Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Partai Golkar

Airlangga Hartarto dalam Tekanan Besar Hingga Memutuskan Mundur dari Ketua Umum DPP Partai Golkar

Airlangga Hartarto mendapatkan tekanan luar biasa saat memimpin Partai Golkar. 

|
Editor: Muh Hasim Arfah
dok Kompas.com
Airlangga Hartarto mengungkapkan alasannya mundur dari jabatan sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Salah satunya untuk menjamin keutuhan partai. 

DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi yang berlaku,” kata Airlangga. 

Menurut Airlangga, pengunduran dirinya sekaligus penunjukan sosok pengganti Ketua Umum Partai Golkar berjalan dengan damai dan tertib. 

“Semua proses ini akan dilakukan dengan damai, tertib, dan dengan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar,” kata Airlangga. 

Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Melchias Markus Mekeng mengaku mendengar informasi bahwa Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto akan mundur dari jabatannya. 

Saat ditanya mengenai kabar Waketum Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita akan menggantikan Airlangga sebagai Plt Ketum Golkar, Melki turut mendengar kabar tersebut. 

"Dengarnya juga begitu," ujar Mekeng kepada Kompas.com, Minggu (11/8/2024).

Rekomendasi Pilkada Bisa Berubah 

Keputusan Airlangga Hartarto yang mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar disebut berdampak pada Pilkada 2024.

Utamanya, berpotensi berdampak pada proses rekomendasi calon kepala daerah terhadap jagoan beringin rindang.

Wakil Ketua Umum DPP Golkar, Nurdin Halid, menilai bahwa perubahan kepemimpinan dalam partai dapat mempengaruhi penetapan.

Bahkan, nama-nama calon kandidat yang telah mengantongi surat rekomendasi berpotensi pindah haluan.

"Bisa saja berdampak, tergantung nanti kebijakan ketum baru. Bisa saja (calon jagoan Golkar di Pilkada bisa berubah)," kata Nurdin Halid saat dikonfirmasi, Minggu (11/8/2024).

Terkait sosok pengganti Airlangga Hartarto, Nurdin Halid menyebutkan bahwa DPP Golkar belum memutuskan calon pengganti. 

"Penggantinya belum ditentukan. Nanti akan dibahas lebih lanjut dalam rapat pleno," tegas Nurdin Halid.

Nurdin Halid pun mengungkapkan alasan di balik keputusan Airlangga mundur dari posisi ketum beringin rindang.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved