Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Viral Kisah Pilu Mahasiswi Dapat Nilai C Gegara Bolos Kuliah Lantaran Ayahnya Meninggal

Curhatan seorang mahasiswi viral lantaran mendapatkan nilai C gegara tak masuk kuliah saat ayahnya meninggal.

Editor: Sudirman
Ist
Mahasiswi viral lantaran mendapatkan nilai C 

TRIBUN-TIMUR.COM - Viral curhatan seorang mahasiswi semester 4 dapat nilai C.

Nilai C ia dapatkan karena absen sekali mengikuti perkuliahan.

Alasannya absen kuliah karena ayahnya meninggal dunia.

Ia pun berinisiatif menemui dosennya agar nilai C nya bisa diperbaiki.

Namun ia mendapatkan jawaban yang mengecewakan.

Baca juga: Nasib Nazli Putri Mahasiswi UNG Gadaikan 11 Laptop Teman Biayai Pacar Judi Online, Ujungnya Putus

Kekecewaannya kemudian diungkapkan di akun TikTok.

Ia pun mengunggah tangkapan layar percakapannya dengan sang dosen.

Dosen itu tampak memberi pesan kepada si mahasiswi.

Di antaranya agar tak menyalahkan orang lain.

 Sang dosen dinilai kurang adil saat memberi nilai.

Pasalnya lantaran absen kuliah yang tak terisi siswi tersebut diberi nilai C.

Padahal ketidak hadirannya itu dipicu oleh kondisi sang ayah yang meninggal dunia.

“Maafin dosen kamu yang ngasih nilai c ya?

Gak mau, dia ngasih aku C karena ga bisa hadir pada pertemuan terakhir yang sehari sebelumnya ayahku meninggal,

Yang saat itu paraf nya langsung di isi 4,alhasil absen ku bermasalah,” tulisnya.

Untuk memperbaiki nilainya, mahasiswi tersebut pun berusaha menghubungi sang dosen untuk mencari jalan keluar.

Namun siapa sangka dosen tersebut justru membalas dengan perkataan yang seolah-olah tak peduli dengan kondisi mahasiwinya yang tengah berduka itu.

“Belajar sungguh-sungguh, dan jangan suka menyalahkan orang lain. Buktinya mereka bisa hadir.

Bersyukur dan selalu lakukan perubahan, walaupun itu berat. Insya Allah, saya mendoakan Anda akan sukses.

Salam dan mohon maaf,” balas sang dosen.

Padahal selama masa perkuliahan, mahasiswi itu mengaku menjalaninya dengan sangat bersungguh-sungguh.

Tampak selain nilai C+ yang diberikan dosen mata kuliah teori pengambilan keputusan, mahasiswi itu hampir mendapat nilai sempurna yakni A. 

Mahasiswi UI Viral

Cerita lainnya dialami Shakira Amirah mahasiswi Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia (UI).

Shakira Amirah merupakan peserta Clash of Champions (CoC) Ruangguru.

Ia panen hujatan lantaran menyebut temannya autis.

Ucapan itu dikeluarkan Shakira usai menegur Sandy, Maxwell, dan Axel yang sedang melakukan live di medsos.

Mereka sama-sama peserta Clash of Champions (CoC) Ruangguru.

Selama siaran langsung, Sandy dan Maxwell terlihat menyapa orang-orang yang menonton di akun mereka.

Shakira Amirah pun terlihat keberatan dengan sikap teman-temannya yang memiliki melakukan live.

Akhirnya, Shakira pun menegur teman-temannya.

Ia meminta agar mereka tak hanya asyik bermain hp.

"Heh kalian bisa gak kalo di depan aku, bersosialisasilah sama aku." 

"Gak usah bersosialisasi sama HP," ujar Shakira.

Shakira kemudian membawa-bawa anak autis untuk menegur teman-temannya.

"Emang ketemu aku 24 jam? Jangan kayak anak autis gitu deh," lanjut Shakira.

Mendengar pernyataan Shakira, Sandy terlihat memberi kode bahwa ucapan Shakira didengar oleh penonton live.

Ia pun langsung mengakhiri siaran langsung tersebut.

Kini Shakira menjadi bulan-bulanan netizen.

Banyak yang menyayangkan sikap Shakira apalagi ia merupakan calon dokter.

Shakira dinilai keterlaluan karena terkesan menyudutkan salah satu kekurangan orang lain.

Mengetahui namanya menjadi bulan-bulanan, Shakira akhirnya minta maaf.

Ia meminta maaf melalui saluran pribadi WhatsApp.

"Halo temen-temen, sebelumnya aku ingin meminta maaf sebesar-besarnya atas kata-kata yang kurang berkenan yang aku ucapkan," tulis Shakira.

"Aku sadar bahwa menggunakan kata "autis" untuk menyebut orang lain itu sangat salah."

"Kata tersebut mengacu pada kondisi medis yang serius dan bukan untuk dijadikan bahan lelucon atau hinaan,"

"Menggunakan kata tersebut dengan cara yang tidak tepat menunjukkan kurangnya empati dan pemahaman terhadap orang-orang yang hidup dengan kondisi tersebut."

"Aku paham betul bahwa sebagai seorang calon dokter, aku seharusnya menjadi contoh dan harus lebih berhati-hati lagi dalam tutur kata dan perilaku."

"Tidak ada alasan yang bisa membenarkan perbuatan aku."

"Aku sangat menyesal dan ini menjadi pelajaran berharga bagi aku untuk lebih berhati-hati dalam berperilaku dan bertutur kata."

"Aku sungguh-sungguh meminta maaf dari lubuh hati aku yang terdalam."

"Aku berterima kasih kepada semua orang yang telah mengingatkan dan menegur aku dengan baik."

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved