Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Keracunan Obat

BREAKING NEWS: Diduga Keracunan Minum Obat Puskesmas, Kulit Pemuda di Parepare Melepuh

Kondisi itu dialami Hendra setelah mengkonsumsi obat dari Puskesmas Lapadde, Kota Parepare. Keluarga pun menduga, korban mengalami keracunan obat.

Penulis: Rachmat Ariadi | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Kondisi korban diduga keracunan obat di Parepare (istimewa) 

TRIBUN-TIMUR.COM, PAREPARE -- Kulit pemuda di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) bernama Hendra (20) melepuh hingga menimbulkan luka.

Kondisi itu dialami Hendra setelah mengkonsumsi obat dari Puskesmas Lapadde, Kota Parepare. Keluarga pun menduga, korban mengalami keracunan obat.

Kakak korban, Andi Aisyah Utami mengatakan, awalnya adiknya itu mengalami kejang-kejang, sehingga harus dirawat di Puskesmas Lapadde.

Saat menjalani perawatan, pihak Puskesmas memberikan obat ke korban untuk dikonsumsi di rumah.

Baca juga: BREAKING NEWS: Polisi Bongkar Judi Sabung Ayam di Bone Sulsel, 3 Pelaku Diciduk

"Itu diperiksa di Puskesmas, cuma ditensi dengan ditimbang. Terus dokter kasikan mi obat, begitu saja. Na konsumsi mi adekku hampir satu bulan," katanya, Jumat (26/7/2024).

Dia melanjutkan, setelah mengkonsumsi obat dari Puskesmas Lapadde itu, korban mengalami sakit mata, sakit tenggorokan dan muncul ruam hingga kulitnya melepuh.

"Awalnya itu sakit mata, sudah itu sakit lagi tenggorokannya, terus naik mi bintik-bintik merah dan hitam seperti terbakar. Kita lihat cukup parah jadi kami ke rumah sakit," ucapnya.

Andi Aisyah mengungkapkan, saat di rumah sakit umum daerah (RSUD) Andi Makassau Parepare, dokter mengindikasikan korban mengalami alergi obat.

Atas itu, pihak keluarga meminta pertanggung jawaban dari Puskesmas Lapadde atas kelalaiannya memberikan obat sehingga korban mengalami kondisi kulit terbakar.

"Sampai sekarang tidak ada pertanggungjawaban. Adekku ini masih terus kontrol bolak balik karena lukanya cukup parah," ungkapnya.

"Tidak ada yang kami ingin salahkan di sini, cuma hanya minta tanggungjawab bagaimana seharusnya ini adekku dapat perawatan," ujar Andi Aisyah.

Terpisah, Kepala Puskesmas Lapadde Nurhaidah mengutarakan, pihaknya sebenarnya sudah melayani pasien tersebut sesuai dengan prosedur yang ada.

Namun kata dia, pihaknya tidak mengetahui kondisi pasien setelah mengkonsumsi obat tersebut dikarenakan pasien tidak pernah melaporkan yang dialami ke Puskesmas.

"Pasien itu sudah kami layani sesuai dengan prosedur. Adapun masalah yang pasien alami pada saat itu, kami tidak bisa memantau setelah pulang kerumahnya, apakah kondisinya membaik atau memburuk," jelasnya.

"Nanti kami ketahui setelah berada di rumah sakit. Sekitar 3-4 hari di sana  (rumah sakit) baru kami kunjungi bersama kepala dinas, sekretaris dinas, saya sendiri dan suster kami yang melayani disini," tandasnya.(*)

 

Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com : Rachmat Ariadi

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved