Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Brimob vs Polisi

Brimob Serang Polres Tual Maluku, Ada Letupan Tembakan Dipicu Razia Knalpot Racing

Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Aries Aminnullah saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.

Editor: Alfian
ist
Suasana bentrok Brimob vs Polisi di Kota Tual, Maluku, Minggu (28/7/2024) malam. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Beredar informasi oknum personel Brimob menyerang markas Polres Tual Maluku pada, Minggu (28/7/2024).

Akibat serangan tersebut terjadi bentrokan antara oknum personel Brimob vs Polisi yang bertugas di Polres Tual Maluku.

Bahkan, dilansir dari Tribun Ambo, dalam bentrokan Brimob vs Polisi ini terdengar adanya letupan tembakan.

Hal ini terkonfirmasi dari video yang beredar terkait bentrokan personel Brimob vs Polisi itu.

Sementara itu Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Aries Aminnullah saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.

Menurutnya, terjadi penyerangan sejumlah personel Brimob terhadap anggota Polres Kota Tual yang dipicu salah paham.

Kejadian bermula saat aparat Polres Kota Tual tengah melakukan patroli disiplin lalu lintas.

Saat razia, ada seseorang yang diamankan, sementara salah seorang temannya berhasil kabur.

Tak berselang lama, datang puluhan orang yang langsung menyerang personel kepolisian.

"Ada patroli, trus ada razia knalpot racing, kemudian ada yang diamanakan, namun ada yang lari melaporkan kejadian teman temannya tiga puluh orang nyerang polisi. Indikasinya ada anggota Brimob," jelas Kombes Pol. Aries, Minggu malam.

"Kemudian terjadi penyerangan itu," imbuhnya.

Menurutnya, kondisi sudah mulai kondusif, namun belum diketahui dampak kejadian itu.

Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong

Bentrokan prajurit TNI AL Marhanlan XIV/Sorong dan anggota Brimob Polri terjadi di Pelabuhan Sorong, Papua Barat, Minggu (14/4/2024).

Kapuspen TNI, Mayjen Nugraha Gumilar, mengatakan, dugaan sementara, bentrokan tersebut dipicu kesalahpahaman antara kedua pihak.

Bentrokan tersebut menyebabkan beberapa orang mengalami luka.

"Pada tanggal 14 April 24 pukul 09.30 WIB di pintu masuk ruang tunggu keberangkatan kantor Pelindo IV Sorong Provinsi Papua Barat Daya telah terjadi perkelahian antara anggota Brimob Polda Papua Barat daya dan anggota TNI AL Marhanlan XIV/Sorong," ujar Nugraha saat dihubungi pada hari Minggu.

Nugraha menjelaskan, sebelum terjadinya bentrokan, anggota TNI AL telah memberikan teguran kepada anggota Brimob.

Namun, Nugraha tidak memberikan rincian terperinci tentang teguran tersebut yang memicu terjadinya bentrokan.

Dia menyatakan bahwa situasi di lokasi kejadian saat ini sudah kondusif, dan pimpinan dari kedua belah pihak telah melakukan mediasi untuk meredam ketegangan.

"Selain itu, patroli bersama juga dilakukan sebagai tindakan preventif agar tidak ada provokasi lebih lanjut terkait insiden ini," tambahnya.

Kadispenal Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta juga mengonfirmasi kejadian tersebut.

Menurut Wira, bentrokan terjadi ketika anggota TNI AL sedang melakukan pengamanan mudik di Pelabuhan Sorong.

"Anggota kami sedang melakukan PAM mudik dan berjaga di pelabuhan, dan terjadi pemukulan oleh anggota Brimob," ungkap Wira.

Beberapa anggota TNI dilaporkan mengalami luka.

Wira mengatakan bahwa pihaknya masih belum pasti mengenai jumlah prajurit TNI yang menjadi korban dalam insiden ini.

Dia menegaskan bahwa prioritas saat ini adalah memberikan perawatan medis kepada korban yang mengalami luka serius di kepala.

"Kami masih sedang menyelidiki penyebabnya, tetapi yang terpenting saat ini adalah memberikan pertolongan kepada mereka yang terluka, terutama yang mengalami luka parah di kepala," kata Wira.

Akibat kejadian ini, dilaporkan bahwa dua anggota polisi juga menjadi korban.

Kedua anggota polisi tersebut berasal dari Polsek KP3 Laut dan Polresta Sorong.

Kabag Ops Polresta Sorong Kota, Kompol Indra Gunawan, membenarkan bahwa peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 09.30 WIT.

Indra mengatakan bahwa bentrokan diduga dipicu oleh kesalahpahaman antara anggota TNI AL dan Brimob yang kemudian berujung pada penyerangan.

Kedua korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Indra juga menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan inventarisasi untuk memastikan apakah masih ada anggota lain yang menjadi korban.

"Kami masih belum mengetahui apakah ada anggota TNI AL yang menjadi korban dalam insiden ini," tambahnya.

Bentrokan tersebut juga mengakibatkan kerusakan pada tiga pos polisi dan kantor Polsek KP3 Laut di Kota Sorong.

Berdasarkan laporan dari TribunSorong, sejumlah individu berpakaian preman merusak Pos PAM Operasi Ketupas Mansinam 2024 di Jalan Yos Sudarso, Pos Pelabuhan, dan Pos Lantas.

Mereka juga melempari kantor Polsek KP3 Laut dengan batu.

Fakta-fakta

Berikut sejumlah fakta bentrokan terjadi antara prajurit TNI Angkatan Laut (AL) dengan anggota Brimob Polri di Sorong, Papua Barat pada Minggu (14/4/2024) pagi. 

Dikutip dari TribunSorong.com, bentrokan ini terjadi sekira pukul 09.30 WIT.

Bentrokan itu terjadi di pintu masuk tunggu keberangkatan kantor Pelabuhan Pelindo IV Sorong, Papua Barat Daya.

Dari video yang beredar, terjadi cekcok saling kejar antara anggota TNI berbaju loreng dengan sejumlah anggota Brimob.

Sampai akhirnya, nampak sejumlah prajurit TNI yang terkapar, akibat luka bocor di kepala.

Terlihat pula beberapa anggota lagi yang telah dievakuasi ke dalam gedung Pelindo.

Tak hanya itu, tiga pos polisi juga ikut dirusak saat insiden tersebut. 

Selengkapnya, berikut fakta-fakta bentrokan TNI AL dan Brimob di Sorong, Papua, yang dirangkum Tribunnews.com: 

1. Terjadi saat Pengamanan Mudik

Kadispenal Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta mengatakan, bentrokan terjadi saat anggota TNI AL tengah melakukan pengamanan mudik di Pelabuhan Sorong.

"Anggota kami sedang PAM mudik berjaga di pelabuhan, terjadi pemukulan oleh anggota Brimob," papar Wira, Minggu (14/4/2024). 

Sejumlah anggota TNI dikabarkan mengalami luka.

Namun, Wira mengaku belum tahu pasti jumlah prajurit TNI yang menjadi korban dalam kejadian ini.

Ia menegaskan pihaknya masih fokus memberikan penanganan medis kepada korban yang mengalami luka di kepala.

"Penyebab apa sementara kami dalami, dan yang utama selamatin dulu yang dipukul karena kepala luka berat,” ujar Wira.

2. Diduga karena Salah Paham

Bentrokan ini diduga dipicu adanya kesalahpahaman antar kedua belah pihak. 

Kapuspen TNI, Mayjen Nugraha Gumilar menjelaskan, sebelum bentrokan terjadi, anggota TNI AL sempat menegur anggota Brimob.

Namun Nugraha tak menjelaskan secara rinci teguran apa yang dilayangkan anggota TNI hingga menyulut bentrokan.

Nugraha hanya memastikan saat ini situasi di lokasi kejadian sudah kondusif.

Pimpinan kedua kubu pun telah melakukan mediasi untuk meredam bentrokan.

"Selain itu melaksanakan patroli bersama sebagai tindakan preventif agar tidak teprovokasi dengan kejadian tersebut," tuturnya.

3. 2 Polisi Luka

Akibat kejadian ini, dikabarkan ada dua anggota polisi yang menjadi korban.

Dua anggota polisi tersebut berasal dari Polsek KP3 Laut dan Polresta Sorong.

Keduanya telah dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan.

Kabag Ops Polresta Sorong Kota Kompol Indra Gunawan mengatakan, pihaknya saat ini juga terus  mendata apakah masih ada anggota lainnya yang menjadi korban. 

"Kalau terkait anggota TNI AL yang menjadi korban atas insiden ini kami belum tahu," kata Gunawan, Minggu (14/4/2024). 

4. Pos Polisi Rusak 

Tiga pos polisi dan kantor Polsek KP3 Laut di Kota Sorong rusak buntut bentrokan ini. 

Dikutip  dari TribunSorong.com, sejumlah orang berpakaian preman merusak Pos PAM Operasi Ketupat Mansinam 2024 di Jalan Yos Sudarso, Pos Pelabuhan, dan Pos Lantas.

Begitu juga di Jalan Yos Sudarso, mereka melempari kantor Polsek KP3 Laut menggunakan batu.

5. Dikecam Anggota DPR RI 

Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin mengecam insiden bentrokan antara anggota TNI AL dan anggota Brimob ini. 

"Ironis sekali, anggota TNI dan Polri ditugaskan oleh negara dan rakyat ke Papua yang memiliki resiko tinggi dibantai gerombolan bersenjata. Tapi lebih menyedihkan lagi ketika terjadi bentrok sesama aparat," kata Hasanuddin, Minggu (14/4/2024). 

Hasanuddin mendorong pemerintah untuk segera mengevaluasi kinerja Panglima TNI dan Kapolri.

Ia pun menyoroti bagaimana peran pengawasan para pemimpin kepada bawahan masing-masing baik TNI maupun Polri. 

"Seharusnya, di tempat tugas mereka harus lebih akrab dan melindungi satu sama lain. Tapi mengapa malah sebaliknya saling menyerang?" ujar Hasanuddin.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSorong.com dengan judul UPDATE Korban Bentrok Prajurit TNI AL dengan Brimob, 2 Polisi Luka-luka Jadi Sasaran Amukan.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved