Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Anak Sopir Bus Jadi Peraih Adhi Makayasa, Dulu Ekonomi Pas-pasan, Kini Punya Kekayaan Rp 1 Triliun

Luhut Binsar Pandjaitan, seorang tokoh penting di Indonesia, lahir dari keluarga dengan kondisi ekonomi pas-pasan, namun kini menjadi salah satu

Editor: Edi Sumardi
DOK PRIBADI DAN KOMPAS/JULIAN SIHOMBING
Kolase foto Luhut Pandjaitan semasa muda. Kini dia menjadi menteri kepercayaan era Jokowi dan memiliki harta kekayaan Rp 1 triliun. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Luhut Binsar Pandjaitan, seorang tokoh penting di Indonesia, lahir dari keluarga dengan kondisi ekonomi pas-pasan, namun kini menjadi salah satu menteri terkaya dengan nilai harta kekayaan Rp 1 triliun berdasarkan LHKPN terbarunya.

Ayahnya, Bonar Pandjaitan, bekerja sebagai sopir di perusahaan otobus Sibualbuali yang beroperasi di wilayah tanah Batak.

Ibunya, Siti Frida Naiborhu, adalah ibu rumah tangga yang tidak menyelesaikan pendidikan dasar.

Sebagai anak pertama dari lima bersaudara, Luhut tumbuh dalam lingkungan yang penuh tantangan.

Namun, didikan keras dan nilai-nilai yang ditanamkan oleh orangtuanya membentuk karakter Luhut menjadi tangguh dan penuh semangat.

Usaha kerasnya membuahkan hasil, hingga kini ia berada di puncak kesuksesan sebagai salah satu menteri kepercayaan Presiden Jokowi, serta menerima pangkat jenderal kehormatan di TNI.

Lahir di Simargala, Huta Namora, Silaen, Toba Samosir, Sumatra Utara pada 28 September 1947, Luhut memulai perjalanan hidupnya dari tempat yang sederhana.

Untuk mengejar cita-citanya, ia hijrah ke Bandung dan bersekolah di SMA Penabur.

Jejak Karir Luhut Binsar Panjaitan Ternyata Dipromosi Jenderal M Jusuf Tapi Meredup Era Soeharto

Di sini, ia menjadi salah satu pendiri Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI) yang menghimpun pelajar dan mahasiswa menentang Orde Lama dan PKI.

Prestasinya di bidang militer tidak kalah gemilang.

Luhut adalah lulusan terbaik dari Akademi Militer Nasional tahun 1970, meraih penghargaan Adhi Makayasa.

Karier militernya banyak dihabiskan di Kopassus TNI AD, di mana ia dikenal sebagai Komandan pertama Detasemen 81, salah satu pasukan khusus penanggulangan terorisme terbaik di dunia.

Saat ini, Luhut menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Penyebab Luhut Pandjaitan Diangkat Jadi Profesor di China Walau Hanya Tamatan S2 di Amerika

Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Tak hanya berkarier di pemerintahan, Luhut juga dikenal sebagai pengusaha sukses.

Pada tahun 2004, ia mendirikan PT Toba Sejahtra Group yang bergerak di bidang energi dan pertambangan.

Kini, Toba Bara Sejahtra Tbk, anak perusahaan Toba Sejahtra, menjadi salah satu produsen utama batubara termal di Indonesia.

Di bidang sosial, Luhut bersama istrinya, Devi, mendirikan Yayasan Del yang bergerak di sektor pendidikan, teknologi, kesehatan, dan kemanusiaan.

Salah satu inisiatifnya adalah mendirikan Institut Teknologi Del di tepi Danau Toba, yang bertujuan untuk memberikan pendidikan berkualitas bagi anak-anak berbakat dari keluarga tidak mampu.

Luhut juga mendirikan Yayasan Luhur Bakti Pertiwi yang telah melahirkan 250 alumni generasi muda berjiwa pemimpin berintegritas tinggi dari 23 provinsi.

Selain itu Luhut juga mendirikan Yayasan Lingkar Bina Prakarsa sebagai lembaga independen dan non-partisan untuk menjadi Pusat Studi Kebijakan dan Pendampingan Strategis.

Tahun 2004 Luhut mulai merintis bisnis di bidang energi dan pertambangan dengan mendirikan PT Toba Sejahtra Group.

Alasan Luhut Binsar Pandjaitan Tegas Tolak Jadi Menteri Prabowo - Gibran, Target Naik Kelas

Kini di bawah Toba Sejahtra yang bergerak di sektor pertambangan batu bara, ada anak usaha yang bergerak di sektor minyak dan gas, perkebunan, dan kelistrikan.

PT Toba Bara Sejahtra Tbk (Toba Bara) adalah salah satu  produsen utama batubara termal yang kompetitif di Indonesia.

Sebagai anak perusahaan PT Toba Sejahtra Group, Toba Bara telah berkembang menjadi produsen batubara utama yang beroperasi pada 3 (tiga) konsesi area tambang batubara di Kalimantan Timur.

Area-area tambang yang berdekatan ini, yang dikelola oleh 3 (tiga) anak perusahaan, berada pada  lokasi tambang yang menguntungkan, serta dekat jaraknya dengan pelabuhan setempat.

Sejak memulai produksi pada tahun 2007, mengalami  kenaikan yang cepat menjadi sebuah perusahaan  terkemuka di bidang batubara.

Luas area tambang Toba Bara secara keseluruhan sekitar 7087 hektare dengan total estimasi sumber daya sebesar 236 juta ton.

Pembangunan pertama pada aset greenfield  dimulai dengan PT Indomining pada tahun 2007, diikuti dengan PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN) pada tahun 2008.  Kemudian, pembangunan PT Trisensa Mineral Utama (TMU) dimulai pada tahun 2011.

Tanggal 6 Juli 2012 Toba Bara mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan ticker TOBA dan merilis sebesar 210.681.000 saham atau 10,5 persen dari jumlah modal disetor, dengan perolehan dana sebesar Rp 400.293.900.000.

Harga perdana saham sebesar Rp 1.900,- per lembar saham.

Selain itu ada satu perusahaan konsesi yang dipegang Toba Sejahtra Grup, yaitu PT Kutai Energi. Sedangkan di sektor migas ada PT Energi Mineral Langgeng dan PT Fairfield Indonesia.

Di sektor kelistrikan ada PT Pusaka Jaya Palu Power dan PT Kartanegara energi Perkasa. Lalu di sektor perkebunan ada dua perusahaan yaitu, PT Trisena Agro Sejahtera dan PT Adimitra Lestari. Kalu di sektor industri ada  PT Smartias Indo Gemilang, PT Rakabu Sejahtera dan PT Kabil Citranusa.

PT Pusaka Jaya Palu Tower yang bergerak di sektor kelistrikan sejak tahun tahun 2007, berhasil membangun pembangkit listrik tenaga uap.

Dan ini merupakan pembangkit listrik tenaga uap swasta pertama di Indonesia.

Untuk coal and mining, sebagian besar hasil produksinya di-ekspor ke China, Korea, Taiwan, India, dan Jepang.

Riwayat pendidikan:

* Masters in Public Administration, George Washington University, Washington DC, Amerika Serikat.

* National Defense University, Amerika Serikat.

* Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI), Penerima penghargaan Adhi Makayasa untuk lulusan terbaik AKABRI bagian Darat (1970).

* Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (SUSSARCABIF), Lulus Terbaik (1971).

* Kursus Komando, Lulusan Terbaik, Meraih Penghargaan Sangkur Perak Komando (1971).

* Kursus Lintas Udara, Lulusan Terbaik, Meraih Penghargaan Trophy Payung Emas (1971).

* Kursus Lanjutan Perwira/SUSLAPA I (1976).

* Kursus Lanjutan Perwira/SUSLAPA II (1978).

* Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (SESKOAD).

* Sekolah Staf Dan Komando ABRI (SESKO ABRI)

* Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANNAS)

Riwayat pelatihan:

* Royal Army Special Air Service (SAS), Inggris (1981).

* Shooting & Anti-Terror Instructor Training, Jerman Barat (1981).

* Counter-Terrorism and Special Operations Course, Grenzschutzgrupppe 9 (GSG-9) German Federal Police, Jerman Barat (1981).

* US Army Airborne, Pathfinder, And Ranger Course, Fort Bragg And Fort Benning, Amerika Serikat (1976).

* Free Fall Instructor Course, US Army Special Forces, Fort Bragg, Amerika Serikat (1976).

* Mobile Trainning Team (MTT) Instructor Course Golden Knight, US Army Special Forces, Fort Bragg, Amerika Serikat (1978).

* HALO/HAHO Jumpmaster Instructor Course, US Army Jumpmaster School, Amerika Serikat (1980).

* US Army John F. Kennedy Special Warfare Center and School (US. Army Special Forces Course), Fort Bragg, Amerika Serikat (1978).

* Bomb Disposal Instructor Training, US Army Special Forces, Fort Bragg, Amerika Serikat (1977).

* Jungle Warfare Instructor Training Course, US Army Special Forces, Fort Bragg, Amerika Serikat (1979).

* Guerrilla & Counter-Guerrilla Warfare Instructor Training Course, US Army Special Forces, Amerika Serikat (1978).

Riwayat kepangkatan:

* Letnan Dua Inf (1970)

* Letnan Satu Inf (1973)

* Kapten Inf (1975)

* Mayor Inf (1980)

* Letnan Kolonel Inf (1983)

* Kolonel Inf (1990)

* Brigadir Jenderal TNI (1995)

* Mayor Jenderal TNI (1996)

* Letnan Jenderal TNI (1997)

* Jenderal TNI (HOR) (01-11-2000)

Riwayat jabatan militer:

* Komandan Peleton I/A Group 1 Para Komando, Kopassandha (1971).

* Komandan Peleton Batalyon Siliwangi Di Kalimantan Barat, Pada Operasi Pemberantasan Dan Penumpasan PGRS/Paraku (1972).

* Komandan Kompi A Group 1 Para Komando, Kopassandha (1973).

* Komandan Kompi A Pasukan Kontingen Garuda (KONGA VI) Wilayah Port Said, Port Fuad, Port Suez, Mesir (Desember 1973 – Oktober 1974).

* Ajudan Pribadi Brigjen TNI Yogi S Memed (Komandan Brigade Selatan, Wilayah Terusan Suez) Kontingen Garuda (KONGA VI), Mesir (Desember 1973 – Oktober 1974).

* Komandan Tim C Group 1 Para Komando Satuan Lintas Udara Pada Operasi Seroja, Kopassandha (1975).

* Komandan Kompi Pasukan Pemburu Kopasshanda Pada Elemen Satgas Tempur Khusus, Pada Operasi Seroja (1976), Sekaligus Meraih Prestasi Dan Predikat Sebagai

* Komandan Kompi Terbaik Dalam Operasi Seroja.

* Perwira Operasi Pada Pusat Intelijen Strategis/Pusintelstrat.

* Perwira Operasi Pada Satuan Tugas/Satgas Intel Badan Intelijen Strategis (BAIS) ABRI.

* Pendiri dan Komandan Pertama Detasemen 81 Anti Teroris Kopassus (1981)

* Pendiri dan Komandan Pertama Proyek Rajawali Pada Pusat Intelijen Strategis/Pusintelstrat, BAIS ABRI (1983)

* Komandan Satuan Pengamanan Presiden RI/VVIP Pada KTT ASEAN Manila, Filipina (1984).

* Pendiri dan Komandan Pertama Proyek Charlie/Proyek Intelijen Teknik (Proyek Yang Menjadi Creme De La Creme TNI) Pada Detasemen 81 Anti Teroris Kopassus (1985).

* Pendiri Dan Komandan Pertama Sekolah Pertempuran Khusus (Sepursus) Detasemen-81/Anti-Terror Kopassus Pada Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus) (1986).

* Komandan Satgas Tempur Khusus Pasukan Pemburu Kopassus (Detasemen-86) di Sektor Tengah Khusus (Osu, Frekueike, Laisorobai) Timor-Timur (1986).

* Komandan Sekolah Pusdik Para Lintas Udara Pusshandalinud/Pada Pusat Pendidikan Pasukan Khusus/Pusdikpassus, Kopassus (1987).

* Asisten Operasi (Asops) Kopassus (1989)

* Komandan Group 3 Sandhi Yudha Kopassus, (1990)

* Komandan Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus), (1993)

* Komandan Korem 081/Dhirotsaha Jaya, Madiun, Jawa Timur, Meraih Prestasi Sebagai Komandan Korem Terbaik Di Indonesia (1995)

* Wakil Komandan Pusat Persenjataan Infanteri

* Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) TNI-AD (1996-1997)

* Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Kodiklat TNI AD) (1997-1998).

Jabatan di pemerintahan:

* Duta Besar RI Berkuasa Penuh untuk Singapura (1999 – 2000)

* Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI pada Kabinet Persatuan Nasional (2000 – 2001)

* Pangkat Jenderal TNI (1999)

* Kepala Staf Kepresidenan RI (2014 – 2015)

* Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI (2015 – 2016)

* Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (2016 – sekarang)

Bintang jasa, tanda kehormatan, dan penghargaan: 

* Ernst & Young Entrepreneur of the Year, untuk kontribusi pada Pengembangan Sosial (2011).

* Penghargaan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia sebagai Pembina Olah Raga terbaik nasional (2006).

* Komandan Resort Militer (Danrem) Terbaik se-Indonesia (1995).

* Tanda Jasa Militer: Kesetiaan 8 Tahun, Kesetiaan 16 Tahun, Bintang Kartika Eka Paksi Prestasi dan Bintang Kartika Eka Paksi Nararya.

* Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akabri Bagian Darat (1970).

* Bintang Yudha Dharma Nararya.

* Bintang Prestasi Kartika Eka Paksi III.

* Satya Lencana Nararya III.

* Satya Lencana Kesetiaan XXV Tahun.

* Satya Lencana GOM VIII/Dharma.

* Satya Lencana Penegak.

* Satya Lencana Seroja.

* Satya Lencana Garuda VIII.

* Satya Lencana Dwidya Sistha.

* Satya Lencana PBB.

Aktivitas sosial:

* Ketua Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (2001 – 2010)

* Pendiri Yayasan DEL

* Pendiri Yayasan Luhur Bakti Pertiwi

* Pendiri Yayasan Lingkar Bina Prakarsa

* Pembina Relawan Bravo 5 Pendukung Jokowi-JK (2014).(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved