Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Teliti Kawasan Karst Maros-Pangkep, Prof Muhammad Arsyad Dikukuhkan Jadi Guru Besar FMIPA UNM

Enam Guru Besar yang dikukuhkan, Prof Muhammad Arsyad, Prof Suwardi Annas, Prof A Sukri Nyompa, Prof Uca, Prof Helmi Abdullah, dan Prof Martawijaya.

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/ERLAN SAPUTRA
Momen Prof Muhammad Arsad sampaikan orasi ilmiah jelang pengukuhannya sebagai Guru Besar FMIPA UNM di Ballroom Teater Pinisi UNM, Rabu (24/7/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali menambah jumlah Guru Besar alias Profesor.

Kali ini, UNM mengukuhkan enam profesor sekaligus melalui Rapat Paripurna Senat Akademik di Gedung Teater Pinisi UNM, Jl AP Pettarani, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Rabu (24/7/2024).

Enam Guru Besar yang dikukuhkan, Prof Muhammad Arsyad, Prof Suwardi Annas, Prof A Sukri Nyompa, Prof Uca, Prof Helmi Abdullah, dan Prof Martawijaya.

Semuanya berasal dari dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) UNM.

Salah satu di antaranya adalah Prof Dr Muhammad Arsyad yang telah meneliti bidang Ilmu Fisika Ekosistem Karst selama 15 tahun. 

Penelitian Prof Muhammad Arsyad berfokus pada utilitas Kawasan Karst Maros-Pangkep.

Yaitu Taman Nasional Bantimurung - Bulusaraung, untuk sumber belajar berkelanjutan.

Dalam orasi ilmiahnya, Prof Muhammad Arsad memaparkan kekayaan alam Sulawesi.

Itu khususnya Kawasan Karst yang tersebar di Maros dan Pangkep. 

Kawasan karst ini ditandai dengan medan yang heterogen dan sangat rentan terhadap tekanan dari luar. 

Beberapa ciri khas kawasan karst meliputi cekungan tertutup dan lembah kering.

Kemudian kelangkaan atau tidak adanya drainase atau sungai permukaan, serta adanya gua dari sistem drainase bawah tanah.

Di Maros, terdapat Taman Nasional (TN) Bantimurung yang terdiri dari tiga satuan morfologi.

Pun demikian di Bulusaraung Kabupaten Pangkep, terdapat satuan morfologi perdaratan, perbukitan bergelombang, dan perbukitan karst.

Prof Muhammad Arsyad menyebutkan bahwa penelitian di kawasan karst Taman Nasional Bantimurung dan Bulusaraung terus dikembangkan. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved