Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Amure: PKB Tidak Pernah Bergeser Satu Inci pun Pengabdian kepada NU

Lika-liku hubungan antara PBNU dan PKB di masa kepemimpinan Muhaimin Iskandar semakin mencuat.

Penulis: M Yaumil | Editor: Hasriyani Latif
ist
Anggota DPR RI Fraksi PKB Andi Muawiyah Ramli. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Lika-liku hubungan antara PBNU dan PKB di masa kepemimpinan Muhaimin Iskandar semakin mencuat.

Terbaru PBNU telah mengutus dua orang untuk mengkaji hubungan PBNU dan PKB.

Yakni Wakil Rais Aam Kiai Anwar Iskandar dan Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni.

Dari tim tersebut telah memanggil mantan Sekjen PKB Lukman Edy.

Kemudian Sekjen PKB Hasanuddin Wahid juga mendapat panggilan dari tim tersebut.

Baca juga: Wacana PKB Diambil Alih PBNU, Reaksi PKB Sulsel: Tidak Ada Dalam Mekanisme

Akan tetap Hasanuddin Wahid belum menjawab panggilan dari tim bentukan PBNU itu.

Merespon hal tersebut Anggota DPR RI dari Fraksi PKB Andi Muawiyah Ramli mengatakan sejak pendirian hingga saat ini PKB tidak pernah melenceng dari tujuan awal.

Terkait pengabdian, advokasi, dan pendampingan terhadap warga NU di seluruh tanah air.

“Kami saat ini sejak PKB berdiri sampai sekarang tidak pernah bergeser satu inci pun pengabdian, advokasi, pendampingan kami kepada Jamaah NU di seluruh tanah air,” katanya kepada Tribun Timur, Sabtu (3/8/2024).

Andi Muawiyah atau biasa disapa Amure memang salah satu tokoh dalam proses pembentuk PKB 26 tahun lalu.

Amure menceritakan bahwa dirinya bagian yang merumuskan dan menulis Mabda Siyasy PKB sesuai penugasan PBNU saat itu.

Artinya Amure bagian yang sangat sentral dalam pendirian PKB dan PBNU kala itu.

Amure termasuk tokoh politikus senior di lingkup PKB.

“Yang jelas, saya adalah bagian yang sangat sentral dalam pendirian PKB, karena saya yang merumuskan dan menulis Mabda Siyasy PKB sesuai penugasan PBNU saat itu,”ujarnya.

“Jadi mandat kami dari PBNU 26 tahun lalu sudah menjadi sesuatu yang historis. Kalau ada usulan meninjau hubungan historis dan kemandatan itu silahkan saja,” tandas Wakil Ketua Dewan Syuro DPP PKB.

Amure mengingatkan PKB dan PBNU berasal dari tempat yang sama, kader dan anak didik guru bangsa Gus Dur.

Walaupun berasal dari tempat yang sama tapi memiliki posisi yang berbeda karena PKB terikat pada undang-undang kepartaian.

Dan PBNU dalam ranah organisasi masyarakat.

Kedua lembaga dipersatukan untuk kepentingan umat.

“Jadi kami semua berasal dari keranjang yang sama, kader dan anak didik Guru Bangsa, Gus Dur,” kata pria kelahiran 10 Oktober 1957 itu.

“Yang jelas PKB dan PBNU adalah dua genus lembaga yang berbeda dengan standing position yang berbeda, satu diikat oleh UU Kepartaian, yang satunya UU Ormas atau keormasan,” pungkasnya.(*)

Laporan Kontributor Tribun-Timur.com, M Yaumil

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved