Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Citiezen Reporter

Mahasiswa KKN Unhas Ajarkan Bahasa Inggris di SDN 210 Maliowo Lutim

Direktorat Transformasi Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran mengirimkan 4.225 mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) mengikuti KKN.

Citizen Reporter
Mahasiswa KKN Unhas berfoto bersama dengan para siswa kelas 4, 5, dan 6 usai KBM. 

Laporan Mahasiswa KKN Unhas Gelombang 112, Fadhilah Nur Tsuraya dari Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

TRIBUN-TIMUR.COM - Direktorat Transformasi Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran mengirimkan 4.225 mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gelombang 112. 

Pelepasan mahasiswa ini dilakukan secara resmi di Gedung Baruga AP Pettarani, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa.

Penempatan lokasi KKN Tematik terjauh adalah Luwu Timur menerima 180 mahasiswa. 

Salah satunya, desa Maliwowo, dengan 9 mahasiswa akan melaksanakan program kerja selama 45 hari.

Posko dihuni 9 mahasiswa tersebut didampingi oleh Dosen Pengampu KKN (DPK) dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakhrul Indra Hermansyah.

Setiap mahasiswa memiliki setidaknya 1 program kerja wajib.

Oleh karena itu, posko desa Maliwowo melakukan observasi selama 3 hari.

Setelah melihat langsung bagaimana situasi pendidikan, diputuskan untuk melakukan dua program kerja di SDN 210 Maliowo,

Yakni, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) bahasa Inggris serta membuat papan motivasi yang diharapkan akan meningkatkan semangat belajar para siswa.

Alasan program kerja KBM bahasa Inggris ini diadakan sebab kurikulum SDN 210 Desa Maliowo tidak menempatkan bahasa Inggris sebagai pelajaran wajib. 

Para siswa hanya mendapatkan pelajaran bahasa Inggris melalui les pribadi.

Pada pekan kedua di lokasi KKN, 9 mahasiswa ke sekolah untuk mengajar di kelas 4, 5, dan 6 SDN 210 Maliowo.

KBM dilakukan 2 kali dalam kurun waktu 2 minggu setiap hari kamis, yaitu pada 18 dan 25 Juli 2024.

“Tujuan program kerja ini adalah memperkenalkan bahasa Inggris kepada para siswa agar mereka dapat mengakses informasi global dengan mudah. Menguasai bahasa Inggris akan mendukung kegiatan akademik untuk mempersiapkan diri di dunia yang lebih luas lagi. Bukan hanya lingkup desa, tetapi juga akan sangat berguna pada tingkat nasional dan internasional,” jelas Shahnaz, penanggung jawab program kerja KBM bahasa Inggris.

Sebelum diajar, para siswa diberikan soal tes pilihan ganda dan isian untuk mengetahui terlebih dahulu bagaimana kemampuan para siswa tersebut. 

Setelah KBM diadakan, soal tes akan dikerjakan ulang untuk melihat sejauh mana peningkatan para siswa dalam bahasa Inggris sebelum dan sesudah KBM diadakan.

Salah satu siswa kelas 6 di SD 210 Maliwowo, Sesilia, menyebutkan bahwa dirinya hanya sempat belajar bahasa Inggris di TK. 

Kedatangan mahasiswa KKN adalah pertama kalinya dia belajar bahasa Inggris kembali setelah masuk sekolah dasar. 

Jawaban ditulis Sesilia pada tes pertama kali dan tes kedua berbeda dan nilainya meningkat, karena telah mendapat wawasan baru. 

Tidak hanya Sesilia, nilai para siswa lain juga meningkat pesat pada tes kedua.

“Setelah kami membandingkan nilai pada tes pertama dan kedua, rata-rata nilai para siswa meningkat pesat. Itu menandakan pembelajaran yang dilakukan cukup efektif,” lanjut Shahnaz.

Seiring dengan proses mengajar bahasa Inggris, juga dilakukan pembuatan papan motivasi. 

Sebelumnya, para siswa sempat ditanya terkait cita-cita mereka, dan beberapa menjawab mereka hanya akan melanjutkan pekerjaan orang tua sebagai petani, bahkan ada yang mengatakan dirinya akan menjadi pengangguran. 

Masalah ini mendorong salah satu mahasiswa, Fadhilah, untuk membuat papan motivasi yang akan ditempel di sekolah.

Papan motivasi berisi tulisan-tulisan sederhana, yaitu (1) Gapailah cita-cita setinggi langit, (2) Anak yang rajin pasti berhasil, (3) Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil, (4) Percaya diri adalah langkah pertama untuk sukses, dan (5) Ilmu itu cahaya, malas itu bahaya.

Pemasangan papan motivasi dilakukan pada tanggal 26 Juli 2024, bersamaan dengan pembagian hadiah pada masing-masing 2 siswa pada setiap kelas dengan nilai tertinggi dalam tes kedua bahasa Inggris. 

Setelah kedua program kerja terlaksana, mahasiswa KKN berfoto dengan para siswa dan guru. 

“Diharapkan 2 program kerja yang telah dilakukan akan berkelanjutan dan bermanfaat untuk jangka panjang,” katanya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved