Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Sulsel 2024

Misi Penyelamatan! Eks Wakapolri dan Menpan RB Syafruddin Diminta Turun Gunung Maju Pilgub Sulsel

Beberapa pekan wacana berkutat pada perlunya penyelamatan demokrasi dengan tidak membiarkan kotak kosong terjadi dalam Pilgub Sulsel 2024.

Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM
Komjen Pol (Purn) Syafruddin Kambo mantan Wakapolri dan Menpan RB diminta maju Pilgub Sulsel 2024. 

Ini menjadi keuntungan sendiri jika satu calon mampu menggaet banyak partai, atau mungkin menjadi calon tunggal.

"Memang kan harapannya dengan partai banyak tim bekerja banyak. Asumsinya semua parpol punya pengurus sampai ke bawah, punya anggota DPR/DPRD ini tentu diharapkan," jelas Prof Sukri Tamma, Minggu (28/7/2024).

"Kadang-kadang ada yang berpikir pendukung banyak berarti baik," lanjutnya.

Namun di sisi lain, melawan kotak kosong juga ada ancaman serius dari gelombang masyarakat.

Prof Sukri melihat ada potensi gelombang masyarakat yang menolak satu calon tunggal dan memilih kotak kosong.

Suara ini bisa muncul dari kekecewaan masyarakat pada satu kandidat tunggal.

"Kalau memang calon tunggal bisa juga jadi musuh bersama. Mereka yang tidak suka calon satu kandidat merasa menumbuhkan oligarki partai, menutup masyarakat memiliki kandidat alternatif," kata Prof Sukri.

Dekan FISIP Unhas ini melihat kecenderungan pemilih di Indonesia masih berorientasi pada pribadi calon.

Artinya, pemilih lebih mempertimbangkan kepribadian calon dibanding melihat dukungan partai.

"Kalau kita lihat di Indonesia kecenderungan pemilih tidak berorientasi partai tapi ke kandidat itu mungkin sehingga banyak atau sedikit partai tidak berpengaruh banyak. Tapi bagaimana kandidat nanti kerjanya di lapangan," katanya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved