Anggota DPRD Korupsi
Imbas Korupsi Rp 4,9 M, Pelantikan Irianto-Muhammad Ridwan Jadi Anggota DPRD Bantaeng Ditunda
Dua caleg terpilih DPRD Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) batal dilantik karena kasus korupsi Rp 4,9 miliar.
Penulis: Muh. Agung Putra Pratama | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, BANTAENG - Dua caleg terpilih DPRD Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) batal dilantik karena kasus korupsi Rp 4,9 miliar.
Mereka yang dimaksud adalah Wakil Ketua I DPRD Bantaeng H Irianto dan Wakil Ketua II Muhammad Ridwan.
Keduanya kembali terpilih pada Pemilu 2024.
Namun batal melanjutkan masa baktinya karena ditetapkan tersangka oleh Kejaksaan Negeri Bantaeng, Selasa (16/7/2024).
Terkait hal tersebut, Komisioner Divisi Teknis KPU Bantaeng Ramli Kahar tengah menyiapkan berkas penundaan pelantikan H Irianto dan Muhammad Ridwan.
"Kami akan melakukan koordinasi dulu dengan Kejaksaan untuk memastikan kebenaran informasi tersebut sebagai langkah awal yang kami lakukan," ujar Ramli melalui via telepon, Rabu (17/7/2024).
"Yang kedua kami akan minta bukti-bukti pendukung dalam rangka kami mengusul ke Pj Bupati (Bantaeng) atau pejabat bersangkutan yang berhubungan dengan penundaan pelantikan," sambungnya.
Ramli membeberkan, H Irianto dan Muhammad Ridwan sejatinya dilantik menjadi anggota DPRD Bantaeng periode 2024-2029 dalam waktu dekat ini.
Itu bersamaan dengan Akhir Masa Jabatan (AMJ) anggota DPRD Bantaeng yang masih aktif.
"Kalau menurut AMJ kemarin itu 28 Agustus (2024) dekat ini jadi makanya kami harus mengambil langkah cepat untuk itu karena 21 hari sebelum itu mereka harus menyetor LHKPN," terangnya.
Selain dua orang tersebut, Ketua DPRD Bantaeng Hamsyah Ahmad dan Sekretaris Dewan (Sekwan) Jufri Kau turut dijadikan tersangka.
Baca juga: Hamsyah Ahmad Tersangka Korupsi Rp4,9 M, Ketua PPP Bantaeng: Pukulan Bagi Saya
Keempatnya dinyatakan bersalah karena melenyapkan uang negara yang bersumber dari anggaran belanja rumah tangga rumah dinas tiga pimpinan DPRD Bantaeng sejak tahun 2019-2024.
Sementara rumah dinas tersebut tak pernah dihuni.
Diberitakan sebelumnya, tiga pimpinan DPRD dan Sekretaris Dewan (Sekwan) Kabupaten Bantaeng diperiksa di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Jl Andi Manappiang, Kecamatan Bantaeng, Bantaeng, Sulsel, Selasa (16/7/2024).
Ketiga pimpinan dimaksud adalah Ketua DPRD Hamsyah Ahmad, Wakil Ketua I H Irianto, Wakil Ketua II Muhammad Ridwan dan Sekwan DPRD Jurfri Kau.
Salah seorang Satpam Kejari Bantaeng menyebut Hamsyah Ahmad tiba di Kantor Kejaksaan menggunakan sepeda motor jenis fino plat DD 5123 FC.
"(Ketua DPRD Hamsyah Ahmad) boncengan dengan Wakil Ketua DPRD, tapi saya tidak tahu namanya (Wakil Ketua DPRD)," ujarnya kepada Tribun Timur.
Satu Wakil Ketua DPRD lainnya tiba menggunakan mobil Toyota Calya berwarna putih plat DD 1389 XX.
Sementara mobil dinas Sekwan Jufri Kau jenis Kijang Innova plat DD 105U F tampak terparkir di dekat kantor Kejari.
Pantauan pukul 16.00 Wita, mobil tahanan Kejaksaan tampak terparkir di halaman kantor Kejaksaan namun sunyi aktivitas.
Ke empat pejabat DPRD Bantaeng diketahui masih menjalani pemeriksaan.
Informasi dihimpun, ke empat pemangku jabatan DPRD Bantaeng itu diperiksa atas dugaan korupsi anggaran biaya makan minum dan operasional rumah dinas namun tak pernah dihuni. (*)
Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Muh Agung Putra Pratama
| Ketua DPRD Bantaeng Hamsyah Ahmad Kalah di Sidang Praperadilan Kasus Korupsi Rp4,9 Miliar |
|
|---|
| Terbongkar Peran Sahabuddin dan Rahman di Kasus Korupsi DPRD Bantaeng, Jaksa Umumkan Tersangka Baru |
|
|---|
| Negara Rugi Rp4,9 Milliar, Jaksa Segera Umumkan Tersangka Baru Kasus Korupsi DPRD Bantaeng |
|
|---|
| Keluarga 2 Wakil Ketua DPRD Bantaeng Bantah Terlibat Demo Anarkis di Kejaksaan |
|
|---|
| 3 Tersangka Korupsi Pimpinan DPRD Bantaeng Kembalikan Kerugian Negara Rp500 Juta ke Kejaksaan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/Konferensi-Pers-penetapan-tersangka-0000.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.