Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wow! Utang Kredit Warga Sulsel Capai Rp160,21 Triliun dan Utang Pinjol Rp1,35 T

Adapun kredit yang disalurkan tumbuh sebesar 9,58 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp160,21 triliun, di mana untuk Bank Umum Rp157,1 triliun

|
Penulis: Rudi Salam | Editor: Ina Maharani
OJK
Kepala OJK Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua Darwisman. 

 

TRIBUN, MAKASSAR - Perkembangan sektor perbankan di Sulawesi Selatan (Sulsel) menunjukkan kinerja positif.
Hal ini berdasarkan data terbaru Kantor OJK Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat menilai stabilitas Sektor Jasa Keuangan di wilayah Sulampua.

Melalui rilis, Rabu (17/7/2024), Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar), Darwisman memaparkan, perkembangan aset perbankan di Sulsel posisi Mei 2024 tumbuh 7,98 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp193,36 triliun.

Aset tersebut terdiri dari aset Bank Umum Rp189,61 triliun dan aset BPR Rp3,74 triliun. “Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 9,06 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp130,09 triliun,” papar Darwisman.

Adapun kredit yang disalurkan tumbuh sebesar 9,58 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp160,21 triliun, di mana untuk Bank Umum Rp157,1 triliun dan BPR Rp3,06 triliun.

Penyaluran kredit di Sulsel masih didominasi oleh penyaluran kredit produktif sebesar 55,49 persen. Jika dilihat berdasarkan sektor ekonomi, kredit paling banyak disalurkan pada sektor perdagangan besar dan eceran dengan porsi sebesar 24,07 persen

“Sementara realisasi kredit kepada UMKM di Sulsel tumbuh sebesar 7,72 persen (yoy) menjadi Rp60,88 triliun dengan share sebesar 38,74 persen dari total kredit yang disalurkan Bank Umum di Sulawesi Selatan,” jelas Darwisman.

Pertumbuhan tertinggi terdapat pada kredit usaha mikro 16,23 persen yoy menjadi Rp33,93 triliun dengan share sebesar 55,72 persen dari total kredit UMKM. Secara total, kredit UMKM telah disalurkan kepada 912.827 debitur

Kinerja intermediasi perbankan Sulsel terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 125,56 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah berada di level aman 3,25 persen.

Sementara itu fintech peer to peer lending (Fintech P2PL) di Sulawesi Selatan juga mencatatkan kinerja positif yang tercermin dari peningkatan jumlah outstanding pinjaman yang tumbuh sebesar 34,10 persen.

Dipaparkan Darwisman, saat ini outstanding pinjaman fintech atau yang lebih dikenal dengan pinjaman online di Sulawesi Selatan sebesar Rp1,35 triliun.

Meski demikian, tingkat wanprestasi pinjol ini terjaga  sebesar 1,56 persen

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved