Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kapolda Sulsel: Jadilah Polisi Baik!

Rahmad Daniel berasal dari Desa Tapong, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone, dan akan mengikuti pendidikan di SPN Batua, Jl. Urip Sumoharjo

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM
Suasana saat dua siswa Bintara Polri Kiki Wulandari dan Rahmad Daniel serta orangtuanya saat menemui Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi di Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Kamis (18/7/2024) sore. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Siswa dan siswi Bintara Polri asal pedalaman dan pulau terluar di Sulawesi Selatan, Rahmad Daniel (19) dan Kiki Wulandari (19), akan mulai menjalani pendidikan pada Jumat besok.

Rahmad Daniel berasal dari Desa Tapong, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone, dan akan mengikuti pendidikan di SPN Batua, Jl. Urip Sumoharjo, Makassar.

Sementara Kiki Wulandari dari Pulau Pasitallu, Kecamatan Takabonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar, akan mengikuti pendidikan di Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan) di Jl. Ciputat Raya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Kedua siswa ini akan mengikuti pendidikan selama lima bulan bersama dengan 497 siswa lain yang telah diumumkan lulus oleh Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Sulsel.

Sebelum memulai pendidikan di barak, Rahmad Daniel dan Kiki Wulandari menyempatkan diri untuk menemui Kapolda Sulsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi.

Keduanya bertemu dengan Kapolda di Mapolda Sulsel, Jl. Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, pada hari Kamis (18/7/2024) siang.

Rahmad Daniel hadir bersama ayahnya, Hasanuddin, dan ibunya, Nurmiah, sedangkan Kiki didampingi oleh ayahnya, Suaib (48).

Sebelum bertemu dengan Kapolda Sulsel, kedua siswa beserta orangtuanya melaporkan kedatangan mereka di piket jaga.

Setelah mendapatkan izin untuk bertemu dengan Kapolda, mereka diperbolehkan masuk.

Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, yang sedang berbincang-bincang dengan pejabat utama Polda Sulsel ketika hendak pulang kantor, terkejut melihat kedatangan dua calon Bintara Muda Korps Bhayangkara yang menghampirinya.

"Dari mana Anda berdua?" sapa Jenderal bintang dua ini sambil menjabat tangan ayah Kiki, Suaib.

"Siap Puang, saya ayahnya Kiki dari Pulau terluar Selayar. Terima kasih Puang Jenderal, anakku bisa lulus menjadi polisi," jawab ayah Kiki, Suaib.

Kiki yang berada di samping ayahnya hendak berlutut, namun cepat-cepat dibangkitkan oleh Irjen Pol Andi Rian.

"Eh, orang tua Rahmad juga datang, silakan duduk, Pak Ibu," kata Andi Rian sambil menyapa Rahmad dan kedua orangtuanya.

"Terima kasih Puang, Alhamdulillah anakku juga bisa lulus menjadi polisi," kata ibu Rahmad, Nurmiah.

Rahmad yang juga hendak memeluk lutut Andi Rian, segera dibangunkan kembali oleh Jenderal yang dikenal ramah ini.

Di kursi lobby utama Mapolda Sulsel, Andi Rian berbincang dengan Kiki dan Rahmad yang didampingi oleh orangtua masing-masing.

Andi Rian menggali kisah hidup Suaib dan istrinya, Asmara (40), dalam merawat dan membesarkan Kiki hingga menjadi siswa Polwan.

Suaib menceritakan tentang kondisi tempat tinggal mereka yang lebih dekat dengan Nusa Tenggara Timur.

"Jadi ini Kiki, Pak, SMA-nya merantau di ibu kota Kecamatan Takabonerate, karena jika ke Pulau Pasitallu, perjalanannya memakan waktu 14 jam, dan kapal barang datang hanya dua bulan sekali," cerita Suaib.

Demikian pula dengan Hasanuddin dan Nurmiah, mereka menceritakan kisah hidup mereka yang tinggal di pedalaman Bone dengan segala keterbatasan.

"Rahmad sekolah SMA di Barru, dia tinggal di sana dan pulang hanya seminggu sekali. Kami ingin dia sekolah di Bone tetapi jaraknya jauh dan kondisi jalannya tidak memungkinkan, butuh tujuh jam ke Kota Bone," kata Nurmiah dengan terisak.

Pada kesempatan itu, mantan Direktur Tindak Pidana Umum Mabes Polri memberikan motivasi kepada Kiki dan Rahmad.

"Belajarlah dengan baik agar bisa menjadi polisi yang bermanfaat bagi masyarakat. Tidak ada polisi yang miskin karena membantu orang lain," pesan mantan Kapolda Kalimantan Selatan ini.

Setelah berbincang sekitar 30 menit, Kiki dan Rahmad bersama orangtuanya pamit pulang.

Andi Rian, yang ditemui setelah menerima kunjungan Kiki dan Rahmad, menyatakan bahwa keduanya lulus menjadi siswa Bintara Polri melalui jalur Afirmatif Action.

Menurut Andi Rian, Afirmatif Action adalah penjaringan calon siswa Bintara yang berasal dari daerah pedalaman dan pulau terluar.

"Mereka adalah putra-putri pertama dari daerah mereka yang berhasil terpilih untuk menjadi calon siswa Bintara Polri. Selain menjadi kebanggaan, mereka juga akan menjadi teladan yang baik bagi masyarakat tempat asal mereka," kata Irjen Pol Andi Rian.

Jebolan Akademi Kepolisian 1991 ini berharap agar tahapan pendidikan yang akan dijalani Rahmad Daniel dan Kiki Wulandari dapat berjalan lancar.

"Saya berharap mereka berhasil menyelesaikan pendidikan dengan baik, insya Allah mereka akan memulai pendidikan besok," tambahnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved