Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Olimpiade Paris 2024

Tanpa Tanding Gregoria Raih Perunggu Tunggal Putri Bulutangkis Olimpiade Paris 2024, Sebabnya?

Gregoria Mariska Tunjung terlihat mendapatkan bye di pertandingan perebutan medali perunggu setelah musibah yang dialami tunggal putri andalan Spanyol

Editor: Alfian
ist
Perjuangan tunggal putri bulutangkis Indonesia Gregoria Mariska Tunjung di Olimpiade Paris 2024. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Gagal melaju ke final tunggal putri bulutangkis Olimpiade Paris 2024, Gregoria Mariska Tunjung menyisakan satu pertandingan untuk perebutan medali perunggu.

Namun kabar terbaru, Gregoria Mariska Tunjung disebut sudah mendapat medali perunggu di Olimpiade Paris 2024 meski belum menjalani partai perebutan posisi ketiga itu.

Lantas apa penyebab Gregoria Mariska Tunjung langsung menyabet medali perunggu tunggal putri bulutangkis Olimpiade Paris 2024?

Sebelumnya, Gregoria Mariska Tunjung menjadi harapan satu-satunya tim bulutangkis Indonesia menyabet medali di Olimpiade Paris 2024.

Pasalnya di nomor lain, andalan Indonesia berguguran.

Baca juga: Anthony Ginting - Jonatan Christie Gagal Total di Olimpiade Paris 2024, Penantian 24 Tahun Berlanjut

Ambruknya prestasi bulutangkis di edisi Olimpiade Paris 2024 ini dinilai lantaran adanya konflik internal di kubu pengurus PBSI.

Kini harapan satu-satunya bulutangkis Indonesia meraih medali di Olimpiade Paris 2024 ada di tangan Gregoria Mariska Tunjung.

Lawan Cedera, Gregoria Mariska Tunjung Dapat bye

Gregoria Mariska Tunjung terlihat mendapatkan bye di pertandingan perebutan medali perunggu setelah musibah yang dialami tunggal putri andalan Spanyol, Carolina Marin.

Kiprah Carolina Marin harus berakhir secara tragis. Ketika final Olimpiade Paris 2024 sudah di depan matanya, lututnya mengkhianatinya lagi.

Marin ambruk saat gim kedua dari pertandingan semifinal Olimpiade Paris 2024 di Porte de La Chapelle Arena, Paris, Prancis, Minggu (4/8/2024).

Padahal, kampiun medali emas Olimpiade Rio 2016 itu sedang berada di atas angin dengan mengungguli lawannya yaitu He Bing Jiao (China).

Marin memenangi gim pertama dengan skor 21-14 dan unggul 10-5 pada gim kedua. Akan tetapi, pendaratan yang tidak sempurna membuyarkan harapannya.

Setelah melepaskan sebuah jumping smash, Marin terjatuh sambil menahan rasa sakit.

Isak tangis keras terdengar dari Juara Dunia tiga kali itu. He Bing Jiao yang khawatir mendekat untuk memeriksa cedera lawannya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved