Timor Leste
Vietnam Selamatkan Timor Leste Usai Australia Sedot Minyak Bumi Loro Sae, To Lam Ajari Ramos Horta
Hal itu ditegaskan Presiden To Lam saat menjamu Presiden Negara Republik Demokratik Timor Leste, Jose Ramos Horta pada resepsi kenegaraan

Carnarvon mengklaim bahwa ada kemungkinan besar Buffalo-10 akan mengkonfirmasi proyek ekonomi.
Oleh karena itu, rencana pengeboran perusahaan memungkinkan sumur tersebut dipertahankan sebagai sumur produksi pertama dalam program redevelopment.
Bersama dengan mitranya, Advance Energy, Carnarvon sedang mengerjakan rencana untuk mempersingkat batas waktu untuk produksi pertama jika sumur tersebut mengkonfirmasi sumber daya minyak yang dapat dipulihkan seperti yang diharapkan.
Proyek Buffalo sendiri melibatkan pembangunan kembali ladang minyak Buffalo di Laut Timor yang berada di kedalaman 100 kaki dengan kedalaman reservoir antara 10.000 dan 12.000 kaki di bawah dasar laut.
Proyek Buffalo awalnya berada di perairan Australia.
Tetapi pada tahun 2018, Australia dan Timor Leste menandatangani perjanjian batas laut yang mengubah batas laut antara kedua negara, mempengaruhi izin yang berisi proyek Buffalo.
Izin itu dibagi dua dengan bagian yang berisi ladang Buffalo berpindah tangan ke yurisdiksi Timor Leste.
Jika pengeboran terbukti berhasil dan mereka menemukan sekitar 30 juta barel minyak, maka Timor Leste dapat mengantongi sekitar USD 450 juta selama masa proyek lima tahun, menurut Peter Strachan, seorang analis energi independen yang berbasis di Perth.
Itu didasarkan pada harga minyak USD 75 per barel dengan biaya pengembangan dipatok USD 450 juta dan biaya operasi USD 1.050 juta.
Sementara jika biaya pembangunan kurang dari USD 450 juta ($15/barel), maka pemerintah Timor Leste akan menerima lebih banyak.
Kini Timor Leste ikut menikmati hasil ladang minyak yang berada di wilayahnya tersebut.
Tetapi itu hanya apa yang disisakan Australia, karena sejak 1960-an, Australia sendiri dilaporkan telah menambang tiga ladang minyak di Laut Timor, yaitu Buffalo, Laminaria, dan Corallina, hingga habis.
Bahkan, sebelum menikmati hasil kekayaan alamnya tersebut, Timor Leste juga harus menghadapi sengketa wilayah laut dengan Australia, yang mencakup ladang minyak dan gas.
Saat itu, dengan lepasnya wilayah Timor Leste dari Indonesia pada tahun 1999 dan secara resmi jadi negara pada 2002, perjanjian Celah Timor antara Indonesia dan Australia tak berlaku lagi.
Tak lama setelah kemerdekaannya, Timor Leste dan Australia pun menyepakati perjanjian bagi hasil dari eksploitasi sumber minyak dan gas di kawasan Greater Sunrise.
Nasib Timor Leste Setelah Merdeka dari Indonesia, Dulu Bercita-cita Jadi Negara Kaya, Faktanya Beda |
![]() |
---|
Kabar Terbaru Timor Leste Setelah Merdeka dari Indonesia, Kini Bersaing 10 Negara Termiskin di Asia |
![]() |
---|
Nasib Timor Leste Setelah 21 Tahun Lepas dari Indonesia, Dulu Kekayaan Alam Melimpah, Kini Beda Lagi |
![]() |
---|
Penampakan Perbatasan Timor Leste - Indonesia Jelang HUT ke-79 RI, Camat Musi Terdepan |
![]() |
---|
Mayor Alfredo Alves Pemimpin Pemberontak Timor Leste Dianggap Pahlawan, Tak Gentar Hadapi Australia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.