Sumur Tadah Kering di Maros, Warga Gunakan Air Keruh untuk Mandi dan Mencuci
Salah satu warga Sumiati mengatakan sudah dua bulan terakhir warga memanfaatkan sumur tadah hujan sebagai sumber air.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Sumur tadah hujan di Dusun Sabanga, Desa Bonto Bahari, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan mulai menyusut.
Air yang berada di dasar sumur pun sudah sangat keruh, bercampur dengan lumpur.
Kondisi ini sudah terjadi beberapa hari terakhir.
Salah satu warga Sumiati mengatakan sudah dua bulan terakhir warga memanfaatkan sumur tadah hujan sebagai sumber air.
“Sudah dua bulan lalu kita pakai air sumur tadah hujan, sekarang kondisinya sudah menyusut dan sisa air yang ada di dasar sumur saja,” terangnya.
Ia mengatakan terpaksa menggunakan air sumur yang keruh dan bercampur lumpur sebab harga air yang dijual cukup mahal dan membebani perekonomian rumah tangga.
“Harganya itu Rp55 dan hanya bertahan kurang lebih 3 hari,” swbutnya.
Biasanya air yang diambil di sumur tadah hujan, kata dia, akan digunakan untuk keperluan mandi dan mencuci.
Sementara untuk memasak menggunakan air galon.
Demi mendapatkan air di sumur tadah hujan tersebut, Sumiati pun harus berjalan cukup jauh dengan membawa alat seadanya untuk menampung air.
“Jarak dari rumah ke sini kurang lebih 3 KM dan ditempuh dengan berjalan kaki,” tutupnya.
| 74 Warga Negara Asing Bekerja di Maros, Didominasi Asal China |
|
|---|
| Sosok Brigpol MT Terungkap, Polisi Maros Tersangka Pencurian Sapi, Rekan Israwati DPRD Takalar |
|
|---|
| Mayat Perempuan di Bantimurung Diduga Dibunuh Kekasih Sendiri, Kini Ditangkap |
|
|---|
| UMI Gunakan Augmented Reality Edukasi Kesehatan Gigi di Maros |
|
|---|
| BREAKING NEWS: Warga Geger Temukan Mayat Wanita Dekat Penangkaran Kupu-kupu Bantimurung Maros |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.