Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sosok Muhammad Akram Putra Sulsel Daftar Pimpinan KPK Bersaing 4 Jenderal, Alumni SMAN 4 Makassar

Saat ini Muhammad Akram menjabat sebagai Kepala Kepala Divisi Administrasi Kantor Kementerian Hukum dan HAM RI Wilayah Maluku.

Editor: Alfian
ist
Putra Sulsel alumni SMAN 4 Makassar Muhammad Akram daftar pimpinan KPK RI. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Inilah sosok Muhammad Akram satu-satunya putra Sulsel daftar pimpinan KPK RI.

Muhammad Akram SH MH merupakan putra bugis Sinjai Sulsel.

Saat ini Muhammad Akram menjabat sebagai Kepala Kepala Divisi Administrasi Kantor Kementerian Hukum dan HAM RI Wilayah Maluku.

Meski kini berkarier di luar Sulsel, namun Muhammad Akram menimbah ilmu di tanah leluhurnya.

Tercatat Muhammad Akram merupakan alumni SMAN 4 Makassar.

Sebelum menjabat sebagai Kepala Kepala Divisi Administrasi Kantor Kementerian Hukum dan HAM RI Wilayah Maluku, Muhammad Akram sudah banyak dipercaya mengemban jabatan lainnya.

Sebelumnya, ia pernah menjadi Kabag Kepegawaian Ditjen Imigrasi, Ka Divisi Imigrasi Kanwil Kemenkumham Banten, Mantan Ka Imigrasi Blitar. 

Selama kariernya, ia meraih penghargaan Pemimpin Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Bersih Bebas Melayani (WBBM) 2018 -2019. 

Penghargaan ini bergengsi dari Kemenpan RB untuk organisasi pemerintahan dalam pemberantasan Korupsi saat menjabat Kepala Imigrasi Kelas II Blitar Jawa Timur.

Muhammad Akram adalah PTK 28  (pendidikan teknis Keimigrasian). 

Baca juga: Pati Polri Ingin Kembali Kuasai KPK? Empat Jenderal Daftar Pimpinan Gantikan Komjen Firli Bahuri

Ia adalah salah satu punya karier bintang di Divisi Imigrasi Kemenkumhan dari eselon 2. 

“Beliau ini cerdas  multitalenta juga anggota Peradi. Beliau ini ahli perancang Undang Undang juga musisi,” katanya. 

Muhammad Akram adalah alumnus SMA 4  Makassar. 

Ia adalah atlet sepakbola di jamannya bersama Bupati Selayar Basli Ali pada tahun 1993.

Panitia Seleksi atau Pansel KPK telah menutup pendaftaran calon pimpinan (Capim) dan calon dewan pengawas (Dewas) untuk lembaga antirasuah itu pada Senin, 15 Juli 2023 pukul 23.59.

Wakil Ketua Pansel KPK, Arif Satria mengatakan para pendaftar yang sudah menyertakan dokumennya memiliki latar belakang yang beragam.

"ASN (aparatur sipil negara), akademisi, aparat penegak hukum lembaga negara, praktisi, dan civil society organization," kata Arif dalam keterangan videonya, Selasa, 16 Juli 2024.

Namun, dia tidak menyebutkan secara rinci nama-nama Capim dan Calon Dewas KPK yang sudah mendaftar. Adapun hingga penutupan jumlah pendaftar mencapai total 525 orang.

"Capim 318 orang dan calon Dewas 207 orang," ujarnya.

Dia mengatakan pendaftar Capim dan Dewas KPK didominasi oleh laki-laki.

Untuk Capim KPK, jumlah pendaftar laki-laki sebanyak 298 orang dan pendaftar perempuan sebanyak 20 orang.

Sementara untuk calon Dewas KPK, pendaftar laki-laki mencapai 184 orang, dan perempuan sebanyak 23 orang.

Masa pendaftaran seleksi Capim KPK periode 2024-2029 dimulai 26 Juni 2024 hingga 15 Juli 2024 pukul 23.59 WIB.

Hasil seleksi administrasi akan diumumkan pada Rabu 24 Juli 2024 melalui laman resmi Komisi Pemberantasan Korupsi https://kpk.go.id dan laman resmi Kementerian Sekretariat Negara https://www.setneg.go.id.

Nantinya, setelah melalui proses pendaftaran dan tahapan seleksi lainnya, akan dipilih 10 nama capim dan 10 nama calon dewas KPK yang akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo untuk kemudian diteruskan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Bersaing dengan 4 Jenderal

Sebanyak empat Jenderal Polisi daftar seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029.

Perwira tinggi polisi tersebut berpangkat bintang tiga dan bintang dua.

Mereka akan bersaing dengan tokoh-tokoh sipil lainnya untuk menjabat pimpinan lembaga anti rasuah.

Para jenderal tersebut antara lain Komisaris Jenderal Setyo Budiyanton.

Kedua Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen RZ Panca Putra Simanjuntak.

Ketiga Kapolda Kalimantan Tengah Irjen Djoko Purwanto.

Kempat Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK Irjen Didik Agung Widjanarko.

Sebelumnya, Komjen Pol Firli Bahuri yang menjadi ketua KPK

Firli tercatat menjabat sejumlah jabatan penting.

Ia pernah menjabat ajudan Wakil Presiden RI Boediono.

Tak hanya itu, Firli pernah menjabat Wakil Kepala Kepolisian Daerah Banten, Karopaminal Divpropam Polri, Kepala Kepolisian Daerah Banten, Karodalops Sops Polri. 

Selain itu, ia pernah menjabat Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat, Deputi Penindakan KPK, Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan dan terakhir sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri.

Sebelum Firli, jenderal bintang dua dari Polwan, Irjen Pol Basaria Panjaitan menjadi pimpinan KPK

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut empat pati itu sudah melalui asesmen di internal dan memenuhi syarat.

"Polri memberikan beberapa nama untuk dalam hal ini yang tentunya melalui seleksi dan memenuhi syarat," kata Trunoyudo di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (16/7/2024).

Trunoyudo menyebut para pati itu merupakan personel terbaik di Korps Bhayangkara.

"Kami sampaikan bahwasannya keempat personel tersebut adalah merupakan personel yang terbaik dimana dengan adanya panitia seleksi Capim KPK tentu Polri menjawab sebagai suatu usulan," ujar Trunoyudo.

Diketahui, pendaftaran seleksi capim dan Dewas KPK dibuka selama 20 hari, yakni sejak 26 Juni 2024 hingga 15 Juli 2024.

Setelah masa pendaftaran capim dan Dewas ditutup pada 15 Juli, Pansel akan melalukan seleksi administrasi pada 16-22 Juli 2024.

Hasil seleksi administrasi akan diumumkan kepada publik pada 24 Juli 2024.

Dua Pimpinan KPK Kembali Daftar Capim

Diberitakan sebelumnya, dua pimpinan KPK kembali mengikuti pendaftaran seleksi Capim KPK periode 2024-2029. Mereka di antaranya Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dan Wakil Ketua KPK Johanis Tanak.

Ghufron mengatakan telah mendaftarkan diri untuk menjadi Capim KPK periode 2024-2029. "Dengan mengucap bismillahirrohmanirrohim, saya mendaftarkan diri untuk menjadi Capim KPK untuk periode 2024-2029," kata Ghufron saat dikonfirmasi dari Jakarta lewat pesan singkat, Senin, 15 Juli 2024, seperti dikutip dari Antara.

Dalam pesannya, Ghufron juga mengajak semua pihak yang berintegritas dan menginginkan Indonesia bebas korupsi untuk maju dan mendaftarkan diri sebagai Capim dan Dewas KPK Periode 2024-2029.

"Semakin banyak peserta akan semakin besar kemungkinan terpilih yang terbaik," ujarnya.

Ghufron mengatakan, korupsi tidak bisa diberantas tanpa tindakan nyata dan salah satu langkah menuju Indonesia bebas korupsi adalah dengan mendaftar menjadi pimpinan KPK untuk memimpin langsung perang melawan korupsi di Tanah Air.

Selain Ghufron, Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menyatakan telah mendaftar sebagai Capim KPK. Sementara Ketua KPK sementara Nawawi Pomolango mengatakan dirinya tidak akan kembali mendaftar dalam seleksi Capim KPK periode 2024-2029.

"Saya tidak ikutan lagi mendaftarkan diri," kata Nawawi saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin, 15 Juli 2024.

Nawawi mengungkapkan, ada terlalu banyak persoalan yang harus diselesaikan di komisi antirasuah, namun tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai persoalan apa yang dimaksud.

"Terlalu banyak 'persoalan' di lembaga ini, dan itu bukan hanya soal pimpinan," ujarnya.

Selain para pimpinan KPK, Eks Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said juga menyatakan mendaftar seleksi Capim KPK.

Keputusan itu dia buat setelah mendapat dukungan dari pegiat antikorupsi dan koalisi masyarakat sipil.

Terhadap dukungan tersebut, Sudirman Said telah mendeklarasikan diri dan menyatakan kesiapan untuk mengikuti seleksi sebagai pimpinan lembaga antirasuah.

“Insya Allah saya akan ikut ambil bagian sebagai bagian dari ikhtiar untuk mengikuti seleksi capim KPK,” kata Sudirman Said dalam keterangannya pada Senin, 15 Juli 2024.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved