Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Cegah Krisis Pangan, Mahasiswa Polbangtan Gowa Bantu Sukseskan Program PAT

Kementan terus meningkatkan produksi pangan dengan program perluasan areal tanam (PAT) melalui pompanisasi dan peningkatan lahan rawa.

Kementan
Milenial Agriculture Forum (MAF) Volume V Edisi 27 digelar secara daring pada Sabtu (3/8/2024). 

Salah satu narasumber MAF Idham yang juga mahasiswa Tingkat III Polbangtan Gowa bercerita ia saat ini bertugas melakukan pendampingan kepada petani di Kabupaten Luwu Timur.

“Kami mahasiswa Polbangtan Gowa turut berperan dalam menyukseskan program Kementan. Di lapangan kami mendata kondisi lapangan, jumlah pompa, serta mendata luas area tanam setiap daerah” ungkap Idham.

MAF yang digelar Polbangtan Gowa pada Sabtu (3/8/2024) mengambil tema peningkatan produksi beras dalam rangka antisipasi darurat pangan dihadiri ratusan peserta baik akademisi, petani, penyuluh maupun mahasiswa.

MAF tersebut menjadi ajang diskusi dan berbagi wawasan serta perspektif dari pemerintah daerah, akademisi dan mahasiswa.

Kepala Dinas Pertanian dan tanaman Pangan Kabupaten Bulukumba Muh. Thaiyeb Maningkasi yang turut menjadi narasumber mengungkapkan bahwa Kabupaten Bulukumba saat ini juga turut dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan khususnya padi.

“Ada tiga tantangan penyebab darurat pangan di Bulukumba seperti iklim dan cuaca, alih fungsi lahan serta peningkatan populasi penduduk yang terus bertambah” ungkap Thaiyeb.

Sehingga Bulukumba selain ikut terlibat dalam program pompanisasi, juga mengandalkan beberapa program seperti memaksimalkan pupuk bersubsidi, memberikan bantuan sarana prasarana, permodalan, pengembangan varietas unggul, pengembangan SDM dan teknologi Pertanian.

Kaharuddin yang juga Dosen Polbangtan gowa turut memberikan sebuah Solusi terhadap Upaya peningkatan produksi tanaman pangan khususnya padi.

“Dibutuhkan Tindakan adaptasi mitigasi perubahan iklim, sebab budidaya padi merupakan sumber Gas Rumah Kaca (GRK) besar seperti CO2, CH4 dan N2O, sehingga tanaman padi selain contributor sekaligus penerima dampak” jelas Kahar.

Dalam MAF Kahar mengungkapkan contoh teknologi yang bersinergi antara produksi pangan dengan adaptasi serta mitigasi.

Pertama, teknologi unggul seperti irigasi terselang, pupuk berimbang, organic farming, penggunaan kalender tanam, rotasi tanam dan pemetaan wilayah pengembangan komoditas.

Kedua, tindakan adaptasi seperti efisiensi air irigasi, meningkatkan vigor dan daya tahan penyakit, memperbaiki struktur tanah serta mengurangi ledakan OPT.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved