Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mal Centre Point Medan

Bobby Makin Keras ke Pengelola Mal Centre Point Medan Tapi Belum Berani Eksekusi, Ini Penyebabnya

Selain itu, puluhan Satpol PP pun kembali menggelar apel penutupan bangunan di Mal Centre Point.

|
Editor: Ansar
TribunMedan
Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution (dua kanan) bersama organisasi pemerintah daerah (OPD) Medan menutup dan menyegel pintu masuk mal Centre Point di Jalan Jawa, Medan, Rabu (15/5/2024). Penyegelan tersebut dilakukan terkait penunggakan pembayaran pajak daerah dan retribusi dengan total Rp 250 Miliar. (DOK TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR) 

Namun, kata Bobby, jenis pajak dari tunggakan Rp 250 miliar ini berbeda.

Pajak itu meliputi pajak bangunan gedung (PBG) serta Bea Perolehan Hak dan Tanah dan Bangunan (BPHTB).

Bahkan, menurut Bobby, jumlah tunggakan pajak bisa lebih besar karena ada apartemen di dalam mal.

"Di sana belum lagi ada apartemennya ya, jadi Rp 250 (miliar) itu belum total keseluruhan, dari apa yang ada di sini potensinya lebih," ungkap Bobby. 

Sosok pemilik Mal Centre Point

Pemilik Mall Centre Point adalah Ishak Charlie alias Li Tjin Hak (lahir 12 September 1953).

Ishak Charlie adalah seorang pengusaha Indonesia.

Telah memiliki pengalaman mengelola berbagai jenis perusahaan, mulai dari industri plastik, industri pulp dan paper, palm oil, perkebunan sawit dan konstruksi yang tersebar di seluruh Indonesia selama lebih dari 35 tahun.

Majalah GlobeAsia menempatkan Ishak Charlie sebagai 150 orang terkaya di Indonesia bersama PT Arga Citra Kharisma.

Perjalanan karier bisnis Ishak Charlie diawali dari usaha dengan mendirikan PT Anugrah Tambak Perkasindo yang bergerak di bidang pertambakan udang pada tahun 1988.

Usaha tambak itu sukses hingga areal tambaknya menjadi sebesar 435 Ha.

Bahkan pada 2002 perusahaan itu menjadi perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Jakarta dengan nama PT Anugrah Tambak Perkasindo Tbk.

Usaha pertambakan udang itu berlokasi usaha di Desa Pematang Lalang, Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Lokasi yang strategis yang hanya berjarak 20 kilometer dari pusat kota Medan.

Setelah itu, pemilik nama asli Li Tjin Hak tersebut merambah ke bisnis lainnya.

Mulai industri plastik, industri pulp & paper, palm oil, perkebunan sawit dan konstruksi yang tersebar di seluruh Indonesia.

Tahun 2003, dia berkolaborasi bersama PT Ciputra International membangun housing project Citra Garden Medan, dengan perpaduan unik dari keanggunan klasik dan bakat modern menjadi ikon untuk kota Medan.

Pada 2006, Ishak Charlie juga mendirikan perusahaan PT Kurnia Tetap Mulia bergerak di bidang properti dan membangun ikon baru kota Medan B&G Tower dan Hotel JW Marriott Medan setinggi 28 lantai.

Melalui PT Arga Citra Kharisma, pada tahun 2012 ia juga membangun kembali Landmark kebanggaan Kota Medan dalam bentuk superblock Centre Point Medan.

Bangunan yang berdiri di pusat Kota Medan itu terdiri dari Business Center, Mall, Apartment dan Hotel yang dapat menampung lebih dari 5000 lapangan pekerjaan.

Semua gerai ditutup

Sejumlah Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) meminta pengunjung dan pemilik gerai keluar dari pusat perbelanjaan Mal Centre Point Medan.

Petugas tersebut juga meminta pemilik gerai di Mal Centre Point untuk tutup. Sebab, Pemko Medan tidak akan bertanggungjawab apabila ada resiko dan kerugian nantinya.

"Kepada pengunjung dan karyawan Gerai Mal Centre Point untuk meninggalkan pusat perbelanjaan.

Apabila ada yang menghalangi dan tidak mengindahkan imbauan ini, maka kami tidak akan bertanggung jawab atas resiko dan kerugian yang dialami," jelas seorang Petugas Satpol PP yang mengumumkan secara berkeliling dari lantai satu hingga empat Mal Center Point, Rabu (15/4/2024).

Atas imbauan tersebut seluruh gerai di Mal Centre Point sudah mulai tutup. Seluruh pengunjung dan karyawan juga sudah keluar.

Sementara itu, seorang HRD gerai Metro di Mal Centre Point Andri mengatakan, baru mengetahui adanya penyegelan pusat perbelanjaan pagi tadi.

Namun, berdasarkan arahan dari atasan, kata Andri pihaknya akan tetap buka. Sehingga pihaknya tetap bertahan untuk buka.

"Diinformasikan oleh pihak gerai dan Mall kami tetap seperti biasa ya. Jadi kami mengikuti instruksi mall saja," ucapnya.

Untuk saat ini,kata Andri pihaknya belum mendapat instruksi lanjutan.

Untuk saat ini belum ada instruksi apa apa. Kami enggak tahu ada begini. Pagi ini kita baru tahu, karena sudah tahu ramai ramai di depan tadi,"jelasnya.

Andri mengaku ada kekhawatiran para karyawannya.

"Pasti ada ya khawatir. Karena trafic customer ya pastilah turun. Karena kita ritel harapanya customer rame terus. Kalau begini pasti sepi," jelasnya.

(tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved