaan Haji Isam kemungkinan Rp 10 triliun.

Dalam Islam, zakat maal atau zakat harta sebanyak 2,5 persen.

Sumber kekayaan Haji Isam berasal dari holding company Jhonlin Group.

Jhonlin Group membawahi bisnis tambang batu bara hingga perkebunan kelapa sawit.

Melalui PT Jhonlin Agro Raya Tbk, Haji Isam meraup kekayaan di sektor perkebunan kelapa sawit, dan pengolahan minyaknya. 

Sementara itu, di sektor transportasi, Haji Isam menggerakan bisnisnya lewat Johnlin Baratama, Johnlin Marine Shipping, Johnlin Air Transport, PT Ehsan Agro Sentosa Group.

Sebelum berada di puncak kekayaannya, Haji Isam merupakan seorang buruh serabutan. 

Mulai dari sopir truk pengangkut kayu, operator alat berat hingga tukang ojek dia kerjakan.

Titik kejayaannya dimulai pada tahun 2011 ketika dia bertemu dengan Johan Maulana, penambang batubara Kalimantan. Melalui Johan, Haji Isam belajar berbisnis batubara.

Meski berjaya dari Kalimantan Selatan, Haji Isam bukan orang asli Borneo.

Haji Isam memang lahir di Batulicin, Kalimantan Selatan pada 1977.

Keluarga Haji Isam berasal dari sebuah desa di Bone, Sulawesi Selatan, daerah itu adalah daerah etnis Bugis. 

Ayahnya, Haji Andi Arsyad adalah pedagang tembakau yang merantau ke Kalimantan Selatan.

Haji Isam memulai kejayaannya dari bawah, sebagai supir pengangkut kayu.

Haji Isam muda lalu mengenal penambang batu bara lokal bernama Johan Maulana.

Sejak 2001 dia ikut Johan Maulana dan belajar cara mengelola pertambangan.

Setelah belajar dua tahun dari Johan, Haji Isam muda memulai langkah pentingnya di bisnis batu bara yang kemudian mengubah hidupnya.

Jadilah dia kontraktor pelaksana di PT Arutmin Indonesia, yang bagian dari PT Bumi Resources Tbk milik keluarga Bakrie, lewat bendera CV Jhonlin Baratama.

Setelah usahanya meluas CV pun berubah menjadi PT Jhonlin Baratama.

Kini PT Jhonlin menambang hingga 400 ribu ton batu bara per bulan.

Omzetnya sekitar Rp 40 miliar per bulan.

Perusahaan milik Haji Isam kemudian bertambah.

Bisnis penerbangannya diatur Jhonlin Air Transport, yang memiliki dua Fokker dan dua helikopter.

Di bidang perkapalan berada dalam bendera Jhonlin Marine yang membawahi armada 16 kapal tongkang pengangkut batu bara.

Di bidang agrobisnis, terdapat Jhonlin Agromandiri yang mengelola perkebunan kelapa sawit.

Bahkan dia memiliki Pabrik Biodisel bernilai Rp 2 triliun yang dikelola Jhonlin Agri Raya.

Bisnis Haji Isam terus berkembang, bahkan masuk ke bisnis gula.

Presiden Jokowi meninjau lokasi panen tebu sekaligus meresmikan pabrik gula milik Haji Isam yang berada di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, akhir tahun 2020 lalu (22/10/2020).

Jokowi menyebut investasi untuk membuka kebun tebu dan pabrik gula terintegrasi tersebut merupakan sebuah keberanian yang patut diapresiasi.

Pabrik dengan kapasitas produksi yang tergolong besar di Indonesia tersebut dioperasikan oleh PT Prima Alam Gemilang, yang merupakan anak usaha Jhonlin Group milik Haji Isam.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved