Temu Forum CSR ke-24: Sulsel Siap Capai Target 2030 dengan Dukungan Swasta
Salah satu langkah inovatif yang diambil adalah pemanfaatan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari berbagai perusahaan besar.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Untuk mengejar target Pembangunan Berkelanjutan tahun 2030, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menggandeng sektor swasta, mengingat keterbatasan anggaran yang ada.
Salah satu langkah inovatif yang diambil adalah pemanfaatan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari berbagai perusahaan besar. Inisiatif ini dibahas secara mendalam dalam Temu Forum CSR ke-24 yang diselenggarakan oleh Bappelitbangda Provinsi Sulsel di Hotel Four Point by Sheraton Makassar, Jumat, (12/7/2024).
Acara ini dibuka oleh Sekretaris Bappelitbangda Sulsel, Dr. Andy, dan dihadiri oleh sejumlah perusahaan besar dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti PT Vale, PT PLN (Persero), Antam (Tbk), Semen Tonasa, dan lainnya.
Dalam sambutannya, Dr. Andy menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Ia mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam upaya ini. "Kami mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam upaya ini," ujarnya.
Sementara itu, Tenaga Ahli KLHK sekaligus Ketua DPD CWOES ICMI, Prof. Winarni Monoarfa, yang turut hadir dalam acara ini menjelaskan bahwa tujuan pembangunan berkelanjutan yang harus dicapai tahun 2030 meliputi empat pilar, yaitu lingkungan, ekonomi, sosial budaya, dan tata kelola.
Prof. Winarni juga menyoroti keterbatasan anggaran Provinsi Sulsel yang hanya sebesar Rp10 triliun untuk populasi sebanyak 9 juta jiwa, yang membuat intervensi pemerintah menjadi terbatas.
"Oleh karena itu, peran perusahaan melalui CSR sangat penting, mencakup sektor pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, dan lainnya. Melalui Bappelitbangda, kami mengundang seluruh perusahaan agar bisa melihat kontribusi CSR-nya," jelas Prof. Winarni.
Ia optimistis Sulsel bisa mencapai target Pembangunan Berkelanjutan tahun 2030 dengan melibatkan semua pihak, termasuk bisnis dan perguruan tinggi.
Mewakili PT Vale, Endra Kusuma menyampaikan bahwa PT Vale memiliki delapan aspek dalam penyaluran CSR, termasuk pendidikan, ekonomi, dan lingkungan. Selama 56 tahun beroperasi di Luwu Timur, PT Vale menjaga tiga danau besar, termasuk Danau Matano.
"Selain reklamasi sebagai kewajiban di penambangan, kami juga melakukan penanaman hutan kembali di luar lahan konsesi. Tahun lalu kami menyelesaikan 10 ribu hektar di seluruh Sulsel, sekarang sedang progres 3 ribu hektar, total 13 ribu hektar di luar areal konsesi kami," ungkapnya.
Bambang Sugiharto, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Kementerian Pertanian, juga menyoroti pentingnya CSR di sektor pertanian untuk ketahanan pangan dan mengatasi kemiskinan. "CSR di sektor pertanian belum banyak, tapi sudah ada. Kami sudah memperlihatkan model-model agribisnis yang bisa diadopsi untuk CSR," imbuhnya.
Temu Forum CSR ke-24 ini menciptakan diskusi yang produktif dan inspiratif, dengan peserta dari berbagai kalangan, termasuk pemerintah, perusahaan, akademisi, dan organisasi masyarakat. Diskusi tersebut diharapkan menghasilkan rekomendasi konkret yang dapat diimplementasikan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Sulawesi Selatan.
Acara ini menegaskan pentingnya sinergi antara berbagai pihak dalam mencapai tujuan bersama. Dengan berbagai perspektif dan pengalaman yang dibagikan oleh para narasumber, diharapkan dapat terbentuk kerangka kerja yang lebih solid dan komprehensif dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan di wilayah Sulawesi Selatan.
UKDPA Serentak, KAI Sulsel Siap Cetak Advokat Profesional |
![]() |
---|
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin Dukung KPID Sulsel, Dorong Pengawasan Media Baru |
![]() |
---|
UNM Kukuhkan 24 Insinyur Baru, Prof Andi Aslinda Tegaskan Komitmen Cetak SDM Unggul |
![]() |
---|
Andi Ugi 33 Tahun Jadi Anggota Dewan, dari Bantaeng ke Sulsel |
![]() |
---|
Unhas dan Pemerintah Kota Tarakan Kolaborasi Bidang Pendidikan dan Kesehatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.