Opini
Refleksi Penerimaan Mahasiswa Baru dan Tantangan PTS
Tentu agar kampus tersebut dilirik oleh masyarakat, khususnya adik-adik kita yang purna di sekolah menengah atas/sederajat.
Oleh: Abdul Rahman
Dosen/Ketua PMB STAI DDI Maros
SEJAK awal tahun hingga saat ini, ruang media sosial kita saksikan menggeliat dengan pamplet-pamplet kampus.
Begitupun spanduk penerimaan mahasiswa baru, kita saksikan di ruang publik seperti area sekolah/madrasah, di jalan raya dan area strategis lainnya.
Beragam kreatifitas sebagai bahan sosialisasi berbasis audio visual.
Tentu agar kampus tersebut dilirik oleh masyarakat, khususnya adik-adik kita yang purna di sekolah menengah atas/sederajat.
Hal tersebut menjadi lazim di setiap awal tahun hingga bulan agustus. Mengingat momentum menjemput dan pendaftaran mahasiswa baru.
Sasaran pastinya untuk menyasar siswa kelas XII agar melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi. Baik di PTN maupun PTS, tergantung pilihannya.
Ruang media sosial dan area strategis, atau terjun langsung ke sekolah/madrasah menjadi langkah efektif untuk menyosialisasikan kampus.
Sekalipun tentunya Perguruan Tinggi Negeri tampil lega dan terdepan berjalan tanpa kekhawatiran.
PTN menjadi prioritas dan memiliki daya tarik tersendiri dari beragam aspek.
Dari sisi sarana dan prasarana, sumber daya manusia, dan beragam persepsi publik. Jelas telah punya nama baik.
Jika ibarat berlayar, mampu mengarungi samudera.
Sedikit berbeda bagi saudaranya di Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Kita punya tantangan dan dinamika tersendiri, termasuk dalam konteks penerimaan mahasiswa baru.
Prinsipnya harus kerja keras, kreatif dan konsisten berinovasi agar tetap eksis dan tidak ketinggalan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.