Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Cegah Krisis Pangan, Mahasiswa Polbangtan Gowa Bantu Sukseskan Program PAT

Kementan terus meningkatkan produksi pangan dengan program perluasan areal tanam (PAT) melalui pompanisasi dan peningkatan lahan rawa.

Kementan
Milenial Agriculture Forum (MAF) Volume V Edisi 27 digelar secara daring pada Sabtu (3/8/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus meningkatkan produksi pangan dengan program perluasan areal tanam (PAT) melalui pompanisasi dan peningkatan lahan rawa.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan prioritas pemerintah saat ini adalah meningkatkan produksi padi dan jagung untuk mencegah krisis pangan di Indonesia sekaligus komitmennya dalam menjaga kedaulatan pangan nasional.

“Kami berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan sektor pertanian serta kesejahteraan petani di Indonesia,” ujar Menteri Amran

Amran beralasan bahwa langkah tersebut diambil pemerintah dalam upaya antisipasi darurat pangan.

"Penurunan luas tanam tentu berdampak langsung pada hasil panen dan produksi padi. Saat ini, pemerintah telah melakukan upaya memperluas lahan tanam melalui program pompanisasi air sungai di 11 provinsi.” Ungkapnya

Plt. Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa, situasi dunia dalam kondisi tidak menentu, ada sekitar 60 negara mengalami krisis pangan dan 900 juta penduduk dunia terdampak krisis.

Maka menurut Dedi Indonesia dengan kondisi saat ini wajib swasembada pangan.

“Memenuhi kebutuhan beras dari keringat sendiri, dari petani kita sendiri dari lahan kita sendiri” ungkap Dedi saat membuka Milenial Agriculture Forum (MAF) Volume V Edisi 27 secara daring pada Sabtu (3/8/2024).

Kementan saat ini kata Dedi sudah mencanangkan program Perluasan Area Tanam (PAT) sebagai antisipasi darurat pangan nasional.

“Strategi yang perlu dilakukan salah satunya perluasan tanam dan meningkatkan indeks pertanaman (IP) di lahan rawa dan lahan tadah hujan agar produksi beras kembali melimpah” ungkap Dedi.

Untuk program optimasi lahan misalnya dengan memperbaiki sarana seperti tanggul, gorong-gorong dan saluran irigasi lainnya.

Sedangkan pompanisasi menurut Dedi, dilakukan untuk mengairi sekitar 4 juta hektar lahan tadah hujan dari total sekitar 7,4 juta hektar lahan sawah yang ada di Indonesia.

Sehingga lahan tadah hujan yang tadinya ditanam hanya sekali saat musim hujan saja, dengan adanya pompanisasi dapat dua hingga tiga kali tanam setiap tahunnya.

Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa Detia Tri Yunandar yang juga turut memberikan sambutan mengatakan bahwa Polbangtan Gowa turut aktif terlibat menyukseskan program produksi pangan melalui perluasan areal tanam sebagai strategi antisipatif krisis pangan.

Bahkan guna menyukseskan program tersebut Polbangtan Gowa menerjunkan mahasiswanya di 24 Kabupaten dan kota di provinsi Sulawesi Selatan. Melakukan pendataan maupun pendampingan program.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved