Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Sulsel 2024

Kotak Kosong 'Setan' Demokrasi

Akhir-akhir ini isu kotak kosong di Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) santer terdengar. 

|
Editor: Muh Hasim Arfah

Amran: Kalau kami melihatnya, ini lebih ke masalah komunikasi saja. Bukan karena kader tidak ada, tetapi kita ingin mengusung kader yang terbaik. Kader bisa dari internal partai atau eksternal yang tidak dari struktur kelembagaan partai. Komunikasi ini penting untuk mencegah terjadinya fenomena kotak kosong.

InsyaAllah, dengan keyakinan dan izin Allah, kotak kosong tidak akan terjadi. Kalau ini terjadi, fenomena serupa bisa terulang lagi di masa depan. Kita harus memberikan edukasi kepada partai politik agar mereka bijak dalam mengambil sikap.


Penting ada kontestan?

Amran: Penting ada kontestan agar ada adu gagasan dan dinamika demokrasi. Kalau hanya ada satu calon dan lawannya kotak kosong, tidak ada adu gagasan. Demokrasi harus diisi dengan kontestan yang memiliki program dan gagasan untuk masa depan Sulsel.


Tanggapan Anda soal fenomena ini?

Haekal: Bukan hanya masalah kaderisasi atau komunikasi, tetapi juga taktik politik. Kadang, partai lebih memilih taktik mencegah lawan masuk ke arena daripada bertarung dengan lawan yang kuat. Namun, ini kurang baik dalam demokrasi karena rakyat butuh banyak pilihan dan gagasan.


Dampak kurangnya kontestan?

Haekal: Jika kontestan sedikit, gagasan yang muncul juga sedikit. Rakyat butuh banyak gagasan untuk memilih pemimpin yang bisa menyelesaikan masalah pokok seperti pengangguran, kemiskinan, dan isu lingkungan. Pilkada harus menjadi momentum bagi calon pemimpin untuk menawarkan solusi atas masalah yang dihadapi rakyat.


Kader didorong masuk koalisi?

Haekal: Namanya kader, kalau ditugaskan menduduki posisi di legislatif atau eksekutif mau tidak mau harus siap. Tidak ada gunanya aktif di partai politik kalau tidak mau mengemban tugas sebagai eksekutif atau legislatif. Jadi, kalau ada kader yang ditugaskan partai untuk maju, pasti maju.


Survei terbaru peluang kota kosong?

Amran: Indikator survei masyarakat Sulsel, sementara yang menentukan kotak kosong adalah partai politik. Perlu ada pemikiran yang bijak dan edukasi terhadap masyarakat tentang kondisi politik daerah kita. Partai adalah laboratorium kader yang akan menjadi pemimpin dan jika gagal menentukan calon gubernur, akan terjadi kemunduran.


Faktor kemenangan calon?

Haekal: Pasti kalau orang maju bertarung di Pilkada, variabel pertama yang dihitung adalah potensi menang. Dari beberapa survei yang saya baca, tidak ada calon yang memiliki elektabilitas di atas 50 persen, artinya semua masih berpeluang. Situasinya bisa berubah karena masih ada beberapa bulan ke depan. Jika pasangan calon mulai berkampanye, pandangan masyarakat bisa berubah. Banyak variabel yang mempengaruhi pemilih dalam menentukan dukungan, baik yang rasional maupun pragmatis. Survei adalah pendekatan ilmiah untuk mengukur potensi kemenangan calon, tetapi kondisi bisa berubah seiring waktu.


Pengalaman mengusung kader?

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved