Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Keracunan Obat

Diduga Keracunan Obat, Kepala Puskesmas Lapadde Parepare Mengaku Sudah Tangani Sesuai Prosedur

Keluarga pun menduga, korban mengalami keracunan obat setelah diberikan oleh perawat dari Puskesmas Lapadde.

|
Penulis: Rachmat Ariadi | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM
Kepala Puskesmas Lapadde Kota Parepare, Nurhaidah     

TRIBUN-TIMUR.COM, PAREPARE -- Kulit pemuda di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) bernama Hendra (20) melepuh setelah mengkonsumsi obat.

Keluarga pun menduga, korban mengalami keracunan obat setelah diberikan oleh perawat dari Puskesmas Lapadde.

Kepala Puskesmas Lapadde Nurhaidah mengatakan, pihaknya baru mengetahui kejadian tersebut setelah korban dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makassau Parepare.

"Iya, nanti kami ketahui setelah berada di rumah sakit. Sekitar 3-4 hari di sana (rumah sakit) baru kami kunjungi bersama kepala dinas, sekretaris dinas," katanya, Jumat (26/7/2024).

Nurhadiah mengaku, saat pasien dirawat di Puskesmas Lapadde, pihaknya sudah melayani pasien dengan sesuai prosedur.

Menurutnya, pihaknya tidak mengetahui jika pasien mengalami keracunan obat dikarenakan pasien maupun keluarga pasien tidak melaporkan hal tersebut ke Puskesmas Lapadde.

"Kami layani sesuai dengan prosedur, adapun masalah yang dialami pada saat itu karena kami tidak bisa memantau setelah pasien pulang kerumahnya. Biasanya, pasien kalau ada keluhannya, pasti datang kesini kembali, ini tidak ada," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, kulit Hendra (20) melepuh hingga menimbulkan luka.

Kondisi itu dialami Hendra setelah mengkonsumsi obat dari Puskesmas Lapadde, Kota Parepare. Keluarga pun menduga, korban mengalami keracunan obat.

Kakak korban, Andi Aisyah Utami mengatakan, awalnya adiknya itu mengalami kejang-kejang, sehingga harus dirawat di Puskesmas Lapadde.

Saat menjalani perawatan, pihak Puskesmas memberikan obat ke korban untuk dikonsumsi di rumah.

Itu diperiksa di Puskesmas, cuma ditensi dengan ditimbang. Terus dokter kasikan mi obat, begitu saja. Na konsumsi mi adekku hampir satu bulan," katanya, Jumat (26/7).

Dia melanjutkan, setelah mengkonsumsi obat dari Puskesmas Lapadde itu, korban mengalami sakit mata, sakit tenggorokan dan muncul ruam hingga kulitnya melepuh.

"Awalnya itu sakit mata, sudah itu sakit lagi tenggorokannya, terus naik mi bintik-bintik merah dan hitam seperti terbakar. Kita lihat cukup parah jadi kami ke rumah sakit," ucapnya.

Andi Aisyah mengungkapkan, saat di rumah sakit umum daerah (RSUD) Andi Makassau Parepare, dokter mengindikasikan korban mengalami alergi obat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved