Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Partai Golkar

Airlangga Hartarto dalam Tekanan Besar Hingga Memutuskan Mundur dari Ketua Umum DPP Partai Golkar

Airlangga Hartarto mendapatkan tekanan luar biasa saat memimpin Partai Golkar. 

|
Editor: Muh Hasim Arfah
dok Kompas.com
Airlangga Hartarto mengungkapkan alasannya mundur dari jabatan sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Salah satunya untuk menjamin keutuhan partai. 

TRIBUN-TIMUR.COM- Airlangga Hartarto mendapatkan tekanan luar biasa saat memimpin Partai Golkar

Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif FIXPOLL Indonesia, Mohammad Anas RA ke Tribun, Minggu (11/8/2024). 

Direktur Eksekutif FIXPOLL Indonesia, Mohammad Anas RA menganggap Airlangga menghadapi political ghost hingga mundur dari ketum Golkar. 

political ghost atau Hantu Politik melahirkan tekanan besar dalam pribadi seseorang sehingga cepat mengambil keputusan. 

“Momentumnya yang membuat daya kejut sebab jelang 16 hari pendaftaran bakal calon Kepala daerah,” katanya.

Direktur Eksekutif FIXPOLL Indonesia Mohammad Anas RA mengingatkan Sulsel memiliki banyak alternatif figur calon pemimpin karena daerah ini merupakan lumbung tokoh politik nasional sudah pasti banyak stok calon pemimpin daerah. 
Direktur Eksekutif FIXPOLL Indonesia Mohammad Anas RA mengingatkan Sulsel memiliki banyak alternatif figur calon pemimpin karena daerah ini merupakan lumbung tokoh politik nasional sudah pasti banyak stok calon pemimpin daerah.  (dok FIXPOLL Indonesia)

Ia melihat Airlangga sedang menghadapi political Ghost yang  membuat dirinya mendapat pressure politik baik dari internal maupun dari pihak eksternal yang boleh jadi ingin mengambil alih kepemimpinan partai golkar.

“Saya kira agenda mendongkel Airlangga dari pucuk ketua umum sudah berjalan sejak lama hanya saja Airlangga masih mampu memainkan irama indah di Golkar sehingga masih bisa bertahan, sebab secara internal struktur dan organisasi sayap partai golkar solid mendukung Airlangga kembali memimpin partai golkar karena dinilai sosok bisa diterima di internal dan berprestasi mengembalikan kejayaan partai golkar,” katanya. 

Ia melihat ini kekuatan besar eksternal yang masuk membidik Airlangga. 

“Airlangga tak kuasa menangkis bidikan politik yang tertuju kepadanya sehingga akhirnya menyatakan mengundurkan diri dari kursi ketua umum,” katanya. 

Sebelumnya, Airlangga mengungkapkan alasannya mundur dari jabatan sebagai Ketua Umum Partai Golkar

Salah satunya untuk menjamin keutuhan partai.

Selain itu, Airlangga mengaku ingin fokus mengawal transisi pemerintahan dari masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo ke Presiden terpilih Prabowo Subianto. 

“Setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat,” ujar Airlangga dalam video yang diterima Tribun Timur, Minggu (11/8/2024). 

Airlangga menegaskan bahwa dirinya resmi mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar sejak Sabtu (10/8/2024) malam. 

Selanjutnya, akan dilakukan penunjukan ketua umum pengganti sesuai dengan ketentuan di dalam Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved